Peka Terhadap Jaman Pertumbuhan Pesat Selama Tiga Dasawarsa Orde Baru
84 | JURNAL AGASTYA VOL 03 NO 01 JANUARI 2013
mengemukakan alasan yang lebih terperinci
perihal kesuksesan
Kompas. Menurut Leo keberhasilan Kompas bersumber dari keberhasilan
semua jajaran dalam membangun profession culture: taat asas kepada
visi dan nilai-nilai serta enam strategi pemenangan
pergulatan. Enam
strategi itu antara lain: Pertama,
professional competence
memenangkan pasar.
Taktik yang
dilaksanakan ialah
rekrutmen yang
selektif dengan
bantuan institusi
profesional, mengalokasikan sejumlah besar dana
untuk membangun
knowledge journalist dan staf bisnis profesional
dengan program
training dan
retraining bagi
SDM-nya, memanfaatkan
kemampuan para
pakar, kolumnis sebagai kontributor dalam bidangnya.
Kedua, yang dikembangkan adalah produk bukan menjual dusta
atau fitnah. Kompas menjauhkan diri dari berita yang spekulatif, provokatif,
dan pembunuhan karakter. Dalam melakukan kritik disampaikan secara
santun. Ketiga, integrasi misi ideal
dengan misi
bisnis. Bagaimana
keseriusan Kompas untuk mengemas suatu konten yang berbobot namun
tetap memenuhi kelayakan dalam hal bisnis menarik untuk dipelajari dalam
studi lanjutan mengenai Kompas. Keempat,
mengintegrasikan kepentingan
karyawan dan
kepentingan perusahaan
dengan serasi. Sempat terjadi gesekan dengan
serikat karyawan namun Kompas bisa mengatasinya.
Bagi Kompas
kepentingan perusahaan
adalah eksistensi, untung, dan berkembang.
Sedangkan kepentingan karyawan sebagai seorang business man adalah
menyumbang dan mendapat imbalan uang, serta perasaan mental positif
yang tertantang. Kelima,
mengupayakan efisiensi, mengacu pada minimalisasi
usaha atau biaya, dan efektifitas, mengacu pada ketercapaian tujuan,
dengan baik. Jakob dan grup Kompas dalam memperjuangkan diri sebagai
the biggest dan the most credible multimedia
jauh dari
ambisi memonopoli informasi.
Keenam, mengupayakan
kepuasan konsumen dengan serius. Di antaranya Kompas menyelenggarakan
lembaga penelitian
dan pengembangan,
litbang Kompas,
menyelenggarakan riset
berkala, melakukan
jajak pendapat,
dan menjalankan ombudsman.