7
a. Pohon normal: DBH diukur 1,3 m dari permukaan
tanah b. Pohon miring: DBH diukur
1,3 m dari permukaan tanah terdekat,
atau searah
kemiringan pohon. c. Pohon
normal pada
tanah miring:
DBH diukur 1,3 meter dari
permukaan tanah
tertinggi
d.
Pohon cacat: Jika 1,3 meter tepat berada pada batang
cacat gembung, DBH diukur pada batas bagian
yang mulai normal, di atas atau bawah tergantung yang
terdekat
.
e. Pohon cabang: Jika 1,3 m tepat berada pada awal
percabangan, DBH diukur dibagian bawah cabang yang
masih normal. f. Pohon cabang: Jika 1,3
meter berada di atas cabang, ukur DBH di
kedua cabang dan dianggap 2 batang.
g. Pohon berakar penunjang: DBh diukur
1,3 meter dari batas atas akar penunjang
h. Pohon berbanir: DBH diukur 20 cm dari batas banir.
Gambar 3. Beberapa kaidah di dalam penetapan lokasi pengukuran DBH pohon.
1.3.2. Bahan …
8
1.3.2. Bahan Organik Mati
Pohon mati Pohon mati adalah semua pohon yang telah menunjukkan berhentinya proses
asimilasi, yang ditandai dengan matinya jaringan-jaringan sel pada kulit dan batang, dan pohon tersebut masih berdiri tegak. Semua pohon mati yang
diameternya
masuk dalam
plot ukur,
tentukan sebelumnya
tingkat keutuhannya. Jika tingkat keutuhan A, maka cukup diukur DBH dan nama
lokal jika mungkin. Untuk tingkat keutuhan B dan C diukur diameter pangkal dan diameter bebas cabang.
Gambar 4. Kategori tingkat keutuhan pohon mati. A: 90 biomasa tersisa, B; 80 biomasa tersisa dan C: 70 biomasa tersisa.
Batang rebah Batang rebah adalah semua pohon mati atau bagiannya yang sudah rebah dengan
diameter lebih dari 10 cm. Semua batang rebah yang masuk dalam plot, dicatat diameter pangkal; diameter ujung; diameter growong, panjang total;
tingkat pelapukan dan jika memungkinkan nama lokal. Jika hanya sebagian yang masuk dalam plot, maka ukur dan catat bagian yang masuk plot saja. Tingkat
pelapukan dikategorikan menjadi 3 kelas yaitu, bagus, sedang dan lapuk yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bagus: jika dipukul dengan sisi tumpul parang, parang terpental dan masih
terdengan suara nyaring.
2. Sedang: jika dipukul dengan sisi tumpul parang, suara tidak nyaring dan
parang sedikit menancap
3. Lapuk: Jika dipukul dengan sisi tumpul parang, parang sebagian besar
menancap pada batang. A
C B