commit to user 24
B. KERANGKA KONSEP
Gambar 2.5 Kerangka konsep Keterangan kerangka konsep
Pada sel saraf normal terjadi proses elektrofisiologi neuron, yang membuka gerbang Na dan K, masuknya ion natrium dan ion kalsium, serta
keluarnya ion kalium menyebabkan terjadi depolarisasi yang rangsangan hipotalamus sehingga terjadi sensasi nyeri. Pada blok aksilaris dengan
menggunakan bupivakain amida berkerja dengan memblok kanal natrium, sehingga tidak terjadi depolarisasi, sedangkan dexmedetomidine di perifer agonis
reseptor α
2
menghasilkan analgetik dengan mengurangi sekresi norepinefrin dan Dexmedetomidine
Bupivakain
Reseptor agonis α
2
adrenergik
Mengurangi sekresi
norepinefrin
Menghambat efek reseptor α
2
pada potensial aksi
serabut saraf Blok aksilaris
Mula kerja Lama kerja
Blok kanal Na
+
Depolarisasi
Mempercepat Mula Kerja Memperpanjang Lama Kerja
Reseptor agonis α
2
adrenergik
Mengurangi sekresi
norepinefrin
Menghambat efek reseptor α
2
pada potensial aksi
serabut saraf Blok aksilaris
Mula kerja Lama kerja
Blok kanal Na
+
Depolarisasi
Mempercepat Mula Kerja Memperpanjang Lama Kerja
commit to user 25
menyebabkan hambatan efek reseptor α
2
pada potensial aksi serabut saraf sehingga terjadi hiperpolarisasi pada membrane sel, hal ini akan menghambat atau
mencegah konduksi implus dan reaksi organ yang di pengaruhinya.
C. HIPOTESIS
Penambahan dexmedetomidine pada bupivakain untuk blok saraf perifer ekstremitas atas pendekatan aksilaris mempercepat mula kerja blok sensorik dan
motorik serta memperpanjang lama kerja blok sensoris dan motorik dibanding
dengan bupivakain ditambah normal salin.
commit to user
26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan uji klinik tahap III dengan
double blind randomized controlled trial
Taufiqurohman, 2008. B. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Moewardi dan RSOP Prof Dr.R.Soeharso Surakarta pada bulan Juli-Agustus 2012.
C. Populasi
Populasi sasaran pada penelitian ini adalah pasien bedah dewasa usia 20 –
59 tahun dengan status fisik ASA I dan II, yang akan menjalani prosedur operasi lengan bawah dengan anestesi regional blok aksilaris yang sebelumnya telah
dilakukan persetujuan untuk ikut dalam penelitian. Populasi sumber penelitian ini adalah Instalasi Bedah Sentral
RSUD Dr. Moewardi dan RSOP Prof Dr.R.Soeharso Surakarta
D. Sampel Penelitian 1. Kriteria Inklusi
a. Usia 20-59 tahun. b. Status fisik ASA I-II jenis operasi elektif dan emergensi.
c. Berat badan 40 – 70 kg.
d. Jenis operasi lengan bawah e. Anestesi dengan anestesi regional blok aksilaris
f. Setuju dilakukan tindakan anestesi dan pembedahan.