78
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga
dalam Pembuangan Sampah
Hasil penelitian didapatkan bahwa prosentase responden yang mempunyai pengetahuan rendah 8,3,responden yang mempunyai pengetahuan cukup
13,3 dan responden yang mempunyai pengetahuan tinggi 78,3, jadi sebagian besar responden berpengetahuan tinggi. Sedangkan prosentase
responden yang berperilaku buruk 71,7 dan responden yang berperilaku baik 28,3. Pengetahuan tidak lain merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang Soekidjo Notoatnodjo,2003:127. Dari hasil penelitian terlihat bahwa prosentase responden yang mempunyai
perilaku buruk dalam pembuangan sampah lebih banyak pada responden dengan pengetahuan tinggi 72,1 dibanding responden yang berpengetahuan rendah
dan cukup 27,9, sedangkan perilaku ibu rumah tangga dalam pembuangan sampah yang baik dengan pengetahuan tinggi 94,1 lebih besar dibanding
pengetahuan rendah dan cukup 5,9 . Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Soekidjo
Notoadmodjo 2003:128, yang menyatakan bahwa seseorang melakukan perilaku atau tindakan disebabkan karena adanya pengetahuan dan sikap yang dimilikinya.
79
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya praktek atau tindakan seseorang. Salah satu unsur yang diperlukan
agar dapat berbuat sesuatu adalah pengetahuan dan jika kita menghendaki sesuatu dapat dikerjakan dengan terus-menerus maka diperlukan pengetahuan yang positif
tentang apa yang harus dikerjakan, dengan kata lain perilaku atau tindakan yang dilandasi pengetahuan akan lebih langgeng dibanding praktek atau tindakan yang
tanpa didasari pengetahuan dan tingkat pengetahuan seseorang mempengaruhi praktek individu, semakin tinggi pengetahuan seseorang semakin tinggi kesadaran
untuk berperan serta. Hal ini dikarenakan ibu rumah tangga yang berpengetahuan tinggi belum
tentu melakukan suatu tindakan, misalnya ibu rumah tangga di Wilayah RW 07 Kelurahan Wonosari Kota Semarang mengetahui manfaat dan tujuan dari
pengelolaan sampah, tetapi mereka tidak mau melakukannya, sebaliknya ibu rumah tangga yang tidak mengetahui manfaat dan tujuan dari pengelolaan sampah
mereka mau melakukan suatu tindakan dalam pengelolaan sampah tersebut, jadi suatu perilaku atau tindakan seseorang tergantung pada diri orang tersebut, selain
itu juga dikarenakan ibu rumah tangga beranggapan bahwa tidak ada manfaatnya melakukan pengelolaan sampah serta tidak tersedianya fasilitas dalam melakukan
pengelolaan sampah seperti tempat penampungan sementara TPS, tempat sampah dan pengangkutan sampah ke TPA Tempat Pembuangan Akhir sehingga
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pembuangan sampah.
80
5.2 Hubungan Sikap dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam