Perumusan Masalah : Tujuan Penelitian : Manfaat Penelitian : Kerangka Pemikiran Hipotesis

commit to user Memperhatikan tanda-tanda kegawatan seperti misal kelahiran prematur. Ibu hamil harus banyak mengkonsumsi asupan nutrisi yang bergizi dan juga asupan cairan untuk janin. Trimester terakhir ini akan diwarnai dengan peningkatan frekuensi ke kamar mandi, sesak karena tekanan di diafragma. Prawirohardjo, 2008. Berdasarkan wawancara dengan perawat di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi banyak pasien primigravida dan multigravida yang mengalami kecemasan dalam menjelang persalinan. Latar belakang di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian mengenai perbedaan kecemasan pada primigravida dan multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi.

B. Perumusan Masalah :

Adakah perbedaan tingkat kecemasan antara pasien primigravida dan multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi ?

C. Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kecemasan antara pasien primigravida dan multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi commit to user

D. Manfaat Penelitian :

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat antara lain : 1. Secara teoritis : a. Untuk ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran jiwa, dapat membuktikan tentang adanya kecemasan wanita hamil pada pasien primigravida dan multigravida pada kehamilan trimester ketiga. b. Untuk ilmu kebidanan dan kandungan, membuktikan pentingnya memperhatikan faktor kejiwaan wanita hamil pada primigravida dan multigravida terutama masalah kecemasan. 2. Secara Praktis : Memberikan gambaran mengenai tingkat kecemasan pasien primigravida dan multigravida dalam persalinan yang berguna bagi penelitian sejenis selanjutnya, juga memberikan kesempatan intervensi psikiatri untuk prevensi konseling bagi wanita hamil yang cemas dalam menghadapi persalinan. commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kecemasan

a. Pengertian Menurut Hawari 2006, kecemasan ansietas anxiety adalah gangguan alam perasaan affective yang ditandai dengan perasaan takut atau khawatir yang mendalam dan berkelanjutan, tetapi kemampuan dalam menilai realitas Reality Testing Ability RTA tidak terganggu, kepribadian juga masih utuh tidak mengalami keretakan kepribadian splitting of personality , sedangkan perilaku dapat terganggu walaupun masih dalam batas-batas normal. Pada manusia, kecemasan dapat memperlihatkan perasaan seperti gelisah, sejumlah perilaku tampak khawatir, gelisah dan resah maupun respon-respon fisiologis. Kecemasan bersifat kompleks dan merupakan keadaan suasana hati yang berorientasi pada masa yang akan datang dengan kekhawatiran karena tidak dapat memprediksi dan mengontrol kejadian di masa yang akan datang Durand dan Barlow, 2006 . Kecemasan merupakan salah satu bagian dari respon yang penting dalam mempertahankan diri. Kecemasan merupakan suatu sinyal yang memperingatkan adanya bahaya yang mengancam sehingga memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman Kapplan dan Sadock, 2005. Menurut Maramis 2005 commit to user kecemasan dapat bersifat normal maupun patologis. Kecemasan normal terjadi jika individu yang mendapatkan suatu stressor kemudian dapat segera melakukan penyesuaian diri. Tetapi, terkadang sistem kecemasan individu tidak berfungsi dengan baik atau terlalu berlebihan sehingga terjadilah kecemasan yang patologis. Jika kecemasan terjadi bukan pada saat yang tepat atau sangat hebat dan berlangsung lama sehingga mengganggu aktivitas kehidupan yang normal, maka hal ini sudah merupakan suatu penyakit. b. Epidemiologi Prevalensi angka kesakitan gangguan kecemasan berkisar 6-7 dari populasi umum. Kelompok perempuan lebih banyak dibandingkan prevalensi kelompok laki-laki Ibrahim, 2002. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lépin 2002 gangguan kecemasan merupakan gangguan jiwa yang paling sering terjadi dan menyerang lebih dari 15,7 juta penduduk Amerika setiap tahunnya dan 30 juta penduduk Amerika pernah mengalami gangguan kecemasan dalam periode hidupnya. c. Etiologi Etiologi dari gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti, namun diduga dua faktor yang berperan terjadi dalam gangguan ini yaitu faktor psikologis dan faktor biologis. 1 Teori Psikologi Sehubungan dengan faktor-faktor psikologis yang berperan dalam terjadinya kecemasan ada tiga teori yang berhubungan dengan hal ini, yaitu teori psikoanalitik, teori perilaku, dan teori eksistansial. Dalam commit to user teori psikoanalitiknya, Freud menganggap kecemasan sebagai reaksi psikis terhadap bahaya di seputar reaktivasi situasi menakutkan masa anak-anak Durand dan Barlow, 2006. Ahli psikoanalisis lainnya, Otto Rank mengembalikan terjadinya semua kecemasan pada trauma kelahiran. Sedangkan Harry Stack Sullivan menekankan hubungan awal antara ibu dan anak dan transmisi kecemasan ibu kepada bayinya. Para pakar teori perilaku melihat kecemasan sebagai suatu respons yang dibiasakan classic conditioning terhadap stimulan lingkungan spesifik. Penyebab lainnya respons kecemasan dapat dipelajari dengan meniru kecemasan orang tuanya teori belajar sosial Kaplan dan Sadock, 2005. Kecemasan juga dapat dipengaruhi oleh faktor ” sense of control ” atau perasaan mampu mengontrol. Penderita gangguan kecemasan cenderung menilai lebih overestimated terhadap derajat bahaya dalam situasi tertentu dan cenderung menilai rendah underestimate kemampuannya untuk mengatasi ancaman yang datang. Sense of control pada tiap individu tampaknya berhubungan dengan tindakan orang tua pada masa anak-anak awal Durand dan Barlow, 2006. Teori eksistansial berpendapat bahwa terjadinya kecemasan adalah akibat tidak adanya rangsang yang dapat diidentifikasi secara spesifik. Ketiadaan ini membuat orang sadar akan kehampaan di dalam kehidupan ini Kaplan dan Sadock, 2005. commit to user 2 Teori Biologis Faktor biologi yang berperan penting adalah “ neurotransmitter ”. Ada tiga neurotransmitter utama yang berperan dalam gangguan kecemasan yaitu norepinefrin NE, serotonin 5-HT dan gama amino butirat acid GABA Kapplan dan Sadock, 2005. Ganong 2003 menyebutkan serotonin lebih berperan utama pada gangguan kecemasan menyeluruh, sedangkan NE lebih berperan pada gangguan panik. Pemberian obat-obatan yang meningkatkan kadar NE dapat menimbulkan tanda-tanda kecemasan, sedangkan obat - obatan yang menurunkan kadar NE akan menimbulkan depresi. Peranan GABA dalam menimbulkan kecemasan berbeda dengan NE. GABA bersifat menghambat terjadinya kecemasan. Mengenai peranan 5-HT dalam gangguan kecemasan didapatkan dari hasil pengamatan efektivitas obat- obat serotonergik terhadap kecemasan. Menurut Lader Idrus, 2006 diduga serotonin mempengaruhi reseptor GABA - benzodiazepin complex sehingga berperan dalam anti cemas Kapplan dan Sadock, 2005. Kemungkinan lain adalah interaksi antara 5-HT dengan NE dalam mekanisme kecemasan sebagai anticemas Idrus, 2006 . Penelitian genetika semakin menunjukkan banyak bukti bahwa tiap individu mewarisi kecenderungan untuk tegang dan gelisah. Tidak ada sebuah gen tunggal pun yang menjadi penyebab kecemasan. Sebaliknya, kontribusi-kontribusi kecil dari banyak gen di wilayah- wilayah kromosom yang berbeda secara kolektif membuat tiap individu rentan terhadap kecemasan Durand dan Barlow, 2006; Tambs dkk, commit to user 2009. Hasil penelitian menunjukkan hampir separuh dari semua pasien dengan gangguan panik memiliki sekurangnya satu sanak saudara yang menderita gangguan Kaplan dan Sadock, 2005. d. Gejala Klinik dan Diagnosis Diagnosis untuk gangguan kecemasan dapat ditegakkan bila didapatkan baik keluhan somatik fisik maupun psikologik dan kognitif serta tanda-tanda objektif kecemasan Romadhon, 2002. 1 Keluhan Kognitif dan Psikologis a Perasaan cemas, khawatir dan was-was. b Ragu - ragu untuk bertindak, atau memutuskan sesuatu, takut salah. c Perasaan takut pada situasi, objek atau keadaan tertentu d Perasaan tidak enak dan gelisah. e Takut mati, takut menjadi gila, pikiran negatif terhadap diri sendiri atau lingkungan sekitar. f Insomnia, sulit untuk memulai jatuh tidur early insomnia g Merasa tegang. h Mudah terkejut dan terlalu waspada. i Mudah marah j Perasaan cemas tersebut mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan penderita, sehingga fungsi pertimbangan akal sehat, perasaan dan perilakunya terpengaruhi. 2 Keluhan fisik a Neurologik dan vaskuler : sakit kepala, pusing dizzines , vertigo, commit to user tremor, pandangan kabur, rasa baal atau kesemutan. b Kardiovaskuler : palpitasi dan nyeri dada. c Respirasi : nafas pendek, dipsneu, hiperventilasi. d Gastrointestinal : mulut dan tenggorokan kering, nausea, vomitus dan diare. e Genitourinarius : sering berkemih, nyeri saat berkemih, ejakulasi prematur, impotensia. f Sistem muskuloskeltal : sakit dan nyeri otot terutama otot leher g Kulit : keringat berlebihan, kulit telapak tangan dan kaki teraba dingin. 3 Tanda objektif a Penderita tampak gugup, gelisah dan tidak dapat duduk santai b Suara bergetar, gagap c Palpitasi d Hiperventilasi e Berkeringat banyak atau telapak tangan dan kaki lembab Kecemasan yang patologis menurut DSM-IV dan PPDGJ-III dapat dipahami sebagai : gangguan kecemasan, gangguan kecemasan akibat gangguan mental lain atau penyakit medis, atau gangguan kecemasan yang berkormobiditas dengan penyakit lain Kaplan dan Sadock, 2005. Gejala awal sindrom ansietas dapat dikenal dengan memperhatikan adanya keluhan psikis dan somatis sebagai berikut Mudjaddid, 2006 : commit to user 1 Gejala psikologis Penampilan berubah, sulit berkonsentrasi, mood berubah, mudah marah, cepat tersinggung, gelisah, tak bisa diam, timbul rasa takut. 2 Gejala somatis Sakit kepala, gangguan tidur, impotensi, keluhan berbagai sistem, misal sistem kardiovaskular, sistem pernafasan, gastrointestinal dan sebagainya. Berat suatu stres sebagian besar tergantung pada penilaian individu itu sendiri terhadap stresnya. Setiap individu mengalami suatu pola stres yang khas lagi berubah - ubah. Penilaiannya terhadap stres tergantung pada : umur, sex, kepribadian, inteligensi, emosi, status sosial atau pekerjaan setiap individu itu Maramis, 2005. Tingkat kecemasan dalam hal ini adalah suatu perasaan tidak tentram yang bisa disebabkan karena pengalaman yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan gejala : Keluhan Kognitif dan Psikologis, Keluhan fisik dan Tanda objektif pada ibu hamil primigravida dan multigravida. Kecemasan dalam kehamilan dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah BBLR dikarenakan berkurangnya aliran darah yang masuk melalui plasenta, selain itu kecemasan dalam kehamilan khususnya trimester ketiga dapat meningkatkan risiko lahir mati stillbirth, sehingga kecemasan yang terjadi pada ibu secara tidak langsung menyebabkan kematian pada bayi. commit to user

2. Kehamilan

a. Perubahan Fisiologi pada Saat kehamilan Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormone somatomatropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada: 1 Rahim atau uterus Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi janin, plasenta, amnion sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gram Prawirohardjo, 2008. 2 Vagina liang senggama Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda commit to user Chadwicks. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos. 3 Ovarium Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang relatif minimal Prawirohardjo, 2008. 4 Payudara Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaru hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesterone, dan somatromatropin Prawirohardjo, 2008. 5 Sirkulasi darah ibu Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. b Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter. c Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat. commit to user Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, yaitu: 1 Volume darah Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah hemodilusi, dengan puncaknya pada hamil 32 minggu. Serum darah volume darah bertambah sebesar 25- 30 sedangkan sel darah bertambah sekitar 20. Curah jantung akan bertambah sekitar 30. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Pada postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima. 2 Sel darah Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000ml. Dengan hemodilusi dan anemia maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapi 4 kali dari angka normal. commit to user 3 Sistem respirasi Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25 dari biasanya. 4 Sistem pencernaan Terjadi peningkatan asam lambung karena pengaruh estrogen. 5 Traktus urinarius Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering kemih. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu panggul, keluhan itu akan timbul kembali. 6 Perubahan pada kulit Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. commit to user 7 Metabolisme Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg. Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia. Zinc Zn sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa penelitian menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat Prawirohardjo, 2008. Pada kehamilan terdapat juga perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat-alat genetalia eksterna, interna dan pada payudara. Perubahan ini dapat dijadikan sebagai tanda atau gejala untuk mendiagnosis kehamilan. Beberapa tanda kehamilan antara lain sebagai berikut Prawirohardjo, 2008 : a Amenorea atau tidak dapat haid. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak mendapat haid lagi. b Nausea dan Emesis. Nausea mual terjadi pada umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, kadang-kadang disertai oleh emesis muntah. commit to user c Mengidam atau mengingini makanan atau minuman tertentu. Mengidam umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan akan tetapi menghilang dengan makin tuanya umur kehamilan. d Pingsan kadang - kadang dapat dijumpai terutama bila berada di tempat-tempat ramai. e Payudara menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli. f Anoreksia atau tidak ada nafsu makan. Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. g Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar telah keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kemih. h Obstipasi terjadi karena tonus menurun yang disebabkan oleh hormon steroid. i Pigmentasi kulit pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mammae, daerah leher, dan linea alba pada abdomen menjadi lebih hitam. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. commit to user j Epulis yaitu hipertrofi papilla gingivae k Varises sering terjadi pada triwulan terakhir terutama pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. l Tanda Hegar . Pada minggu pertama ismus uteri mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri, sehingga ismus menjadi panjang dan lunak, yang di dalam istilah obstetri dikenal sebagai Hegar Sign. m Tanda Chadwick yaitu perubahan warna karena hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan. n Tanda Piscaseck . Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut. o Tanda Braxton-Hicks. Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Komplikasi kehamilan tidak semuanya disebabkan oleh gangguan organik, beberapa di antaranya ditimbulkan atau diperberat oleh gangguan kejiwaan.

3. Primigravida

Primigravida adalah seseorang yang baru pertama kali melahirkan. Biasanya seorang primigravida sangat cemas, gelisah dan takut menghadapi proses persalinan yang akan dijalaninya karena dirinya belum mempunyai pengalaman sama sekali serta perubahan kondisi fisik terutama dan tentang bagaimana harus menjalaninya Hanifah, 2009.

4. Multigravida

Multigravida adalah seseorang yang telah melahirkan lebih dari satu kali. Berbeda pula dengan primigravida, biasanya multigravida lebih commit to user tenang dan tidak takut menghadapi persalinan nantinya. Karena multigravida sudah mempunyai pengalaman dibandingkan primigravida Hanifah, 2009.

5. Perubahan hubungan psikis kehamilan

Kehamilan pada umumnya sangat berat bagi seorang wanita dan menimbulkan ketakutan serta kecemasan pada dirinya. Kecemasan yang timbul biasanya akibat informasi yang salah mengenai kehamilan dan kelahiran, harapan yang ada dalam pikirannya, penolakan bayi pada kandungannya. Kecemasan dapat disebabkan oleh karena perubahan- perubahan fisik pada dirinya, meningkatnya kebutuhan keamanan sosial baginya, pengalaman internal sebelumnya dan tergantung pula pada kepribadian wanita itu sendiri Kartono, 2005. Beberapa perubahan kejiwaan pada beberapa umur kehamilan : a. Trimester I Pada sebagian wanita reaksi psikologik dan emosional pertama adalah kecemasan, ketakutan kepanikan dan kegusaran terhadap kehamilan. Perasaan benci pada suami yang menyebabkan dirinya hamil ditumpahkan dengan manifestasi mual, muntah, pening, dan sebagainya yang merupakan gejala hamil muda. Pada keadaan yang agak berat, wanita menolak kehamilannya dan mencoba untuk menggugurkannya, pada kasus yang lebih parah mencoba untuk bunuh diri. Manifestasi lain yaitu ibu hamil muda meminta makanan yang aneh-aneh yang selama ini tidak disukainya. commit to user b. Trimester II Ibu yang menganggap kehamilan suatu identifikasi abstrak, kini mulai menyadari kenyataan menjadi identifikasi nyata. Mulailah dirinya menyesuaikan dengan kenyataan. Perut bertambah besar, terasa gerakan janin dan dokter telah mendengar suara jantung janin. c. Trimester III Timbul gejolak baru menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai ibu untuk mengurus bayi yang akan dilahirkan. Ada 3 golongan ibu mungkin yang merasa takut : 1 Ibu yang mempunyai riwayat atau pengalaman buruk yang lalu. 2 Multipara agak berumur, merasa takut terhadap janin dan anak-anak apabila terjadi sesuatu atas dirinya, takut anak-anak diurus ibu tiri. 3 Primigravida yang mendengar tentang pengalaman menakutkan dari teman-teman lain. commit to user

B. Kerangka Pemikiran

Bagan 1. Kerangka Teori Graviditas 1 Perubahan Fisiologis 2 Informasi dari lingkungan 3 Perubahan psikis 4 Kepribadian Faktor Pengganggu a. Peristiwa mendadak b. Konflik Suami dan Isteri c. Penyakit menahun d. Cacat Tubuh e. Masalah ekonomi keuangan keluarga f. Kepribadian Premorbid Primigravida Trimester III Multigravida Trimester III Cemas Cemas Skor kecemasan primigravida Skor kecemasan multigravida Perubahan Neurotransmitter 1 Gama amino butirat acid GABA 2 Norepinefrin NE 3 Serotonin 5-HT commit to user

C. Hipotesis

Ada perbedaan tingkat kecemasan antara pasien primigravida dan multigravida pada kehamilan trimester ketiga di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi. commit to user 24 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Tingkat Kecmasan Antara Primigravida dan Multigravida Trimester Ketiga di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus.

0 5 4

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DI PUSKESMAS DAWE Perbedaan Tingkat Kecmasan Antara Primigravida dan Multigravida Trimester Ketiga di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus.

0 3 12

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DI PUSKESMAS DAWE Perbedaan Tingkat Kecmasan Antara Primigravida dan Multigravida Trimester Ketiga di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus.

0 2 20

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA TRIMESTER PERTAMA DAN TRIMESTER KETIGA PADA PRIMIGAVIDA DI PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA TRIMESTER PERTAMA DAN TRIMESTER KETIGA PADA PRIMIGAVIDA DI PUSKESMAS KECAMATAN PANEKAN.

0 1 13

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PASIEN PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pasien Primigravida dan Multigravida Pada Kehamilan Trimester Ketiga Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta.

0 0 16

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pasien Primigravida dan Multigravida Pada Kehamilan Trimester Ketiga Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta.

0 0 4

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PASIEN PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pasien Primigravida dan Multigravida Pada Kehamilan Trimester Ketiga Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta.

0 0 15

Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap Persalinan Istri Risiko Tinggi Primigravida dengan Multigravida pada Trimester Ketiga di RSUD Dr. Moewardi.

0 0 5

Perbedaan Kecemasan Persiapan Persalinan antara Ibu Hamil Primigravida dan Multigravida Trimester III BAGIAN AWAL PDF

0 0 13

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PASIEN PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN TRIMESTER KETIGA

0 2 36