Alih Fungsi Lahan Beririgasi

52 Keterpaduan Pembiayaan Pengelolaan Jaringan Irigasi Komisi irigasi provinsi mengoordinasikan dan memadukan perencanaan pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota yang berada dalam satu provinsi. Komisi irigasi antarprovinsi mengoordinasikan dan memadukan perencanaan pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi lintas provinsi. Koordinasi dan keterpaduan perencanaan pembiayaan mengacu pada usulan prioritas alokasi pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi yang disampaikan oleh komisi irigasi kabupatenkota. Koordinasi dan keterpaduan perencanaan pembiayaan mengacu pada usulan prioritas alokasi pembiayaan pengelolaan jaringan irigasi yang disampaikan oleh komisi irigasi provinsi. Mekanisme Pembiayaan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Ketentuan mengenai mekanisme pembiayaan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi ditetapkan dengan peraturan menteri yang bertanggung jawab di bidang keuangan berdasarkan usulan dari Menteri.

i. Alih Fungsi Lahan Beririgasi

Untuk menjamin kelestarian fungsi dan manfaat jaringan irigasi, Menteri, gubernur, atau bupatiwalikota sesuai dengan kewenangannya mengupayakan ketersediaan lahan beririgasi danatau mengendalikan alih fungsi lahan beririgasi di daerahnya. 53 Instansi yang berwenang dan bertanggung jawab di bidang irigasi berpera n mengendalikan terjadinya alih fungsi lahan beririgasi untuk keperluan nonpertanian. Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota sesuai dengan kewenangannya secara terpadu menetapkan wilayah potensial irigasi dalam rencana tata ruang wilayah untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Alih fungsi lahan beririgasi tidak dapat dilakukan kecuali terdapat: a perubahan rencana tata ruang wilayah; b bencana alam yang mengakibatkan hilangnya fungsi lahan dan jaringan irigasi. Pemerintah, pemerintah provinsi, danatau pemerintah kabupatenkota sesuai dengan kewenangannya mengupayakan penggantian lahan beririgasi beserta jaringannya yang diakibatkan oleh perubahan rencana tata ruang wilayah. Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab melakukan penataan ulang sistem irigasi dalam hal, a sebagian jaringan irigasi beralih fungsi;b sebagian lahan beririgasi beralih fungsi. Badan usaha, badan sosial, atau instansi yang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan alih fungsi lahan beririgasi yang melanggar rencana tata ruang wilayah wajib mengganti lahan beririgasi beserta jaringannya. Koordinasi Pengelolaan Sistem Irigasi Koordinasi pengelolaan sistem irigasi dilakukan melalui dan antarkomisi irigasi kabupatenkota, komisi irigasi provinsi, komisi irigasi antarprovinsi, danatau forum koordinasi daerah irigasi. 54 Dalam melaksanakan koordinasi pengelolaan sistem irigasi, komisi irigasi dapat mengundang pihak lain yang berkepentingan guna menghadiri sidang-sidang komisi untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Hubungan kerja antarkomisi irigasi dan hubungan kerja antara komisi irigasi dan dewan sumber daya air bersifat konsultatif dan koordinatif. Koordinasi pengelolaan sistem irigasi pada daerah irigasi yang menjadi kewenangan kabupatenkota dan daerah irigasi yang sudah ditugaskan oleh Pemerintah danatau pemerintah provinsi kepada kabupatenkota dilaksanakan melalui komisi irigasi kabupatenkota. Koordinasi pengelolaan sistem irigasi pada daerah irigasi yang menjadi kewenangan provinsi, daerah irigasi strategis nasional, dan daerah irigasi, baik yang sudah ditugaskan maupun yang belum ditugaskan oleh Pemerintah kepada provinsi dilaksanakan melalui komisi irigasi provinsi. Komisi irigasi provinsi melakukan koordinasi pengelolaan sistem irigasi dengan seluruh komisi irigasi kabupatenkota dan komisi irigasi antarprovinsi. Koordinasi pengelolaan sistem irigasi pada daerah irigasi lintas provinsi dan daerah irigasi, baik yang sudah ditugaskan maupun yang belum ditugaskan oleh Pemerintah kepada provinsi masing-masing dapat dilaksanakan melalui komisi irigasi antarprovinsi. Koordinasi pengelolaan sistem irigasi yang jaringannya berfungsi multiguna pada satu daerah irigasi dapat dilaksanakan melalui forum koordinasi daerah irigasi. 55 Pengawasan Dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi pada setiap daerah irigasi dilaksanakan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota sesuai dengan kewenangannya dengan melibatkan peran masyarakat. Pengawasan meliputi kegiatan, a pemantauan dan evaluasi agar sesuai dengan norma, standar, pedoman, dan manual, b pelaporan, c pemberian rekomen-dasi, dan d penertiban. Peran masyarakat dalam pengawasan dilakukan dengan menyampaikan laporan danatau pengaduan kepada pihak yang berwenang. Perkumpulan petani pemakai air, badan usaha, badan sosial, dan perseorangan menyampaikan laporan mengenai informasi pengembangan dan pengelolaan system irigasi yang menjadi tanggung jawabnya kepada Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota. Dalam rangka pengawasan, Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupatenkota sesuai dengan kewenangannya menyediakan informasi pengem-bangan dan pengelolaan sistem irigasi secara terbuka untuk umum. Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pengawasan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi diatur dengan peraturan Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang dilakukan oleh pemerintah kabupatenkota dan pemerintah provinsi diatur dengan peraturan daerah. 56

j. Kebijakan Irigasi