aplikasi metode harga pokok pesanan pada divisi foto editing Maxima Creative.
BAB II HASIL PENELITIAN
A. Deskriptif Usaha Maxima Creative
Maxima Creative pada awal usahanya bergerak dalam bidang jasa desain, cetak , dan advertising. Bidang awal usaha ini mengalami perkembangan pesat
pada dua awal tahun pendiriannya. Setelah tahun tersebut, mengalami penurunan order karena manajemen sendiri yang memutuskan untuk tidak
menerima segala order yang masuk dan berkreasi pada pengembangan produk baru.
Perkembangan advertising dan cetak yang sangat pesat juga membuat
penurunan order Maxima Creative. Keputusan manajemen untuk berkreasi pada pengembangan produk baru terwujud dengan lahirnya divisi foto editing.
Kelahiran divisi foto editing merupakan bentuk deversifikasi produk yang merupakan keputusan manajemen Maxima Creative. Diversifikasi produk bagi
Maxima Creative merupakan strategi yang tepat. Itulah sebabnya perusahaan ini bergerak dalam divisi yang berbeda-beda. Mereka menggunakan saran
“Kamu ingin tahu sedikit dari apa yang banyak” Robert T Kiyosaki 2002 : 153.
Divisi foto editing diarahkan manajemen untuk : a. Meramaikan pasar foto editing
b. Menawarkan produk Maxima Creative divisi foto editing c. Memenuhi keinginan pasar
d. Memperluas bidang usaha e. Peningkatan mutu sumber daya manusia
f. Memperluas jaringan pemasaran produk total g. Membina relasi antar instansi
Maxima Creative didirikan pada tahun 2000 oleh Agung Martianus. Pendirian pada awal usaha berupa jasa desain, cetak, dan advertising
merupakan penegasan atas divisi lain yaitu Maxima Computer yang didirikan oleh Anton Maxima, adik kandung Agung Martianus. Pada awal pendirian,
kedua divisi berjalan dengan baik, tetapi seiring dengan perubahan manajemen dari dua divisi ini akhirnya dua divisi ini terpisah secara manajemen tetapi
masih dalam satu lokasi. Setelah pemisahan manajemen tersebut, adik kandung
kedua Agung yaitu Andre Maxima mendirikan usaha yang bernama Komunika Production yang bergerak dalam bidang Event Organizer, tour and travel,
advertising, dan photo editing. Tetapi karena manajemen sumber daya manusia
yang kurang sesuai akhirnya usaha ini tidak berkembang dan ditutup dalam tempo 5 bulan. Dari sisa penutupan Komunika Production, Agung Martianus
menganalisis sumber daya manusia yang masih produktif dan handal. Agung mengajak Andi dan Anung untuk tetap berproses dalam usaha ini, terutama
pada bidang advertising dan photo editing. Akhirnya ketiga orang ini mulai berproses untuk menghidupkan usaha ini. Tetapi karena ingin pengembangan
profesional, Anung keluar sehingga tinggal Andi dan Agung. Mereka belajar dan berproses bersama untuk saling menganalisis proses mereka. Akhirnya
pada bulan April 2003 mereka memutuskan untuk mendirikan usaha foto editing dengan nama Bengkel Photo Maxima Creative.
B. Letak dan Lokasi