Musyarathah, yaitu memberikan dan menemukan syarat bagi diri sendiri.
 Muraqabah, yaitu mawas diri dari perbuatan maksiat agar selalu dekat kepada
Allah. 
Muhasabah,   yaitu   membuat   perhitungan   terhadap   tingkah   laku   yang diperbuat.
 Mu’aqabah, yaitu menghukum diri sendiri karena melakukan keburukan.
 Mujahadah, yaitu bersungguh-sungguh berusaha menjadi baik.
 Mu’atabah, yaitu menyesali diri atas perbuatan dosanya.
 Mukasyafah,   yaitumembuka   penghalang   atau   tabir   agar   tersingkap   semua
rahasia Allah. c. Tahapan merasakan al-Muziqat
Pada tahapan ini seorang hamba tidak sekedar menjalankan perintah Khalik-nya dan menjauhi   larangannya,   namun   ia   merasakan   kedekatan,   kelezatan,   kerinduan
denganNya. Tahapan ini disebut tajalli, yaitu menempakkan sifat-sifat Allah pada diri manusianya setelah sifat-sifat buruknya dihilangkan dan tabir menjadi sirna. Oleh sufi
tahapan ini biasa dilalui dalam dua proses yaitu al-fana dan al-baqa. Bila seseorang mampu   menghilangkan   wujud   jasmaniah   dengan   menghilangkan   nafsu-nafsu
impulsifnya dan tidak terikat oleh materi atau lingkungan sekitar, makaia telah  al- fana. Kondisi itu lalu beralih pada ke-baqa-an wujud ruhani yang ditandai dengan
tetapnya sifat-sifat ketuhanan
11
. Ketika tahapan itu telah dilalui maka muncul apa yang   disebut  al-baal  yaitu   kondisi   spiritual   dimana   sang   pribadi   telah   mencapai
kebahagiaan tertinggi yang dicita-citakan.
D. Ayat-ayat Al Quran yang Berkaitan dengan Tolak Ukur Kesehatan Mental
Ayat-Ayat Al-Qur’an Mengenai Beberapa Sifat Tercela Mazmumah
Sifat-sifat tercela secara tidak langsung atau langsung dapat menimbulkan gangguan dan   penyakit   kejiwaan   yang   dalam   tulisan   ini   dibatasi   enam   sifat   tercela,   yaitu:   Bakhil,
Aniaya, Dengki, Ujub, Nifak dan Ghadhab.
1 Bakhil
11Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Beberapa Aspeknya, Jakarta; UI-Press, 1979, jilid II, hlm. 83
11
Bakhil   artinya   kikir,   yaitu   ketidaksediaan   untuk   memberikan   sebagian   hartanya kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan seprti, fakir miskin, kepentingan umum, agama
dan lain-lain.  Di lain pihak, orang bakhil biasanya tidak pernah puas mengumpulkan harta benda. Ayat Al Qur’an  mengenai perbuatan bakhil:
’Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan hartamu pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri.
Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan Nya; dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu
ini.’ QS. Muhammad: 38
2 Aniaya
Aniaya adalah perbuatan yang melanggar hukum dan keadilan serta menimbulkan kerugian   pada   diri   sendiri   dan   orang   lain   serta   menimbulkan   kerusakan   terhadap
lingkungannya. Ayat Al Qur’an mengenai aniaya:
‘Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.’ QS. Yunus: 44
3 Dengki
Dengki artinya tidak senang melhat orang lain memperoleh keberuntungan kebajikan. Orang-orang dengki senantiasa mengharapkan bahkan berupaya agar keberuntungan yang
diperoleh   orang   lain   hilang   ayau   jatuh   kepada   si   pendengki   itu   sendiri.  Ayat  Al   Qur’an mengenai dengki:
12
‘Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.
Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.’ QS. Al-Baqarah:109
4 Ujub
Ujub   artinya   membesar-besarkan   perbuatan   baik   diri   sendiri   dan   perasaan   puas karenanya, dengan perasaan bahwa dirinya lebih unggul dari orang lain.  Ayat Al-Qur’an
mengenai ujub:
‘Maka apakah orang yang dijadikan syaitan menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan   itu   baik,   sama   dengan   orang   yang   tidak   ditipu   oleh   syaitan?   maka   sesungguhnya   Allah
menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’
QS. AL-Fathir:8
5 Nifak
Nifak   artinya   bermuka   dua   atau   berpura-pura   yang   menjadi   karakteristik   orang munafik. Ayat Al Qur’an mengenai nifak:
’Di antara manusia ada yang mengatakan: Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.’ QS. Al-Baqarah: 8
13
6 Ghadhab
Ghadhab   diartikan   secara   khusus   sebagai   marah   atau   kemarahan   dalam   konotasi negatif dan berlebihan, sedangkan secara umum diartikan sebagai al nafsu al ammarah bissu’
yang selalu mendorong perbuatan jahat sehingga mengakibatkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain. Ayat Al Qur’an mengenai ghadhab:
‘Dan aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan, karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.’ QS. Yusuf: 53
Ayat-Ayat   Al-Qur’an   Yang   Berkaitan   Dengan   Pentingnya   Agama   Untuk Kesehatan Mental
Sudah   tentu   semua   ayat-ayat   Al-Qur’an   menunjukkan   pentingnya   agama   untuk keselamatan hidup di dunia dan akhirat, termasuk meraih jiwa yang sehat. Zakiah Daradjat
dalam   tulisan-tulisannya   mengenai  Agama   dan   Kesehatan   Jiwa  menunjukkan   pengaruh positif dari pelaksanaan rukun iman dan rukun islam terhadap kondisi kesehatan mental.
Mengingat masalah agama merupakan masalah yang sangat luas dan kompleks, maka tulisan ini hanya mengungkapkan ayat-ayat di Al Qur’an yang berkaitan dengan tiga pilar
agama Islam, yaitu: iman akidah, Islam syari’ah, dan Ihsan akhlak.
E. Prinsip-Prinsip Islam Untuk Pengembangan Pribadi Dan Kesehatan Jiwa