Pengembangan Bahan ajar Kajian Teori
                                                                                22 Undang-Undang  Republik  Indonesia  Nomor  18  Tahun  2002
menyebutkan  pengembangan  adalah  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi yang  bertujuan  memanfaatkan  kaidah  dan  teori  ilmu  pengetahuan  yang
telah  terbukti  kebenarannya  untuk  meningkatkan  fungsi,  manfaat  dan aplikasi  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  yang  telah  ada.  Pengembangan
secara  umum  berarti  pola  pertumbuhan,  perubahan  secara  perlahan evolution dan perubahan secara bertahap.
Sugiyono 2009:
5 menyatakan
pengembangan berarti
memperdalam  dan  memperluas  pengetahuan  yang  telah  ada.  Pada hakikatnya  pengembangan  adalah  upaya  pendidikan  baik  formal  maupun
non  formal  yang  dilaksanakan  secara  sadar,  berencana,  terarah,  teratur dan  bertnggung  jawab  dalam  rangka  memperkenalkan,  menumbuhkan,
membimbing,  mengembangkan  suatu  dasar  kepribadian  yang  seimbang, utuh,  selaras,  sesuai  dengan  bakat,  keinginan  serta  kemampuan-
kemampuan  sebagai  bekal  atas  prakarsa  sendiri  untuk  menambah, meningkatkan,  mengembangkan  diri  ke  arah  tercapainya  martabat,  mutu
dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri. Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  pengembangan
adalah  perbaikan  yang  dilakukan  secara  terstruktur  dengan  berpedoman pada  kaidah  keilmuan  yang  telah  teruji  kebenarannya  dengan  tujuan
untuk meningkatkan dan memperdalam kemampuan seseorang. Dalam  mengembangkan  bahan  ajar  harus  mengikuti  prosedur  yang
benar  supaya  media  yang  dihasilkan  layak  digunakan.  Sadiman,  dkk 2014:  100  telah  merumuskan  langkah-langkah  dalam  mengembangkan
23 bahan  ajar  yaitu:  1  Menganalisis  kebutuhan  dan  karakteristik  siswa;  2
Merumuskan  tujuan  intruksional instructional  objective  dengan
operasional  dan  khas;  3  Merumuskan  butir-butir  materi  secara  terperinci yang  mendukung  terciptanya  tujuan;  4  Mengembangkan  alat  pengukur
keberhasilan; 5 Menulis naskah media; 6 Mengadakan tes dan revisi. 4.
Pengujian Kelayakan Bahan ajar
Kelayakan  suatu  bahan  ajar  dapat  diketahui  dengan  melakukan  uji validasi.  Uji  validasi  mencakup  validasi  isi
content  validity  dan  validasi konstrak
construct  validity. Pegujian validasi isi dapat dilakukan dengan membandingkan  isi  instrumen  dengan  materi  yang  diajarkan  Sugiyono,
2010: 182. Uji validasi isi dikonsultasikan dengan ahli materi dalam hal ini adalah  dosen  dan  guru  ahli  materi.  Data  pengujian  berasal  dari  angket
penelitian yang diisi oleh dosen dan guru ahli materi tersebut. Pengujian  validasi  konstrak  dapat  menggunakan  pendapat  ahli.
Setelah  instrumen  disusun  sesuai  aspek-aspek  yang  akan  diukur  dengan berlandaskan  teori  tertentu  kemudian  dikonsultasikan  dengan  ahli
Sugiyono,  2010:  177.  Dalam  hal  ini  konsultasi  dilakukan  dengan  ahli media pembelajaran yaitu dosen dan guru.
                