4 Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut
berlaku atau diterapkan; 5
Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.
B. Kerangka Pemikiran
Negara UUD 1945
Undang-Undang Perlindungan Konsumen
Pelaku Usaha Pemerintah
Konsumen
Pelaksanaan hak dankewajiban Hak atas Keselamatan
Jasa Transportasi
BST
-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya
Terpenuhi Tidak Terpenuhi
Sesuai UULLAJ Kendala dan
dan UUPK penyelesaiannya
Kesejahteraan keselamatan masyarakatkonsumen
Keterangan Kerangka Pemikiran :
Negara Indonesia memiliki konstitusi yang dijadikan sebagai landasan bagi penyelenggaraan kepentingan negara yakni
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ini
dijadikan pedoman bagi pelaksanaan hukum di Indonesia. Selain Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
terdapat pula Undang-Undang yang mengatur lebih spesifik mengenai perlindungan konsumen yakni UU Perlindungan
Konsumen. Dalam pelaksanaan UU Perlindungan Konsumen, terdapat beberapa pihak yang terkait yaitu pelaku usaha, pemerintah,
dan konsumen, yang mana masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda. Termasuk juga di dalamnya mengatur
tentang perlindungan konsumen dalam bidang transportasi, atau dalam hal ini khususnya Bus Batik Solo Trans
BST.
Bus Batik Solo Trans
BST
yang menjadi moda transportasi massalumum, memiliki hak dan kewajiban yang salah
satunya menyangkut kewajiban untuk menjamin keselamatan penumpang
atau penggunanya.
Jaminan atas
keselamatan penumpang dapat ditinjau dari segi sarana dan prasarana yang
memadai. Pengaturan mengenai sarana dan prasarana transportasi khususnya transportasi massalumum, diatur secara jelas di dalam
UULLAJ. Untuk memenuhi fasilitas sarana dan prasarana dalam Bus Batik Solo Trans
BST,
harus disesuaikan dengan UULLAJ, serta UU Perlindungan Konsumen. Maka dengan demikian akan dapat
terwujud kesejahteraan keselamatan konsumen, khususnya pengguna jasa angkutan Bus Batik Solo Trans
BST.
Namun, apabila kriteria sarana dan prasarana transportasi tersebut tidak
terpenuhi, maka perlu dilakukan pembahasan tentang kendala yang dihadapi dan bagaimana penyelesaiannya, sehingga menjadi sesuai
dengan peraturan yang terkait.
25
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Perlindungan Bagi Pengguna Jasa Angkutan Bus Batik