TINJAUAN PUSAKA 4 METODOLOGI PERCOBAAN 30 HASIL DAN PEMBAHASAN 37 KESIMPULAN DAN SARAN 45

DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN i PERNYATAAN ii PENGHARGAAN iii ABSTRAK vi ABSTRACT vii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL x DAFTAR SINGKATAN BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Identifikasi Masalah 2 1.4 Tujuan 3 1.5 Manfaat 3

BAB 2 TINJAUAN PUSAKA 4

2.1 Minyak Bumi 4 2.1.1.Defenisi Minyak Bumi 4 2.1.2.Pembentukan Minyak Bumi 6 2.1.3.Komposisi Minyak Bumi 7 2.1.4.Produk Minyak Bumi 13 2.2.AVTUR Aviation Turbine 14 2.2.1.Defenisi AVTUR 14 2.2.2.Proses Pembuatan AVTUR 15 2.2.2.1.Distilasi Atmosfir 15 2.2.2.2.Distilasi Hampa 16 2.2.2.3.Delayed Coker Unit DCU 17 2.2.2.4.Hydrocracking Proces 18 2.2.2.5.Blending 19 2.2.2.6.Upgrading 20 2.2.3.Sesifikasi dan Sifat Khusus AVTUR 21 2.2.3.1.Spesifikasi AVTUR 21 2.2.3.2.Sifat Khusus AVTUR 22 2.2.4.Teknik Sampling pada AVTUR 26 2.2.5.Parameter Analisis AVTUR 27 2.2.5.1.Merchaptan Sulfur ASTM D-3227 27 2.2.5.2.Naphthalenes ASTM D-1840 27 2.2.5.3.Freezing Point ASTM D-2386 28 2.2.5.4.Flash Point ASTM IP-170 29 Universitas Sumatera Utara

BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN 30

3.1.Analisa Merchaptan Sulfur ASTM D-3227 30 3.1.1 Alat 30 3.2.2 Bahan 30 3.3.3 Prosedur 31 3.2.Analisa Naphthalenes ASTM D-1840-09 31 3.2.1 Alat 31 3.2.2 Bahan 32 3.2.3 Prosedur 32 3.3.Analisa Freezing Point ASTM D-2386 33 3.3.1 Alat 33 3.3.2 Bahan 33 3.3.3 Prosedur 34 3.4.Analisa Flash Point ASTM IP-170 35 3.4.1 Alat 35 3.4.2 Bahan 35 3.4.3 Prosedur 35

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 37

4.1.Data Analisa 37 4.2.Reaksi 38 4.3.Perhitungan 38 4.3.Pembahasan 42

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 45

5.1 Kesimpulan 45 5.2 Saran 46 DAFTAR PUSTAKA 47 LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel Tabel 2.1 Komposisi Elemental Minyak Bumi 7 Tabel 4.1 Data Lengkap Hasil Analisa Pada Avtur 36 Universitas Sumatera Utara DAFTAR SINGKATAN ASTM = American Society for Testing and Material IP = Institute Petroleum AVTUR = Aviation Turbine CDU = Crude Distillation Unit LGO = Light Gas Oil HGO = Heavy Gas Oil LVGO = Light Vacuum Gas Oil HVGO = Heavy Vacuum Gas Oil DCU = Delayed Coker Unit LCGO = Light Coker Gas Oil LPG = Liquefied Petroleum Gasses ADO = Automotive Diesel Oil Universitas Sumatera Utara ANALISA MERCHAPTAN SULFUR, NAPHTHALENES, FREEZING POINT DAN FLASH POINT PADA AVTUR DI PT. PERTAMINA Persero RU II DUMAI ABSTRAK Untuk memperoleh kualitas avtur yang baik, perlu dilakukan beberapa analisa salah satunya adalah, analisa Merchaptan Sulfur ASTM D- 3227, Naphthalenes ASTM D- 1840, Flash Point ASTM IP-170 dan Freezing Point ASTM D-2386. Dari hasil analisa yang dilakukan pada bahan bakar avtur tersebut diperoleh nilai Merchaptan sulfur pada 945 T-16 0,0003 , 945 T-17 0,0005 , 945 T-18 0,0003 , 945 T-19 0,0004 . Nilai naphthalenes pada 945 T-16 0,29 , 945 T-17 0,40 , 945 T-18 0,54 , 945 T-19 0,51 . Freezing point pada 945 T-16 -60 o C, 945 T-17 -55 o C, 945 T-18 -56 o C, 945 T-19 -53 o C dan Flash point pada 945 T-16 47 o C, 945 T-17 43 o C, 945 T-18 44 o C, 945 T-19 42 o C, dari hasil analisa tersebut dapat diketahui bahwa avtur yang dihasilkan telah memenuhi standar spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Dirjen Migas, sehingga avtur tersebut terjamin kualitas, keselamatannya dan layak untuk dipasarkan. Universitas Sumatera Utara ANALYSIS MERCHAPTAN SULFUR, NAPHTHALENES, FREEZING POINT AND FLASH POINT IN AVTUR AT. PERTAMINA Persero RU II DUMAI ABSTRACT To obtain a good quality of aviation fuel , one needs to do some analysis of them is , Merchaptan sulfur analyzer ASTM D - 3227 , ASTM D - 1840 Naphthalenes , Flash Point ASTM IP - 170 and Freezing Point ASTM D - 2386 . From the analysis conducted on the aviation fuel sulfur values obtained Merchaptan on 945 T - 16 0.0003 , 945 T - 17 0.0005 , 945 T - 18 0.0003 , 945 T -19 0.0004 . Value naphthalenes on 945 T - 16 0.29 , 945 T - 17 0.40 , 945 T - 18 0.54 , 945 T - 19 0.51 . Freezing point at 945 T - 16 - 60oC , 945 T - 17 - 55oC , 945 T - 18 - 56oC , 945 T - 19 - 53oC and flash point at 945 T - 16 47oC , 945 T - 17 43oC , 945 T - 18 44oC , 945 T - 19 42 ° C , the results of the analysis can be seen that the resulting jet fuel meets the standards and specifications established by the Director General of Oil and Gas , so it is guaranteed quality of aviation fuel , safety and deserves to be marketed . Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sumber daya minyak, gas dan panas bumi merupakan sumber daya alam yang sangat strategis, karena menyangkut taraf hidup masyarakat luas. Sampai saat ini Bahan Bakar Minyak BBM masih merupakan sumber energi utama bagi pembangunan nasional sesuai dengan undang-undang no. 22 tahun 2001. Sehingga untuk masa datang diharapkan pengolahan dari suatu unit pengolahan menghasilkan produksi yang sesuai dengan spesifikasi keputusan dirjen migas. Berbagai proses pengolahan minyak bumi akan mendapatkan bermacam- macam produk salah satunya Avtur. Setiap produk Avtur yang dihasilkan Pertamina RU II Dumai sebelum dipasarkan harus melalui uji kelayakan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut penulis melakukan analisa uji guna kelayakan avtur agar avtur yang diproduksi tidak merugikan konsumen yang menggunakannya. Dengan adanya pengujian ini dapat diketahui apakah avturyang diproduksi oleh Pertamina RU II Dumai layak dipasarkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, dan sesuai dengan standar keselamatan. Teori popular untuk minyak bumi adalah “Organic Source Material”, dimana menyatakan bahwa binatang dan tumbuh-tumbuhan berakumulasi dalam tempat yang sesuai selama berjuta tahun yang lalu, dan dari akumulasi tersebut Universitas Sumatera Utara didapatlah minyak mentah untuk dioleh menjadi beberapa produk, salah satunya AVTUR. Seiring dengan kemajuan teknologi penelitian yang semakin pesat, maka kebutuhan akan AVTUR yang lebih berkualitas sangat dibutuhkan. Setiap produk AVTUR yang dihasilkan Pertamina RU II Dumai sebelum dipasarkan harus melalui uji kelayakan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut penulis melakukan analisa uji kelayakan AVTUR agar AVTUR yang diproduksi tidak merugikan konsumen yang menggunakannya. Dengan adanya pengujian ini dapat diketahui apakah AVTUR yang diproduksi oleh Pertamina RU II Dumai layak dipasarkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk memilih judul. “ ANALISA MERCHAPTAN SULFUR, NAPHTHALENES, FREEZING POINT DAN FLASH POINT PADA AVTUR DI PT. PERTAMINA Persero RU II DUMAI”. 1.2.Perumusan Masalah Berdasarkan judul diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana mendapatkan hasil Analisa Merchaptan sulfur,Naphthalenes, Freezing point dan Flash point pada minyak AVTUR sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara 2. Bagaimana agar keselamatan dalam penggunaan AVTUR bisa terjamin dan maskapai nasional maupun internasinal bisa menggunakan AVTUR yang diproduksi di Pertamina RU II Dumai. 3. Bagaimana agar AVTUR yang dihasilkan bisa memenuhi parameter yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan oleh Dirjen. Migas.

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui hasil Analisa Merchaptan sulfur, Naphthalenes, Freezing point dan Flash point pada minyak AVTUR sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 2. Untuk mengetahui keselamatan dalam penggunaan AVTUR bisa terjamin dan maskapai nasional maupun internasinal bisa menggunakan AVTUR yang diproduksi di Pertamina RU II Dumai. 3. Untuk mengetahui AVTUR yang dihasilkan bisa memenuhi parameter yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan oleh Dirjen. Migas. 1.4.Manfaat 1. Agar keselamatan dalam penggunaan AVTUR bisa terjamin dan maskapai nasional maupun internasinal bisa menggunakan AVTUR yang diproduksi di Pertamina RU II Dumai. 2. Agar AVTUR yang dihasilkan bisa memenuhi parameter yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan oleh Dirjen. Migas. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA