Pendidikan Kesehatan Sosial Rohani

4 Sumber pendapatan keluarga Bapak I Made Budiarta berasal dari mata pencaharian beliau sebagai seorang buruh harian lepas buruh proyek bangunan yang hanya berpenghasilan Rp 135.000hari. Penghasilan yang diperoleh dari istri beliau sebesar Rp 30.000hari. Sehingga menurut keterangan beliau, apabila di kalkulasikan rata-rata penghasilan Bapak I Made Budiarta sekitar Rp 3.375.000bulan dan penghasilan dari istri beliau sebagai penjual canang adalah Rp 750.000bulan. Rincian keuangan tersebut adalah : Nama Pekerjaan Pengahasian Per Hari Penghasilan Per Bulan I Made Budiarta Buruh harian lepas buruh proyek bangunan Rp 135.000 Rp 3.375.000 Ni Ketut Widanti Penjual canang Rp 30.000 Rp 750.000 Tabel 1.2 Data Rincian Keuangan Keluarga Dampingan Jadi total dari keselurahannya adalah Rp 4.125.000 itu juga belum dipotong dengan uang makan dan lain-lain.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga a. Kebutuhan Sehari-Hari

Pengeluaran Bapak I Made Budiarta untuk kebutuhan sehari- hari mengeluarkan biaya rata-rata sebesar Rp 100.000 untuk membeli kebutuhan isi dapur dan makanan seperti beras, lauk- pauk; keperluan anak; BBM untuk menuju tempat bekerja; serta keperluan listrik.

b. Pendidikan

Dalam hal kebutuhan pendidikan untuk anaknya, Pak Made Budiarta hanya fokus pada biaya pendidikan dari anak pertamanya yaitu I Wayan Jordi Arianto yang saat ini duduk di kelas 3 SMA di SMK Negeri 1 Ubung. Hal ini karena anak kedua dari Pak Made Budiarta belum bersekolah karena masih berumur 3 tahun. 5 Biaya untuk keperluan pendidikan Jordi bersumber dari penghasilan ayah dan ibunya sebagai buruh dan penjual canang. Biaya yang dikeluarkan antara lain untuk bekal diberikan bekal sehari-hari untuk kegiatannya di sekolah Rp 30.000 sudah termasuk biaya BBM. Selain bekal Pak Putu Made Budiarta juga mengeluarkan biaya untuk membeli alat tulis, seragam sekolah sekitar Rp 150.000 setiap semesternya. Sedangkan untuk biaya SPP dikenakan biaya sebesar Rp 250.000 setiap bulannya.

c. Kesehatan

Dari sisi pengeluaran kesehatan, keluarga Bapak I Made Budiarta tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. Hal ini dikarenakan anggota keluarga beliau tidak memiliki riwayat penyakit kronis serta keluarga Pak Made Budiarta telah memiliki BPJS Kesehatan sehingga meringankan biaya kesehatan.

d. Sosial

Keadaan Bapak I Made Budiarta yang sudah berkeluarga membuat tanggung jawab yang dimiliki semakin bertambah. Tanggung jawab tersebut antara lain di bidang sosial dimana keadaan dari warga yang berkeluarga untuk ikut menyumbang iuran untuk pembangunan desa ataupun kegiatan sosial lainnya antara lain iuran kematian sebesar Rp 10.000 dan iuran untuk odalan di pura banjar sebesar 250.000

e. Rohani

Pengeluaran keluarga Bapak I Made Budiarta dari segi rohani adalah biaya untuk membeli dupa dan canang untuk kegiatan sembahyang sehari-hari sebesar Rp 25.000. 6

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Pertemuan dimulai dari tanggal 28 Agustus 2016 diawali dengan perkenalan biasa dan di damping oleh Kelian Dinas Banjar Sayan Delodan untuk memberikan informasi terkait pemberian Keluarga Dampingan dan informasi lokasi tempat tinggal KK Dampingan. Setelah itu dilanjutkan dengan bincang- bincang yang secara tak langsung menuju permasalahan-permasalahan yang dialami oleh KK Dampingan sebagai pemenuhan dalam penyusunan laporan KK Dampingan dari KKN-PPM 2016. Program KK Dampingan terdiri dari identifikasi masalah prioritas dan diakhiri dengan pemberian solusi berupa saran ataupun pemberian bantuan untuk menyelesaikan permasalahan KK Dampingan.

2.1 Permasalahan Keluarga

Selama melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Pak Made Budiarta dengan melakukan perbincangan. Perbincangan yang dilakukan membahas tentang program KK Dampingan terutama mengenai permasalahan serta keseharian keluarga Pak Made Budiarta. Dari perbincangan-perbincangan yang dilakukan, penulis menjadi lebih dekat dengan keluarga Pak Made Budiarta, sehingga dapat terjalin ikatan kekeluargaan antara keluarga Pak Made Budiarta dengan penulis. Selain menjalin hubungan kekeluargaan dengan Pak Made Budiarta penulis juga mendapatkan informasi terkait permasalahan dalam keluarga Pak Made Budiarta. Dari hasil kunjungan yang dilakukan, maka penulis dapat mengidentifikasi ada beberapa permasalahan yang dialami oleh keluarga Pak Made Budiarta antara lain :

2.1.1 Permasalahan Perekonomian

Terkait pada segi ekonomi keluarga Bapak I Made Budiarta dapat dikatakan bertaraf ekonomi rendah, melihat dari jumlah pendapatan yang diperoleh keluarganya jika dibandingkan dengan jumlah pengeluaran terkait pemenuhan keperluan-keperluan keluarga Pak Made Budiarta seperti keperluan sehari-hari, keperluan pendidikan anak-anaknya, keperluan sosial dan keperluan rohani yang tentunya tidak mencukupi. Apalagi pekerjaan Pak Made Budiarta dan Bu Ketut yang hanya seorang buruh harian lepas