6
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Pertemuan dimulai dari tanggal 28 Agustus 2016 diawali dengan perkenalan biasa dan di damping oleh Kelian Dinas Banjar Sayan Delodan untuk
memberikan informasi terkait pemberian Keluarga Dampingan dan informasi lokasi tempat tinggal KK Dampingan. Setelah itu dilanjutkan dengan bincang-
bincang yang secara tak langsung menuju permasalahan-permasalahan yang dialami oleh KK Dampingan sebagai pemenuhan dalam penyusunan laporan KK
Dampingan dari KKN-PPM 2016. Program KK Dampingan terdiri dari identifikasi masalah prioritas dan diakhiri dengan pemberian solusi berupa saran
ataupun pemberian bantuan untuk menyelesaikan permasalahan KK Dampingan.
2.1 Permasalahan Keluarga
Selama melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Pak Made Budiarta
dengan melakukan perbincangan. Perbincangan yang dilakukan membahas tentang program KK Dampingan terutama mengenai permasalahan serta
keseharian keluarga Pak Made Budiarta. Dari perbincangan-perbincangan yang dilakukan, penulis menjadi lebih dekat dengan keluarga Pak Made Budiarta,
sehingga dapat terjalin ikatan kekeluargaan antara keluarga Pak Made Budiarta dengan penulis. Selain menjalin hubungan kekeluargaan dengan Pak Made
Budiarta penulis juga mendapatkan informasi terkait permasalahan dalam keluarga Pak Made Budiarta. Dari hasil kunjungan yang dilakukan, maka penulis
dapat mengidentifikasi ada beberapa permasalahan yang dialami oleh keluarga Pak Made Budiarta antara lain :
2.1.1 Permasalahan Perekonomian
Terkait pada segi ekonomi keluarga Bapak I Made Budiarta dapat dikatakan bertaraf ekonomi rendah, melihat dari jumlah pendapatan yang
diperoleh keluarganya jika dibandingkan dengan jumlah pengeluaran terkait pemenuhan keperluan-keperluan keluarga Pak Made Budiarta seperti
keperluan sehari-hari, keperluan pendidikan anak-anaknya, keperluan sosial dan keperluan rohani yang tentunya tidak mencukupi. Apalagi pekerjaan
Pak Made Budiarta dan Bu Ketut yang hanya seorang buruh harian lepas
7
dan penjual canang yang tentu saja memiliki penghasilan yang tidak terlalu banyak. Hal inilah yang menyebabkan permasalahan pada keluarga kecil
tersebut.
2.1.2 Permasalahan Kebersihan
Kebutuhan akan MCK Mandi Cuci Kakus sangat penting sebab kebersihan merupakan awal dari kesehatan. Salah satu masalah pokok yang
dimiliki oleh keluarga Bapak I Made Budiarta adalah tidak adanya fasilitas MCK. Keluarga Bapak I Made Budiarta tidak memiliki tempak MCK,untuk
mandi mereka harus berjalan cukup jauh ke tempat pemandian yaitu pancoran umum,ketika musim hujan tiba disana lah kendala tersendiri dalam
melakukan MCK. Serta jika terdesak keluarga Pak Made Budiarta buang air besar dan buang air kecil di tegal belakang rumahnya.
Air yang digunakan untuk menyiram jika buang air besar dan buang air kecil di tegal belakang rumahnya serta air yang dikonsumsi sebagai air
minum dan air untuk memasak didapat dari air sumur yang di timba. Jadi air yang digunakan dirasa kurang higienis dan tidak terjamin kebersihannya.
2.1.3 Permasalahan Pendidikan
Secara umum, masalah pendidikan yang dihadapi oleh keluarga Pak Made Budiarta terletak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk
menunjang kegiatan pendidikan anak pertamanya yaitu I Wayan Jordi Arianto yang sedang menempuh pendidikan di jenjang SMA kelas 3 di
SMK Negeri 1 Ubung. Jordi merupakan salah satu siswa berprestasi, terbukti dari prestasi yang diraihnya di SMKnya yaitu memperoleh
peringkat 10 dikelasnya.namun sayangnya Jordi tidak memperoleh beasiswa dari sekolanya.
2.2 Masalah Prioritas