Penentuan Fluks Dextran Penentuan Koefisien Rejeksi Terhadap Larutan Dextran Pembuatan Kurva Kalibrasi Pengamatan Struktur Membran dengan Scanning Electron Microscope SEM

8 3.2.2 Karakterisasi Membran Polisulfon 3.2.2.1 Penentuan Fluks Air - Membran polisulfon yang telah dipotong berbentuk lingkaran, diletakkan di dalam sel mikrofiltrasi. Kemudian dilakukan kompaksi dengan menambahkan aqua d.m. sebanyak kurang lebih 150 mL ke dalam sel mikrofiltrasi kemudian diaduk dengan magnetic stirrer. Berikan tekanan sebesar 1 atm, sehingga air mengalir ke luar menembus membran. - Kompaksi dilakukan selama kurang lebih satu jam sampai fluks air konstan, kemudian dihitung fluks konstannya, dengan cara menampung air yang keluar per satuan waktu dimana akan didapat satuan fluks dalam Lm 2 atmjam.

3.2.2.2 Penentuan Fluks Dextran

- Penentuan Fluks Dextran sama dengan penentuan fluks air, dimana air diganti dengan larutan dextran T-70, T-500 dan T-2000. Tidak perlu melakukan kompaksi lagi.

3.2.2.3 Penentuan Koefisien Rejeksi Terhadap Larutan Dextran

- Penentuan konsentrasi larutan permeat dan umpankonsentrat dari larutan dextranT-70, T-500 dan T-2000. Setelah dilakukan mikrofiltrasi larutan dextran menggunakan sel mikrofiltrasi, konsentrat dan permeat diambil masing-masing sebanyak 10 mL dan diencerkan sebanyak x kali. - Larutan dextran yang telah diencerkan, ditambahkan fenol 5 dan asam sulfat pekat dengan perbandingan larutan: fenol: asam sulfat pekat = 1: 1: 5, hingga dihasilkan larutan berwarna coklat. - Larutan dibiarkan hingga dingin, kemudian diukur transmitannya dengan menggunakan alat spectronic-20 pada panjang gelombang 490 nm. Nilai absorbansi yang didapatkan diplot pada kurva kalibrasi sehingga didapatkan harga konsentrasi permeat dan konsentratnya, menggunakan rumus sebagai berikut: R rejeksi = Konsentrasi larutan umpankonsentrat – Konsentrasi permeat x 100 Konsentrasi larutan umpan 9

3.2.2.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi

- Larutan standar dextran T-70, T-500 dan T-2000 dibuat dengan konsentrasi 10 – 100 ppm. Masing-masing larutan ditambahkan dengan fenol 5 dan asam sulfat pekat seperti pada prosedur 3.2.2.3, sehingga didapatkan harga absorbansi masing-masing konsentrasi. Kurva kalibrasi dibuat dengan memplot absorbansi terhadap konsentrasi larutan dextran.

3.2.2.5 Pengamatan Struktur Membran dengan Scanning Electron Microscope SEM

- Ukuran poridan distribusi pori membran diamati dengan menggunakan SEM. Mula-mula membran dikeringkan dengan kertas tissue kemudian dicelupkan ke dalam nitrogen cair hingga menjadi kaku lalu dipatahkan. - Permukaan membran dan penampang lintangnya difoto dengan SEM.

3.2.3 Mikrofiltrasi Limbah Zat Warna Tekstil Indigo Biru