Mekanisme Pembiayaan Murabahag Flexi Syariah di BNI Syariah Cabang Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH FLEXI SYARIAH DI BNI SYARIAH CABANG MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

YOKI AMRIZA 112101163

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

   


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul: “MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH FLEXI SYARIAH DI BNI SYARIAH CABANG MEDAN” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat, petunjuk serta nikmat kepada manusia, yang telah membawa manusia dari alam kegelapan kealam yang benderang seperti saat ini. Semoga kita mendapat syafa’at di akhirat kelak.

Penulis menyadari tanpa petunjuk dan bimbingan Dosen serta bimbingan dari berbagai pihak maka sulit bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah memberikan bantuan kepada penulis, khususnya kepada :

1. Kedua orang tua penulis. Ayahanda Amran Sinulingga dan Ibunda tercinta Herniza, terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dan doanya yang tak henti-hentinya selalu dipanjatkan untuk penulis agar diberi kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar M.Si selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas segala arahan dan bimbingannya selama ini dan selalu meluangkan waktu ditengah-tengah kesibukannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga Allah SWT memberikan jutaan kebaikan dunia dan akhirat. Aamiin.

5. Seluruh dosen-dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan pengetahuannya kepada penulis serta bantuan dalam pemenuhan kebutuhan akademis.


(4)

   

6. PT. Bank BNI Syariah Cabang Medan, sebagai tempat penelitian terutama Ibu Maya yang telah memberikan informasi tentang produk pembiayaan Murabahah Flexi Syariah.

7. Untuk sahabat-sahabat dekatku Daru, Majid, Roni, Sananta, Wahyu yang setia menemaniku disaat suka dan duka serta bersama-sama saling memberikan motivasi untuk mengakhiri tugas akhir dengan sempurna, dan atas semua support serta doanya.

8. Untuk teman-teman terbaikku Ichwana, Fikri, Marcus, Fariz, Ferdy, yang setia menemaniku disaat suka dan duka serta bersama-sama saling memberikan motivasi untuk mengakhiri tugas akhir dengan sempurna, dan atas semua support serta doanya.

9. Untuk semua teman-teman seperjuangan DIII Manajemen Keuangan Angkatan 2011. Karena kalianlah aku bisa termotivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini, semoga keberkahan selalu bersama kita dan tetap menjaga silahturahmi sampai akhir cerita kehidupan ini.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan pengetahuan penulis yang terbatas, karena itu kritik dan saran penulis harapkan untuk memperbaikinya.

Akhir kata penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Medan, 14 Juli 2014 Penulis,


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

E. Sistematika Penulisan 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah 6

B. Visi dan Misi BNI Syariah 8

C. Tujuan BNI Syariah 8

D. Keunggulan BNI Syariah 9

E. Logo BNI Syariah 10

F. Produk-Produk BNI Syariah 11

G. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Medan 17


(6)

   

BAB III PEMBAHASAN

A. Defenisi Murabahah 25

B. Pokok Permasalahan 33

1. Pengertian Pembiayaan Murabahah Flxi Syariah 33

2. Keunggulan BNI Flexi Syariah 34

3. Mekanisme Dan Prosedur Pembiayaan 34

C. Kebijakan Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah 44

1. Kriteria Dan Maksimum Pembiayaan 45

2. Agunan Dan Pengikat Jaminan 45

3. Simulasi Perhitungan Angsuran Pembiayaan dan Margin 46 4. Analisa Data Pembiayaan Flexi Syariah di BNI Syariah

Cabang Medan 48

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 49

B. Saran 50


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman


(8)

   

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo Perusahaan 10

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Medan 19 Gambar 3.1 Skema Aplikasi Pembiayaan Murabahah 32


(9)

A. Latar Belakang

Dalam dunia perbankan di Indonesia saat ini, perbankan syariah sudah tidak lagi dianggap sebagai tamu asing. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya bank yang menerapkan dual banking system dimana bank-bank yang sudah menerapkan sistem perbankan konvensional membentuk unit-unit perbankan syariah dengan menerapkan sistem perbankan syariah. Bahkan kini, ada beberapa bank asing yang beroperasi di Indonesia juga berencana untuk membuka kantor layanan syariah sebagai strategi bersaing dalam pasar yang terbuka. Dengan demikian, keberadaan sistem perbankan syariah ini melengkapi keberadaan sistem perbankan konvensional yang sudah diterima oleh kalangan masyarakat.

Menurut Undang-undang No.21 Pasal 1 ayat (1) tahun 2008 tentang perbankan syariah atau dalam istilah internasional dikenal sebagai Islamic banking atau perbankan tanpa bunga (interest-free banking) adalah “Segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya”.

Menurut Rivai dan Arifin (2010 : 32) fungsi bank syariah secara garis besar tidak berbeda dengan bank konvensional, yakni sama-sama sebagai lembaga intermediasi (intermediary institution) yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada


(10)

2   

masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan pokoknya terletak dalam perlakuan dan jenis keuntungan yang diambil bank dari transaksi-transaksi yang dilakukannya. Bila bank konvensional mendasarkan keuntungannya dari pengambilan bunga, maka bank syariah dari apa yang disebut sebagai imbalan, baik berupa jasa (fee-base income) maupun mark-up atau profit margin, serta bagi hasil (loss and profit sharing).

Disamping dilibatkannya hukum islam dan pembebasan transaksi dari mekanisme bunga (interest free), posisi unik lainnya dari bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional adalah diperbolehkannya bank syariah melakukan kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat multi-finance dan perdagangan (trading). Hal ini berkenaan dengan sifat dasar transaksi bank syariah yang merupakan investasi dan jual beli serta sangat beragamnya pelaksanaan pembiayaan yang dapat dilakukan bank syariah, seperti pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip usaha patungan (musyarakah), jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa (ijarah). Sehingga masyarakat yang membutuhkan pendanaan dapat memilih pembiayaan yang prinsipnya sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dan tujuannya (Rivai dan Arifin, 2010:32).

Keberadaan bank syariah, baik yang beroperasi secara stand-online maupun sebagai unit-unit operasional dari bank-bank konvensional, merupakan upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang


(11)

semakin beragam. Masyarakat dapat memilih dan menentukan apakah akan menggunakan jasa perbankan konvensional atau perbankan syariah berdasarkan pertimbangan bisnis yang rasional.

Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang banyak digunakan oleh bank-bank syariah karena memiliki tingkat resiko yang lebih kecil serta proses dan prakteknya lebih mudah dibandingkan dengan pembiayaan yang lainnya. Pada pembiayaan berakad Murabahah (jual beli), BNI syariah lebih mengedepankan produk pembiayaan Griya iB Hasanah (fasilitas pembiayaan konsumtif untuk membeli, membangun, merenovasi rumah/ruko), pembiayaan OTO iB Hasanah (pembiayaan kendaraan bermotor) dan pembiayaan Flexi Syariah (pembiayaan khusus pegawai perusahaan/lembaga/instansi yang bekerjasama dengan BNI Syariah). BNI Syariah Cabang Medan berupaya meningkatkan fasilitas dari produk-produk pembiayaan yang dimilikinya yang salah satunya yaitu Pembiayaan Flexi Syariah (BNI Syariah, 2014).

Pembiayaan Murabahah Flexi Syariah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif bagi pegawai/karyawan perusahaan/lembaga/instansi yang bekerjasama dengan BNI Syariah dengan fixed income yang diberikan atas dasar akad murabahah (jual beli) untuk pembelian barang, miasalnya emas, barang elektronik dll. Dalam kerjasama ini perusahaan melakukan pendebetan gaji untuk kepentingan angsuran pegawai (BNI Syariah, 2014). Dari uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji bagaimana pembiayaan murabahah yang merupakan penyaluran dana yang dilaksanakan di BNI Syariah Cabang Medan khususnya pada pembiayaan


(12)

4   

Flexi Syariah. Oleh karena itu, penulis membahas dalam bentuk tugas akhir dengan judul “MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH FLEXI SYARIAH DI BNI SYARIAH CABANG MEDAN”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mekanisme dan prosedur pembiayaan murabahah Flexi Syariah di BNI Syariah Cabang Medan?

C. Tujuan Penelitian

Beberapa tujuan yang diharapkan bisa dicapai dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembiayaan Flexi Syariah di BNI Syariah Cabang Medan.

2. Untuk mengetahui prosedur dan syarat akad - akad pembiayaan Flexi Syariah di BNI Syariah Cabang Medan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan, dapat dijadikan koreksi pada BNI Syariah Cabang Medan serta diharapkan agar dapat dijadikan referensi untuk melakukan pengembangan produk bagi produsen dengan meningkatkan minat nasabah agar nasabah percaya dan merasa puas dalam menggunakan produk Flexi Syariah.

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis.


(13)

3. Bagi Penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai Mekanisme Pembiayaan Murabahah Flexi Syariah pada BNI Syariah Cabang Medan.

E. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini diuraikan tentang sejarah berdirinya Bank BNI Syariah Cabang Medan, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Produk-produk Bank BNI Syariah Cabang Medan.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tentang definisi murabahah, mekanisme pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab akhir dalam Tugas Akhir ini. Di dalam bab ini penulis akan menarik kesimpulan dari permasalahan yang dibuat dan akan memberikan saran-saran tentang hal-hal yang perlu disampaikan.


(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah

Prinsip Syariah dengan tiga pilarnya yaitu adil, transparan, dan maslahat mampu menjawab kebutuhan mayarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu, termasuk di Medan saat ini terdapat satu Kantor Cabang dan tiga Kantor Cabang Pembantu.

Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.


(15)

Sampai dengan September 2013 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak, dan 16 Payment Point.

BNI Syariah Cabang Medan merupakan cabang yang ke- 11 dan didirikan pada tanggal 15 Agustus 2002 yang diresmikan oleh Agoest Soebhakti, Direktur Ritel Bank Negara Indonesia.

BNI Syariah adalah satu dari beberapa cara Bank BNI untuk melayani masyarakat yang menginginkan sistem perbankan yang berdasarkan prinsip syariah dalam rangka mewujudkan Bank BNI sebagai Universal Banking,

BNI Syariah merupakan unit tersendiri yang secara struktural tidak terpisahkan dengan unit – unit lain di Bank BNI dan bergerak khusus di perbankan syariah. Namun demikian dalam operasional pembukaannya sama sekali terpisah dengan Bank BNI yang melakukan kegiatan umum, tanpa mengurangi fasilitas pelayanan yang ada di Bank BNI.

Alasan pembukaan Cabang Syariah yaitu :

1. Menyediakan layanan perbankan yang lengkap untuk mewujudkan BNI sebagai Universal Banking.

2. Berdasarkan data Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebanyak 30% masyarakat Indonesia menolak sistem bunga.

3. Landasan operasional Perbankan Syariah sudah kuat.

4. Berdasarkan hasil survei, respon dan kepercayaan masyarakat yang besar atas kehadiran Bank Syariah.


(16)

8   

B. Visi dan Misi BNI Syariah

Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”

Misi BNI Syariah :

Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan.

1. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.

2. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

3. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

4. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

C. Tujuan BNI Syariah

Tujuan dari BNI Syariah Cabang Medan adalah untuk menampung keinginan masyarakat yang ingin mengguankan Bank Syariah serta untuk mempercepat pengembangan kegiatan usaha Syariah dengan memanfaatkan jaringan Bank BNI Syariah Cabang Medan. Dalam rangka menjadi Universal Banking maka perlu mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ingin menyalurkan keuangannya melalui Perbankan Syariah serta sebagai alternatif dalam menghadapi krisis yang mungkin timbul di kemudian hari, mengingat usaha berdasarkan prinsip Syariah tidak terkena negatif spread yaitu tingkat suku bunga yang lebih rendah daripada tingkat suku bunga tabungan.


(17)

D. KeunggulanBNISyariah

1. Dual Sistem Bank: BNI Syariah saat ini didukung oleh sistem informasi teknologi yang modern dan jaringan transaksi yang sangat luas di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan jaringan kantor cabang BNI.

2. Memiliki beragam fitur dan fasilitas: Sebagai suatu unit usaha dari PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, BNI Syariah didukung dengan teknologi dan jaringan yang unggul sebagai bagian dari Bank coverage nasional bahkan internasional.

3. Syariah Chanelling Outlet (SCO): cabang-cabang BNI Konvensional yang bersinergi dengan BNI Syariah untuk memberikan layanan pembukaan rekening syariah.

4. Tersedia dalam IDR dan USD.

5. Kartu ATM BNI Syariah penarikannya dapat dilakukan di ATM BNI, ATM LINK, ATM Bersama, serta ATM Cirrus.

6. Fasilitas Phone Banking 24 jam.

7. Fasilitas Giro On Line untuk Giro IDR.

8. Layanan e- Banking di BNI ATM, Mobile Banking, SMS Banking, dan Internet Banking.


(18)

10   

E. Logo BNI Syariah

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Sumber . PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan Adapun deskripsi dari Logo BNI Syariah adalah sebagai berikut : Huruf BNI

Huruf “ BNI “ dibuat dalam warna turquoise baru,untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik.

Simbol “ 46 “

Angka “46 “ merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka “ 46 “ diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern.

Palet Warna

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar.


(19)

Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunaan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.

Tulisan Syariah

Tulisan Syariah pada logo ini melambangkan Asas yang dipakai asas Islam dan memberikan perbedaan yang dapat menarik minat nasabah dalam menabung.

F. Produk - Produk BNI Syariah

BNI Syariah menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan nasabah, mulai dari individu, usaha kecil, hingga institusi, dilengkapi dengan kemudahan, fleksibilitas dan fasilitas untuk kenyamanan dan kemudahan nasabah. Apapun segala kebutuhan nasabah mulai dari produk pendanaan, produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan,dan jasa-jasa perbankan lainya sesuai prinsip syariah yang dijalankan secara profesional di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia.

1. Produk Pendanaan

a. Tabungan iB Haji Hasanah

Tabungan iB Haji Hasanah adalah bentuk investasi dana untuk perencanaan haji yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah dengan sistem setoran bebas atau bulanan, bermanfaat sebagai sarana pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).


(20)

12   

b. Tabungan iB Hasanah

Tabungan iB Hasanah adalah bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah atau simpanan dana yang menggunakan akad Wadiah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah dalam mata uang Rupiah.

c. Tabungan iB Prima Hasanah

Tabungan iB Prima Hasanah adalah bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah segmen high networth individuals secara perorangan dalam mata uang Rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.

d. Tabungan iB Tapenas Hasanah

Tabungan iB Tapenas Hasanah adalah tabungan yang dikelola berdasarkan prinsip mudharabah merupakan tabungan berjangka, didesain untuk membantu perencanaan masa depan nasabah yang dilengkapi dengan asuransi jiwa bebas premi.

e. Tabungan iB Bisnis Hasanah

Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah tabungan dengan prinsip mudharabah untuk usaha kecil atau usaha perorangan dengan mutasi rekening yanglebih detail dalam buku tabungan dilengkapi dengan kartu ATM gold dan fasilitas executive longue.


(21)

f. TabunganKu iB

TabunganKu iB adalahproduk simpanan dana dari Bank Indonesia yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad Wadiah dalam mata uang Rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung masyarakat.

g. Deposito iB Hasanah

Deposito iB Hasanah (BNI Syariah Deposito) adalah investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan prinsip mudharabah.

h. Giro iB Hasanah

Giro iB Hasanah (BNI Syariah Giro) adalahtitipan dana dari pihak ketiga yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.

2. Produk Pembiayaan a. Flexi Syariah

Adalah fasilitas pembiayaan konsumtif bagi pegawai/karyawan perusahaan/lembaga/instansi yang bekerjasama dengan BNI Syariah dengan fixed income yang diberikan atas dasar akad murabahah (jual beli) untuk pembelian barang, misalnya emas, kendaraan, barang elektronik dll. Dalam kerjasama ini perusahaan melakukan pendebetan gaji untuk kepentingan angsuran pegawai.


(22)

14   

b. iB Hasanah Card

Kartu pembiayaan yang berfungsi seperti kartu kredit berdasarkan prinsip syariah yaitu dengan sistem perhitungan biaya bersifat fix, adil, transparan, dan kompetitif tanpa perhitungan bunga.

c. Pembiayaan Griya iB Hasanah

Fasilitas pembiayaan konsumtif dengan akad murabahah (jual beli) untuk membeli, membangun, merenovasi rumah/ruko ataupun untuk membeli kapling siap bangun (KSB) dengan system angsuran tetap hingga akhir masa pembiayaan sehingga memudahkan nasabah mengelola keuangannya.

d. Pembiayaan Haji iB Hasanah

Fasilitas pengurusan pendaftaran ibadah haji melalui penyediaan talangan setoran awal untuk mendapatkan nomor porsi sesuai biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang diatur kementrian agama dengan menggunakan akad ijarah.

e. Rahn Emas iB Hasanah

Merupakan solusi bagi nasabah yang membutuhkan dana cepat dengan system penjaminan berupa emas di dukung administrasi dan proses persetujuan yang mudah.

f. Multijasa iB Hasanah

Merupakan fasilitas pembiayaan dengan prinsip ijarah diberikan kepada individu untuk kebutuhan jasa dengan jaminan fixed asset atau kendaraan bermotor.


(23)

g. Multiguna iB Hasanah

Fasilitas pembiayaan konsumtif bagi karyawan perusahaan/ lembaga/ instansi atau professional berlandaskan akad murabahah untuk pembelian barang dengan agunan berupa fixed asset.

h. CCF iB Hasanah

CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah.

i. Wirausaha iB Hasanah

Fasilitas pembiayaan produktif berlandaskan akad murabahah, musyarakah atau mudharabah yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan investasi) bagi UKM (usaha kecil dan menengah) sesuai prinsip syariah. j. Tunas Usaha iB Hasanah

Fasilitas pembiayaan modal kerja dan atau investasi berlandaskan akad murabahah yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah.

k. Linkage Program iB Hasanah

Adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui lembaga pendamping.


(24)

16   

l. Kopker / Kopeg iB Hasanh

Adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah ke end user/pegawai.

m. Usaha Kecil iB Hasanah

Fasilitas pembiayaan syariah berlandaskan akad murabahah, musyarakah, mudharabah yang digunakan untuk tujuan produktif berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

n. Usaha Besar iB Hasanah

Adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif kepada pengusaha berbadan hokum skala menengah dan besar dalam mata uang rupiahmaupun valas.

o. Sindikasi iB Hasanah

Adalah pembiayaan yang diberikan oleh dua atau lebih Lembaga Keuangan untuk membiaya suatu proyek/usaha dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama dan di administrasikan oleh agen yang sama pula.

p. Multifinance iB Hasanah

Adalah penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing kepada multifinance untuk usahanya di bidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah.


(25)

3. Produk Jasa Dan Layanan a. Payroll Gaji

Adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan oleh BNI Syariah atas dasar perintah dari perusahaan pembayar gaji untuk mendebet rekeningnya ke rekening karyawannya.

b. Cash Management

Adalah jasa pengelolaan seluruh rekening seperti corporate internet banking yang dapat digunakan oleh perusahaan/ lembaga/ instansi.

c. Payment Center

Adalah kerjasama BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal jasa penerimaan pembiayaan untuk kepentingan perusahaan. Jasa ini dapat digunakan untuk penerimaan pembayaran uang kuliah/ tagihan listrik dan sebagainya.

G. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Medan

Struktur Organisasi adalah kerangka dasar yang mempersatukan fungsi-fungsi suatu perusahaan yanng mengakibatkan timbulnya hubungan-hubungan antara personil yang melaksanakan fungsi atau tugas masing-masing. Selain itu, struktur organisasi juga merupakan gambaran tentang pembagian bidang kegiatan dan pendelegasian tugas dan wewenang.

Tujuan dari struktur organisasi perusahaan adalah untuk mempermudah pembentukan dan penetapan orang-orang atau personil-personil dari suatu perusahaan, selain itu juga untuk memperjelas bidang-bidang dari tiap personil


(26)

18   

sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dan tercipta keseluruhan yang baik dalam lingkungan kerja suatu perusahaan.

Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Untuk menggerakkan organisasi tersebut dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam suatu organisasi, dimana masing-masing personil diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya.

Adapun struktur organisasi BNI Syariah Cabang Medan adalah Sebagai berikut :


(27)

STRUKTUR ORGANISASI

PT BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG MEDAN

Branch Manager (BM)

Operational Manager (OM) Business Manager (BNM)

Consumer Processing Head Consumer Sales Head Customer Service Head teller Operationa l head

General Affairs Head

Satpam Driver Cleaning Service Operator Cell SME Financing Consumer Processing Collection Sales Offi Sales Direct Sales SME

Account Customer

Service

Operational Assistant

Financing Support A i t t

Assistant Admin

Administration Assistant Non. Adm


(28)

H. Uraian Pekerjaan

Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan di BNI Syariah cabang Medan berdasarkan struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut : 1. Branch Manager

a. Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha, tujuan yang akan dicapai, strategi dan rencana program pelaksanaan.

b. Penyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara langsung unit-unit kerja menurut bidang tugasnya (pelayanan nasabah, pengembangan dan pengendalian usaha serta pengelolaan operasional dan administrasi) di area/wilayah kerjanya sejalan dengan sistem dan prosedur yang berlaku.

c. Memasaran produk dan jasa-jasa BNI Syariah kepada nasabah serta menggali calon nasabah potensial dalam ranga meningatkan bisnis dan menguasai pangsa pasar di daerah kerjanya.

2. Operational Manager

a. Memberi dukungan kepada pemimpin cabang syariah dan bekerjasama dalam hal :

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan penetapan target pelayanan dan tujuan-tujuan lain yang akan dicapai.

b. Mengorganisasikan serta mengelola SDM yang ada di unit front office dan back office.


(29)

d. Penyediaan informasi dan pelayanan transaksi giro wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan produk BNI Syariah lainnya kepada nasabah.

e. Memberikan jasa pelayanan BNI Syariah kepada nasabah. f. Pelayanan semua jenis transaksi kas tunai dan pemindahan.

b. Menyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara langsung seluruh unit-unit operasional yang berada di bawahnya sejalan dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan.

c. Memastikan berjalannya program-program peningkatan budaya pelayanan (service culture enhancement).

3. Business Manager

a. Merumuskan strategi pemasaran cabang.

b. Memastikan tercapainya target pembiayaan cabang. c. Memastikan tercapainya target pendanaan cabang. d. Memastikan tercapainya target fee based income cabang. e. Memastikan kelayakan nota analisa pembiayaan.

f. Memastikan kualitas aktiva produktif dalam kondisi terkendali dan pelaksanaan pengawalan terhadap seluruh nasabah cabang.

g. Memastikan penyelamatan seluruh pembiayaan bermasalah di cabang. h. Memastikan ketepatan pembiayaan seluruh kewajiban nasabah cabang. i. Memastika implementasi standar pelayanan prima terhadap nasabah


(30)

22   

4. Customer Service Head

a. Menyelia langsung seluruh kegiatan pelayanan yang dilakukan asisten pelayanan nasabah antara lain meliputi:

1. Pembukaan dan pengelolaan rekening, transaksi produk jasa dalam maupun luar negeri, penerbitan BNI card, phone plus, serta melayani transaksi pencairan deposito dan lain-lain.

2. Melakukan refferel dan crosselling kepada walk in customer serta mengarahkan nasabah untuk menggunakan saluran berbiaya rendah (ATM, phone plus) kepada nasabah yang akan datang.

b. Bertanggung jawab untuk mengontrol dan memecahkan permasalahan yang ada, mengelola kepegawaian di unit yang dikelolanya, memeriksa pelaporan-pelaporan yang dibuat unitnya.

c. Mengupayakan berjalannya program-program peningkatan budaya pelayanan (service culture enhancement).

5. General Affairs Head

a. Menyelia seluruh pegawai di unit administrasi keuangan dan umum untuk memberikan pelayanan terbaik dalam pengelolaan administrasi keuangan dan umum cabang syari’ah dalam usaha:

1. Mengelola sistem otomasi di KCM (Kantor Cabang Medan) dan Cabang Pembantu syariah.

2. Mengelola kebenaran dan sistem transaksi keuangan cabang syariah dan cabang pembantu syariah.

3. Mengelola laporan harian sistem kantor cabang syariah dan cabang pembantu syariah.


(31)

4. Mengendalikan transaksi kantor cabang syariah dan cabang pembantu syariah.

5. Mengelola laporan kantor cabang pembantu syariah. b. Menyelia langsung seluruh kegiatan pengelolaan administrasi

kepegawaian, kebutuhan logistik, akomodasi, transportasi dan penyelenggaraan administrasi umum dan kearsipan.

c. Mendukung dan mensupport berjalannya program-programpeningkatan budaya pelayanan (service culture enhancement).

6. Operational Head

a. Menyelia langsung pegawai di unit administrasi domestik dan kliring dan melaksanakan kegiatan meliputi: Mengelola transaksi kliring termasuk

KU/inkaso dalam negeri, Melaksanakan entry transaksi keuangan secara

kliring/pemindahan ke dalam sistem, Mengelola daftar hitam/nasabah penarik cek kosong, Mengelola komunikasi cabang, Menyelesaikan transaksi daftar pos terbuka (DPT) rupiah.

b. Mendukung dan mensupport berjalannya program-program peningkatan budaya pelayanan (service culture enhancement).

7. Consumer Sales Head

a. Menyelia langsung kegiatan:

1. Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada nasabah/calon nasabah.

2. Mengelola permohonan pembiayaan ritel (produktif, konsumtif). 3. pemantauan nasabah dan kolektibilitas.

4. Mengelola kualitas portepel pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah.


(32)

24   

5. Melayani dan mengembangkan hubungan dengan nasabah non ritel. 6. Melakukan penelitian potensi ekonomi daerah dan menyusun peta

bisnis.

b. Mendukung dan mensupport berjalannya program-program peningkatan budaya pelayanan (service culture enhancement).


(33)

PEMBAHASAN

A. Defenisi Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan, termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya laba atau keuntungan dalam jumlah tertentu. Pengertian lain murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. (Muhammad, 2009:57)

Dalam murabahah, penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Murabahah dapat dilakukan untuk pembelian secara pemesanan dan biasa disebut sebagai murabahah kepada pemesan pembelian (KPP). (Muhammad, 2009:57)

1. FatwaDSNTentangKetentuanMurabahah

Pembiayaan murabahah telah diatur dalam Fatwa DSN No. 04/DSN- MUI/IV/2000. Dalam fatwa tersebut disebutkan ketentuan umum mengenai murabahah, yaitu sebagai berikut:

a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.

b. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syari’at Islam.


(34)

26   

c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya.

d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga plus keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

h. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.

i. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang kepada pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank.

Aturan yang dikenakan kepada nasabah dalam murabahah ini dalam fatwa adalah sebagai berikut:

a. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau asset kepada bank.


(35)

b. Jika bank menerima permohonan tersebut ia harus membeli terlebih dahulu assetyang dipesannya secara sah dengan pedagang.

c. Bank kemudian menawarkan asset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima (membeli)-nya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat; kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli.

d. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan.

e. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut.

f. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah.

g. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka: (1) jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga; atau (2) jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya. (Widyaningsih,2005:106)


(36)

28   

2. RukunMurabahah a. Penjual (Ba’i)

Penjual merupakan seseorang yang menyediakan alat komoditas atau barang yang akan dijual belikan, kepada konsumen atau nasabah.

b. Pembeli (Musytari)

Pembeli merupakan, seseorang yang membutuhkan barang untuk digunakan, dan bisa didapat ketika melakukan transaksi dengan penjual.

c. Objek Jual Beli (Mabi’)

Adanya barang yang akan diperjual belikan merupakan salah satu unsure terpenting demi suksesnya transaksi. Contoh: alat komoditas transportasi, alat kebutuhan rumah tangga dan lain lain.

d. Harga (Tsaman)

Harga merupakan unsur terpenting dalam jual beli karena merupakan suatu nilai tukar dari barang yang akan atau sudah dijual.

e. Ijab Qabul

Para ulama fiqih sepakat menyatakan bahwa unsur utama dari jual beli adalah kerelaan kedua belah pihak, kedua belah pihak dapat dilihat dari ijab qobul yang dilangsungkan. Menurut mereka ijab dan qabul perlu diungkapkan secara jelas dan transaksi yang bersifat mengikat kedua belah pihak, seperti


(37)

akad jual beli, akad sewa, dan akad nikah. (Karim, 2001:94) 3. SyaratBa’IAl-Murabahah

a. Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah.

Bank harus memberitahu secara jujur berkaitan dengan harga pokok pembiayaan dan harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. c. Kontrak harus bebas dari riba.

Transaksi yang dilandaskan dengan hukum Islam merupakan syarat utama dalam pembiayaan diperbankan syari’ah. Usaha yang halal merupakan satu satunya transaksi yang dilakukan bank islam.

d. Penjual harus menjelaskan pada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesuai pembelian. Maka bank harus menjelaskan kualitas barang yang akan diperjual belikan, baik dari segi fisik dan kelayakan nilai suatu barang agar mendapat kepuasan pembelian yang dilakukan oleh nasabah.

e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

f. Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), (e) tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan:

1. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.


(38)

30   

atas barang yang dijual. 3. Membatalkan kontrak.

Jual beli secara al-murabahah diatas hanya untuk barang atau produk yang telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimiliki oleh penjual, sistem yang digunakan adalah murabahah kepada pemesan pembelian (murabahah KPP). Hal ini dinamakan demikian karena si penjual semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang memesannya (Hasan, 1991:35).

4. Murabahahdalamperbankan Islam

Bank-bank Islam umumnya mengadopsi murabahah untuk memberikan pembiayaan jangka pendek kepada para nasabah guna pembelian barang meskipun mungkin nasabah tidak memiliki uang untuk membayar pada saat itu. Murabahah, sebagaimana yang digunakan dalam perbankan Islam, prinsipnya didasarkan pada dua elemen pokok yaitu terkait dan kesepakatan atas labanya (mark up). Dengan demikian, ciri-ciri mendasar yang dapat disimpulkan pada kontrak murabahah (jual beli dengan pembayaran tunda) ini adalah sebagai berikut :

a. Pihak pembeli harus memiliki pengetahuan tentang harga awal dari barang yang dijual pihak bank, biaya-biaya terkait dengannya dan batas laba (mark-up) yang ditetapkan dalam bentuk prosentase dari total harga plus biaya-biayanya.


(39)

b. Obyek yang diperjual-belikan adalah berupa barang atau komoditas dan harus dibayar dengan uang.

c. Obyek yang diperjual-belikan harus ada dan dimiliki oleh pihak penjual atau wakilnya dan dapat diserahkan secara langsung.

d. Pembayaran yang dilakukan oleh pihak pembeli dapat ditangguhkan (angsuran). (Muhammad, 2004:93)

Sejumlah alasan diajukan untuk menjelaskan popularitas murabahah dalam operasi investasi perbankan Islam yaitu:

a. Murabahah adalah suatu mekanisme ivestasi jangka pendek, menggunakan sistem Profit and Lost Sharing (PLS), dan proses cukup mudah.

b. Mark-up dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank-bank yang berbasis bunga yang menjadi saingan bank-bank Islam.

c. Murabahah menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendapatan dari bisnis-bisnis dengan sistem PLS (Karim, 2001:94).


(40)

32   

5. SkemaAplikasiPembiayaanMurabahah

Secara umum aplikasi pembiayaan murabahah dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Skema Aplikasi Pembiayaan Murabahah 1)Negosiasi dan persyaratan

2)Akad jual beli

6) Bayar (secara angsuran) 5) Terima barang 3) Beli barang 4) Kirim

Sumber. BNI Syariah Cabang Medan 2014 Keterangan:

1) Bank bertindak sebagai penjual sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli Bank dari produsen ditambah keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.

2) Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlaku akad.

3) Bank Syariah memesan barang yang telah dipesan nasabah kepada pemasok atau penjual utama.

4) Setelah barang dipesan, supplier mengirimkan barang kepada

nasabah. BANK

SUPLIER PENJUAL


(41)

5) Nasabah menerima pesanan barang dan dokumen yang diperlukan dari supplier.

6) Nasabah melakukan pembayaran pembelian barang kepada bank sesuai kesepakatan. Dalam perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan.

B. Pokok Permasalahan

1. Pengertian Pembiayaan Murabahah BNI Flexi Syariah

Pembiayaan murabahah BNI Flexi Syariah adalah pembiayaan konsumtif bagi pegawai suatu perusahaan/lembaga/instansi untuk pembelian berbagai barang yang tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan dalam syariat Islam dengan maksimal pembiayaan mencapai Rp. 30 juta.

Sasaran pembiayaan ini adalah untuk pegawai atau karyawan aktif ruang pasar pembiayaan konsumtif skala kecil yang masih potensial yaitu:

a. Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/BUMD, Anggota TNI/Polri. b. Pegawai Multinasional Warga Negara RI.

c. Pegawai Perusahaan Swasta Dalam Negeri.

Yang gajinya disalurkan melalui BNI Syariah atau telah menjadi nasabah tabungan syariah plus, dan nasabah tersebut telah memiliki masa kerja minimal 3 tahun. Tujuan dari Pembiayaan murabahah BNI Flexi Syariah ini adalah:


(42)

34   

a. Untuk meningkatkan peranan BNI Syariah dalam pemberian di segmen kecil.

b. Untuk meningkatkan pemasaran produk Tabungan Syariah Plus. c. Untuk meningkatkan pelayanan pemberian pembiayaan skala kecil

dengan prosedur yang lebih sederhana tanpa menghilangkan prinsip kehati-hatian. (Brosur pembiayaan Flexi BNI Syariah)

2. Keunggulan BNI Flexi Syariah

a. Rasa tentram dan tenang karena dengan pembiayaan syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

b. Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas.

c. Proses persetujuan yang mudah dan relatif cepat.

d. Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis dan dapat dilakukan diseluruh kantor cabang BNI.

e. Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun. f. Maksimum pembiayaan sampai Rp. 30 juta

g. Tarif bersaing.

3. Mekanisme dan Prosedur Pembiayaan

Mekanisme permohonan pembiayaan murabahah BNI Flexi Syariah dapatdilakukan dengan cara: nasabah pemohon pembiayaan yang merupakan pegawai salah satu perusahaan yang bekerjasama dengan BNI Syariah Cabang Medan mengisi formulir aplikasi dengan melampirkan dokumen persyaratan yang telah ditetapkan oleh BNI Syariah, kemudian pegawai bank akan melakukan verifikasi atas


(43)

kebenaran data nasabah pemohon, dan menentukan apakah permohonan nasabah tersebut disetujui atau tidak.

a. Persyaratan Pembiayaan

1) Pemohon berstatus Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/BUMD, anggota TNI/POLRI, Pegawai Perusahaan Multinasional Dalam Negeri dan Pegawai Swasta Dalam Negeri.

2) Pemohon minimal berusia 21 tahun.

3) Mempunyai masa kerja 3 tahun (sebagai pegawai tetap) di tempat terakhir, khusus pegawai BNI masa kerja minimal 2 tahun.

4) Mempunyai sumber pembayaran pembiayaan tetap (bukan merupakan penghasilan dari pemanfaatan obyek pembiayaan) serta mampu mengangsur.

5) Penerima pembiayaan murabahah flexi syariah sudah menjadi pemegang rekening Tabungan pada BNI Syariah dan atau bank lain minimal 3 bulan dengan saldo rata-rata perbulan Rp. 500.000.

6) Mengajukan permohonan dengan mengisi formulir serta wawancara langsung, dengan melampirkan dokumen-dokumen:

a. Pas foto terbaru pemohon dan suami/istri*) ukuran 4x6 (1 lembar).

b. Foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon dan suami/istri*) yang masih berlaku.


(44)

36   

c. Foto kopi Kartu Keluarga (KK). d. Foto kopi Surat Nikah*).

e. Surat pernyataan persetujuan dari suami/istri pemohon*). f. Menyerahkan Slip Gaji terakhir dan atau bukti penghasilan

pemohon dan suami/istri*).

g. Surat kuasa memotong/menyalurkan gaji (dari pemohon kepada bendaharawan di instansi tempat pemohon bekerja. h. Surat pernyataan bedaharawan bersedia memotong/

menyalurkan gaji pemohon melalui rekening Tabungan Syariah Plus di BNI Syariah.

i. Surat keterangan Masa Kerja dari atasan.

j. Asli SK pengangkatan pegawai awal atau akhir atau kartu Taspen (bagi Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/BUMD, anggota TNI/POLRI).

k. Asli Surat Keterangan Bekerja dari instansi tempat pemohon bekerja (bagi pegawai swasta) serta pernyataan penyaluran gaji pemohon ke BNI Syariah (bagi pegawai swasta yang tidak memiliki perjanjian kerjasama dengan BNIS).

l. Asli Ijazah terakhir (untuk pegawai di luar pegawai negeri/TNI/POLRI).

m. Ket *) Bagi nasabah pembiayaan yang sudah menikah. (Buku pedoman pembiayaan (BPP) flexi Syariah BNI Syariah)


(45)

b. Analisa pembiayaan

1. Calon nasabah mengisi Formulir Aplikasi permohonan yang telah disediakan dengan melampirkan dokumen/data persyaratan administrasi (sebagaimana telah dijelaskan dalam persyaratan pembiayaan poin 6).

2. Petugas Cabang melakukan pemeriksaan atas kelengkapan dan kebenaran pengisian datanya serta meminta informasi dari BI (BI checking).

3. Cabang syariah agar meneliti secara seksama kontinuitas perusahaan tempat pemohon bekerja, mengingat pembiayaan Flexi Syariah berjangka hingga maksimal 5 tahun.

4. Verifikasi kebenaran data pemohon dan informasi lainnya harus dilakukan secara menyeluruh, terutama mengenai:

a. Kesanggupan bendaharawan di instansi/perusahaan tempat kerja pemohon.

b. Penghasilan tetap atau gaji bersih pemohon pada bendaharawan instansi/perusahaan tempa pemohon bekerja maupun suami/istri pemohon bekerja.

c. Sumber pembayaran (angsuran), untuk mengetahui apakah angsuran berasal dari hasil aktivitas usaha atau penghasilan pemohon (Buku pedoman pembiayaan (BPP) flexi Syariah BNI Syariah 2014).


(46)

38   

c. Persetujuan Pembiayaan

1. Akad Pembiayaan (menggunakan format Akad Pembiayaan Murabahah yang berlaku).

2. Keputusan Pembiayaan

Penyampaian keputusan pemberian pembiayaan Flexi Syariah diatur sebagai berikut:

a. Surat keputusan pembiayaan (SKP) disampaikan kepada pemohon dalam rangkap 2 (dua).

b. Pemohon mengembalikan copy surat persetujuan pembiayaan Flexi Syari’ah yang telah ditandatangani sebagai tanda persetujuan yang besangkutan.

c. Apabila permohonan pembiayaan ditolak, agar pemberitahuan disampaikan secara tertulis dengan mengemukakan alasan yang sebaik-baiknya

d. Memutuskan Pembiayaan (sesuai ketentuan kewenangan memutus pembiayaan yang berlaku di BNI Syariah. (Wawancara dengan pegawai BNI Syariah Cabang Medan) d. Proses Pencairan Pembiayaan

Pemberian pembiayaan dilakukan hanya atas dasar permohonan dari calon nasabah. Apabila suatu permohonan pembiayaan diterima oleh BNI Syariah memenuhi syarat, sehingga dapat disetujui fasilitas pembiayaan atau tidak memenuhi syarat sehingga harus diperlakuakan sedemikian rupa sehingga harus diperlakukan sedemikian rupa dalam urutan proses yang tertib.


(47)

1. Yang dilakukan nasabah

a. Calon nasabah menyampaikan maksudnya kepada BNI Syariah dengan mengisi surat permohonan pembiayaan serta melengkapi syarat-syarat yang diperlukan.

b. Calon debitur menanda tangani formulir permohonan pembiayaan yang telah diisi, kemudian menyerahkan kepada BNI Syariah.

2. Yang dilakukan BNI Syariah a. Petugas Administrasi

1. Menyiapkan formulir permohonan pembiayaan untuk diisi oleh calon nasabah.

2. Menerima formulir permohonan pembiayaan yang sudah ditandatangani oleh calon nasabah.

3. Mencatat permohonan tersebut kedalam buku regristrasi permohonan pembiayaan berdasarkan urutan tanggal diterimanya serta memberikan nomor registernya pada formulir permohonan pembiayaan tersebut.

4. Meneruskan permohonan tersebut kepada Staff Pembiayaan Kabid. Pembiayaan atau Direksi untuk proses lebih lanjut.

b. Staff Pembiayaan

1. Meneliti kebenaran pengisian formulir permohonan pembiayaan.


(48)

40   

3. Melakukan penelitian/survey terhadap usaha dan jaminan calon nasabah yang akan dibantu pembiayaannya untuk mendapatkan kepastian tentang segala sesuatunya mengenai pembiayaan tersebut. 4. Membuat rekomendasi, sebagai laporan kepada komite

pembiayaan apakah permohonan pembiayaan tersebut dapat diterima atau tidak.

5. Apabila ditolak, maka Staf Pembiayaan akan memberikan informasi kepada calon nasabah, disertai alasan penolakan setelah dicatat dalam buku register. 6. Apabila diterima, dituliskan dalam rekomendasian

tersebut:

a. Jumlah yang disetujui yang dapat diberikan b. Jangka waktu

c. Jaminan

d. Dan lain-lain yang dianggap perlu

7. Meneruskan rekomendasi kepada komite pembiayaan untuk persetujuannya.

c. Kepala Bidang Pembiayaan dan Pemasaran

1. Meneliti kebenaran pengisian formulir permohonan pembiayaan.

2. Memaraf buku register tanda pemeriksaannya

3. Melakukan penelitian terhadap usaha dan jaminan nasabah yang akan dibantu pembiayaannya untuk


(49)

mendapatkan kepastian tentang segala sesuatunya mengenai pembiayaan tersebut.

4. Membuat rekomendasi, sebagai laporan kepada komite pembiayaan apakah permohonan pembiayaan tersebut dapat diterima atau tidak.

5. Apabila ditolak, maka Kepala Bidang Pembiayaan akan memberikan informasi kepada calon nasabah, disertai alas an penolakan setelah dicatat dalam buku register. 6. Apabila diterima, dituliskan dalam rekomendasian

tersebut:

a. Jumlah yang disetujui yang dapat diberikan b. Jangka waktu

c. Jaminan

d. Dan lain-lain yang dianggap perlu

7. Meneruskan rekomendasi kepada direktur atas persetujuannya sesuai dengan batas wewenang persetujuan pembiayaan.

d. Direktur

1. Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan dari komite pembiayaan dan rekomendasi/usulannya. Periksa kebenaran laporan yang dibuat komite pembiayaan untuk kepastian data nasabah yang akan dibiayai tersebut.


(50)

42   

2. Jika:

Disetujui : Paraf memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia.

Ditolak : Paraf memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia.

a. Memutuskan pembiayaan sesuai batas wewenangnya. b. Teruskan kepada petugas administrasi untuk proses

lebih lanjut. e. Direktur Utama

1. Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan dari komite pembiayaan dan rekomendasi/usulannya. 2. Periksa kebenaran laporan yang dibuat komite

pembiayaan untuk kepastian data nasabah yang akan dibiayai tersebut.

3. Jika:

Disetujui : Paraf memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia.

Ditolak : Paraf memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia.

4. Memutuskan pembiayaan sesuai batas wewenangnya. 5. Teruskan kepada petugas administrasi untuk proses


(51)

f. Dewan Komisaris

1. Terima berkas permohonan pembiayaan beserta laporan dari komite pembiayaan dan rekomendasi/usulannya. 2. Periksa kebenaran laporan yang dibuat komite

pembiayaan untuk kepastian data nasabah yang akan dibiayai tersebut.

3. Jika:

Disetujui : Paraf memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia.

Ditolak : Paraf memorandum pembiayaan tersebut pada kolom yang tersedia.

4. Teruskan surat persetujuan/penolakannya tersebut kepada Direksi untuk ditindak lanjuti.

g. Petugas Administrasi

1. Terima persetujuan atau penolakan pembiayaan dari komite pembiayaan.

2. Catat dalam buku register pembiayaan, tanda persetujuan atau penolakan pembiayaan yang bersangkutan.

3. Beritahukan kepada Staf Pembiayaan untuk diteruskan kepada nasabah, persetujuan/penolakan pembiayaan tersebut.

4. Lakukan posting kedalam data nasabah dan master file debitur, segala sesuatu data tentang debitur baru


(52)

44   

tersebut sesuai data permohonan dan persetujuan pembiayaan.

5. Siapkan :

a. Tanda terima pemberian pembiayaan b. Kartu rekening/angsuran pembiayaan

c. Surat-surat lain yang berhubungan dengan pembiayaan

6. Apabila calon nasabah datang untuk melakukan penarikan, maka dapat dilakukan setelah menandatangani surat akad pembiayaan dan surat-surat lainnya yang diperlukan.

h. Teller

1. Terima berkas-berkas atas penarikan dana pembiayaan dari petugas administrasi.

2. Melakukan pembayaran atas penarikan dana pembiayaan, setelah diterima informasi tersebut dari petugas administrasi.

C. Kebijakan Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah

Kebijakan Pembiayaan Flexi Syariah diambil dengan memperhatikan beberapa poin yang harus ditekankan agar pembiayaan ini sesuai dengan kesanggupan nasabah dan sesuai dengan operasional BNI Syariah serta nasabah mendapatkan kepuasan atas produk pembiayaan yang ditawarkan oleh BNI Syariah.


(53)

1. Kriteria dan Maksimum Pembiayaan Kriteria Pembiayaan:

Pembiayaan dikelola dengan Managemen Pembiayaan Konsumtif apabila:

a. Penggunaannya untuk pembelian barang b. Pengguna pembiayaan adalah perorangan

c. Tersedia data tentang sumber pembayaran/pelunasan yang jelas Adapun maksimum pembiayaan konsumtif BNI Flexi Syariah adalah sebesar Rp. 30 juta (Kecuali pegawai BNI dan nasabah kerja sama dengan bonafit yang ditetapkan dengan syarat lain) dengan batasan jumlah angsuran setiap bulan maksimum 40% dari penghasilan (gaji/take home pay ditambah 50% penghasilan lainnya) setiap bulannya.

2. Agunan dan Pengikat Jaminan

Untuk menjamin pemberian pembiayaan Flexi Syariah, ditetapkan agunan sebagai berikut:

a. Surat Kuasa dari nasabah pembiayaan kepada bendaharawan untuk memotong gaji/ hak-hak pegawai / pensiunan yang bersangkutan dan menyetorkannya ke rekening Tabungan Syariah Plus.

b. Surat Pernyataan Kesediaan Bendaharawan untuk memotong gaji/ hak-hak pegawai / pensiunan yang bersangkutan.

c. Agunan tambahan (pilih salah satu) seperti: Asli SK pengangkatan terakhir, Asli kartu Taspen, Asli Ijasah atau lainnya. (Wawancara dengan pegawai BNI Syariah Cabang Medan)


(54)

46   

3. Simulasi Penghitungan Angsuran Pembiayaan dan Margin

Bagi nasabah yang memperoleh pembiayaan dengan akad murabahah atau jual beli, besarnya margin akan tetap sampai periode pembiayaan berakhir sehingga mempermudah nasabah dalam melakukan perencanaan keuangan, karena besarnya angsuran tetap sampai jatuh tempo(Http://www.BNI.co.id/20syari’ah/pembiayaan/personal/simulasi .html).

Misalnya Tuan Joko melakukan transaksi jual beli murabahah atas kendaraan bermotor :

- Harga Perolehan Motor = Rp.

32.000.000,-- Jangka Waktu = 2 tahun

- Margin Berlaku = 9.7% pa (flat)

= 9,7/100 x 36.000.000 x 2th = Rp. 6.984.000,-

- Harga Jual Motor = Rp. 42.984.000,- - Simulasi Penghitungan :

Pokok Pembiayaan =Rp. 36.000.000,- + margin (Rp. 6.984.000) = Rp. 42.984.000,-

Porsi Margin = Rp. 6.984.000,- / 24 bulan = Rp. 291.000,- per bulan Angsuran Perbulanan = Rp. 42.984.000,- / 24 bulan

= Rp. 1.791.000,- per bulan

Dari contoh diatas pembagian pokok dan keuntungan secara merata dan tetap yang dilakukan oleh BNI Syariah adalah seperti tabel 3.1:


(55)

Tabel 3.1

Angsuran Pembiayaan Flexi Syariah Tuan Joko Angsuran Porsi Pokok

(Rp) Porsi Margin (Rp) Angsuran (Rp) Sisa angsuran (Rp)

1 1.500.000 291.000 1.791.000 41.193.000

2 1.500.000 291.000 1.791.000 39.402.000

3 1.500.000 291.000 1.791.000 37.611.000

4 1.500.000 291.000 1.791.000 35.820.000

5 1.500.000 291.000 1.791.000 34.029.000

6 1.500.000 291.000 1.791.000 32.238.000

7 1.500.000 291.000 1.791.000 30.447.000

8 1.500.000 291.000 1.791.000 28.656.000

9 1.500.000 291.000 1.791.000 26.865.000

10 1.500.000 291.000 1.791.000 25.074.000

11 1.500.000 291.000 1.791.000 23.283.000

12 1.500.000 291.000 1.791.000 21.492.000

13 1.500.000 291.000 1.791.000 19.701.000

14 1.500.000 291.000 1.791.000 17.910.000

15 1.500.000 291.000 1.791.000 16.119.000

16 1.500.000 291.000 1.791.000 14.328.000

17 1.500.000 291.000 1.791.000 12.537.000

18 1.500.000 291.000 1.791.000 10.746.000

19 1.500.000 291.000 1.791.000 8.955.000

20 1.500.000 291.000 1.791.000 7.164.000

21 1.500.000 291.000 1.791.000 5.373.000

22 1.500.000 291.000 1.791.000 3.582.000

23 1.500.000 291.000 1.791.000 1.791.000

24 1.500.000 291.000 1.791.000 -

36.000.000 6.984.000 42. 984.000

Sumber. BNI Syariah Cabang Medan diolah (2014)

Berdasarkan tabel 3.1 diatas dapat diketahui bahwa angsuran perbulan tuan joko selama 24 bulan sebesar Rp. 1.791.000 atas biaya porsi pokok Rp. 1.500.000 dan biaya porsi margin Rp. 291.000.


(56)

48   

4. Analisa Data Pembiayaan Flexi Syariah di BNI Syariah Cabang Medan

Berdasarkan data pembiayaan yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan bahwa pembiayaan Flexi Syariah merupakan pembiayaan murabahah berdasarkan pesanan dengan sifatnya mengikat dan cara pembayaran tangguh. Dan pembiayaan tersebut dapat berjalan efektif di BNI Syariah, terbukti dengan banyaknya nasabah yang mengajukan pembiayaan tersebut guna memenuhi kebutuhan barang konsumtif, seperti pembelian kendaraan bermotor, bahan bangunan, barang-barang elektronik, peralatan rumah tangga, dan lainnya.

Data yang diperoleh per Desember 2013, sekitar 20,62% nasabah pembiayaan telah mengajukan pembiayaan BNI Flexi Syariah. Hal tersebut dikarenakan banyak keunggulan yang diperoleh dalam pembiayaan tersebut, diantaranya karena selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas, cara pembayaran mudah, dan proses pembiayaan relatif cepat antara 1-3 hari bila dibandingkan dengan pembiayaan lain yang ada di BNI Syariah mencapai 3-5 hari.


(57)

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang mekanisme dan proses pembiayaan murabahah Flexi Syariah pada BNI Syariah Cabang Medan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Mekanisme permohonan pembiayaan murabahah Flexi Syariah

pada BNI Syariah Cabang Medan adalah nasabah pemohon pembiayaan yang merupakan pegawai salah satu perusahaan yang bekerjasama dengan BNI  Syariah dan atau memiliki rekening Tabungan Syariah Plus mengisi formulir  aplikasi dengan melampirkan dokumen persyaratan yang telah ditetapkan oleh BNI Syariah, kemudian bank akan melakukan verifikasi atas  kebenaran data nasabah pemohon, dan menentukan apakah permohonan nasabah tersebut disetujui atau tidak. Proses Pembiayaan relatif cepat antara 1-3 hari. 

2. Keunggulan dari pembiayaan murabahah Flexi Syariah pada BNI Syariah Cabang Medan yaitu rasa tenang dan tentram karena pembiayaan syariah terhindar dari transaksi ribawi, maksimal pembiayaan sampai dengan Rp. 30 juta, jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun serta angsuran tetap sampai dengan lunas, dapat dikatakan proses persetujuan relatif mudah.


(58)

50   

B. Saran

1. BNI Syariah Cabang Medan hendaklah mempertahankan keunggulan yang sudah dimiliki agar tetap berada dalam keadaan baik dan tetap diminati masyarakat.

2. Perlu adanya pelatihan atau pembekalan ilmu mengenai lembaga keuangan syariah kepada pegawai secara berkala dan berkesinambungan dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas SDM BNI Syariah.


(59)

DAFTAR PUSTAKA BNI Syariah satu tahun berdedikasi 2014.

Hasan, A, 1991. Bulughul Maraam, Bangil : CV Pustaka Tamam.

Karim, Adwarman A, 2001. Ekonomi islam suatu kajian kontemporer. Gema Insani, Jakarta.

Muhammad, 2009. Model-model Akad Pembiayaan di Bank Sharia, UII Pres, Yogyakarta.

Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah 2014 - Buku Pedoman.

Produk Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah Cabang Medan – Brosur.

Rivai, Veithzal; Ariviyan Arifin. 2010. Islamic Banking: sebuah teori, konsep, dan aplikasi, Bumi Aksara. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Wawancara Ibu Sri Nurmayanti, Karyawan Bagian Direct Sales di BNI Syariah Cabang Medan.

Widyaningsih, 2005. Bank Dan Asuransi Islam Di Indonesia. Prenada Media, Jakarta.


(1)

46   

3. Simulasi Penghitungan Angsuran Pembiayaan dan Margin

Bagi nasabah yang memperoleh pembiayaan dengan akad murabahah atau jual beli, besarnya margin akan tetap sampai periode pembiayaan berakhir sehingga mempermudah nasabah dalam melakukan perencanaan keuangan, karena besarnya angsuran tetap sampai jatuh tempo(Http://www.BNI.co.id/20syari’ah/pembiayaan/personal/simulasi .html).

Misalnya Tuan Joko melakukan transaksi jual beli murabahah atas kendaraan bermotor :

- Harga Perolehan Motor = Rp.

32.000.000,-- Jangka Waktu = 2 tahun

- Margin Berlaku = 9.7% pa (flat)

= 9,7/100 x 36.000.000 x 2th = Rp. 6.984.000,-

- Harga Jual Motor = Rp. 42.984.000,-

- Simulasi Penghitungan :

Pokok Pembiayaan =Rp. 36.000.000,- + margin (Rp. 6.984.000)

= Rp. 42.984.000,-

Porsi Margin = Rp. 6.984.000,- / 24 bulan

= Rp. 291.000,- per bulan Angsuran Perbulanan = Rp. 42.984.000,- / 24 bulan

= Rp. 1.791.000,- per bulan

Dari contoh diatas pembagian pokok dan keuntungan secara merata dan tetap yang dilakukan oleh BNI Syariah adalah seperti tabel 3.1:


(2)

Tabel 3.1

Angsuran Pembiayaan Flexi Syariah Tuan Joko Angsuran Porsi Pokok

(Rp) Porsi Margin (Rp) Angsuran (Rp) Sisa angsuran (Rp)

1 1.500.000 291.000 1.791.000 41.193.000

2 1.500.000 291.000 1.791.000 39.402.000

3 1.500.000 291.000 1.791.000 37.611.000

4 1.500.000 291.000 1.791.000 35.820.000

5 1.500.000 291.000 1.791.000 34.029.000

6 1.500.000 291.000 1.791.000 32.238.000

7 1.500.000 291.000 1.791.000 30.447.000

8 1.500.000 291.000 1.791.000 28.656.000

9 1.500.000 291.000 1.791.000 26.865.000

10 1.500.000 291.000 1.791.000 25.074.000

11 1.500.000 291.000 1.791.000 23.283.000

12 1.500.000 291.000 1.791.000 21.492.000

13 1.500.000 291.000 1.791.000 19.701.000

14 1.500.000 291.000 1.791.000 17.910.000

15 1.500.000 291.000 1.791.000 16.119.000

16 1.500.000 291.000 1.791.000 14.328.000

17 1.500.000 291.000 1.791.000 12.537.000

18 1.500.000 291.000 1.791.000 10.746.000

19 1.500.000 291.000 1.791.000 8.955.000

20 1.500.000 291.000 1.791.000 7.164.000

21 1.500.000 291.000 1.791.000 5.373.000

22 1.500.000 291.000 1.791.000 3.582.000

23 1.500.000 291.000 1.791.000 1.791.000

24 1.500.000 291.000 1.791.000 -

36.000.000 6.984.000 42. 984.000

Sumber. BNI Syariah Cabang Medan diolah (2014)

Berdasarkan tabel 3.1 diatas dapat diketahui bahwa angsuran perbulan tuan joko selama 24 bulan sebesar Rp. 1.791.000 atas biaya porsi pokok Rp. 1.500.000 dan biaya porsi margin Rp. 291.000.


(3)

48   

4. Analisa Data Pembiayaan Flexi Syariah di BNI Syariah Cabang Medan

Berdasarkan data pembiayaan yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan bahwa pembiayaan Flexi Syariah merupakan pembiayaan murabahah berdasarkan pesanan dengan sifatnya mengikat dan cara pembayaran tangguh. Dan pembiayaan tersebut dapat berjalan efektif di BNI Syariah, terbukti dengan banyaknya nasabah yang mengajukan pembiayaan tersebut guna memenuhi kebutuhan barang konsumtif, seperti pembelian kendaraan bermotor, bahan bangunan, barang-barang elektronik, peralatan rumah tangga, dan lainnya.

Data yang diperoleh per Desember 2013, sekitar 20,62% nasabah pembiayaan telah mengajukan pembiayaan BNI Flexi Syariah. Hal tersebut dikarenakan banyak keunggulan yang diperoleh dalam pembiayaan tersebut, diantaranya karena selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas, cara pembayaran mudah, dan proses pembiayaan relatif cepat antara 1-3 hari bila dibandingkan dengan pembiayaan lain yang ada di BNI Syariah mencapai 3-5 hari.


(4)

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang mekanisme dan proses pembiayaan murabahah Flexi Syariah pada BNI Syariah Cabang Medan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Mekanisme permohonan pembiayaan murabahah Flexi Syariah

pada BNI Syariah Cabang Medan adalah nasabah pemohon

pembiayaan yang merupakan pegawai salah satu perusahaan yang

bekerjasama dengan BNI  Syariah dan atau memiliki rekening

Tabungan Syariah Plus mengisi formulir  aplikasi dengan

melampirkan dokumen persyaratan yang telah ditetapkan oleh BNI

Syariah, kemudian bank akan melakukan verifikasi atas 

kebenaran data nasabah pemohon, dan menentukan apakah permohonan nasabah tersebut disetujui atau tidak. Proses Pembiayaan

relatif cepat antara 1-3 hari. 

2. Keunggulan dari pembiayaan murabahah Flexi Syariah pada BNI

Syariah Cabang Medan yaitu rasa tenang dan tentram karena pembiayaan syariah terhindar dari transaksi ribawi, maksimal pembiayaan sampai dengan Rp. 30 juta, jangka waktu pembiayaan sampai dengan 5 tahun serta angsuran tetap sampai dengan lunas, dapat dikatakan proses persetujuan relatif mudah.


(5)

50   

B. Saran

1. BNI Syariah Cabang Medan hendaklah mempertahankan keunggulan

yang sudah dimiliki agar tetap berada dalam keadaan baik dan tetap diminati masyarakat.

2. Perlu adanya pelatihan atau pembekalan ilmu mengenai lembaga

keuangan syariah kepada pegawai secara berkala dan berkesinambungan dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas SDM BNI Syariah.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

BNI Syariah satu tahun berdedikasi 2014.

Hasan, A, 1991. Bulughul Maraam, Bangil : CV Pustaka Tamam.

Karim, Adwarman A, 2001. Ekonomi islam suatu kajian kontemporer. Gema Insani, Jakarta.

Muhammad, 2009. Model-model Akad Pembiayaan di Bank Sharia, UII Pres, Yogyakarta.

Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah 2014 - Buku Pedoman.

Produk Pembiayaan Flexi Syariah BNI Syariah Cabang Medan – Brosur.

Rivai, Veithzal; Ariviyan Arifin. 2010. Islamic Banking: sebuah teori, konsep, dan aplikasi, Bumi Aksara. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Wawancara Ibu Sri Nurmayanti, Karyawan Bagian Direct Sales di BNI Syariah Cabang Medan.

Widyaningsih, 2005. Bank Dan Asuransi Islam Di Indonesia. Prenada Media, Jakarta.