Metode Akuntansi untuk Akuisisi

3. Metode Akuntansi untuk Akuisisi

Dalam PSAK No. 22 penggabungan usaha dari sudut teknik akuntansi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu : 1. Metode penyatuan kepemilikan pooling of interest method Metode ini memandang penggabungan usaha sebagai penyatuan kepemilikan antara dua atau lebih perusahaan. Dengan menggunakan metode ini pemilik perusahaan yang bergabung disatukan dengan cara menambahkan aktiva dan hutang serta laba yang diterima. Dasar penilaian yang digunakan dalam penggabungan usaha adalah nilai buku aktiva dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi dan tidak akan menimbulkan goodwill pada saat penggabungan karena transaksi yang terjadi bukan transaksi pembelian. 2. Metode pembelian purchase method Metode pembelian digunakan untuk penggabungan usaha jenis akuisisi. Dalam metode ini penggabungan usaha dipandang sebagai pembelian perusahaan yang sama dengan pembelian aktiva atas sekelompok aktiva. Dasar penilaian yang digunakan adalah pangsa pasar yang disepakati oleh kedua belah pihak sehingga aktiva dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi harus dinilai kembali pada tanggal terjadinya akuisisi. Penilaian kembali menimbulkan adanya goodwill. Penggabungan usaha melalui akuisisi, pencatatannya adalah dengan metode pembelian. Perlakuan akuntansi terhadap akuisisi menurut PSAK No. 22 adalah sebagai berikut : 1. Transaksi dibukukan seperti halnya pembelian aktiva lainnya karena dalam akuisisi terjadi pengambilalihan aktiva, timbulnya kewajiban atau penerbitan saham dalam rangka memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan lain. 2. Metode pembelian menggunakan harga perolehan sebagai dasar untuk mencatat akuisisi tersebut. 3. Sejak tanggal akuisisi hasil usaha perusahaan yang diakuisisi harus dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan yang mengakuisisi. 4. Aktiva dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi harus dilaporkan dalam neraca perusahaan yang mengakuisisi. 5. Goodwill yang timbul akibat akuisisi tersebut harus dilaporkan dalam neraca perusahaan yang mengakuisisi.

4. Permasalahan dalam Proses Akuisisi