11
Pengujian hipotesis tersebut dilakukan melalui statistik uji F dengan ketentuan tolak Ho jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
, atau sebaliknya terima Ho jika F
hitung
lebih kecil atau sama dengan F
tabel
. Dari tabel F untuk tingkat signifikansi 0.05 dan derajat bebas 2;97 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,090. Karena dari hasil penelitian
diperoleh nilai F
hitung
71,847 lebih besar dibanding F
tabel
3,090, maka pada tingkat kekeliruan 5 diputuskan untuk menolak H
sehingga H
a
diterima artinya sistem administrasi perpajakan modern dana kualitas pelayanan berpegaruh signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak.
4.2 Pembahasan
Sistem administrasi perpajakan modern berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas pelayanan dengan besar pengaruh 50,7. Semakin baik pelaksanaan sistem administrasi
perpajakan modern akan meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan begitu pula sebaliknya. Sistem administrasi perpajakan dikatakan baik dan dapat mendukung kualitas pelayanan yang
baik apabila struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi dan budaya organisasinya baik. dari keempat indikator pembentuk variabel sistem administrasi perpajakan
modern, indikator budaya organisasi memiliki peranan yang sangat penting bagi sistem administrasi perpajakan modern dibandingkan struktur organisasi dimana budaya organisasi
menekankan pada tranparansi, akuntabilitas dan kesamaan perlakuan terhadap semua wajib pajak. Dari ketiga penekanan tersebut, transparansi memegang posisi yang penting utuk
mencerminkan budaya organisasi yang baik. Sedangkan fenomena yang ada menyebutkan bahwa sistem administrasi perpajakan modern perlu direvaluasi ulang karena tidak sejalan
kualitas pelayanan aparat pajak yang ada di dalamnya yang belum mampu mengusir keragu- raguan wajib pajak. Seiring dengan banyaknya pemberitaan mengenai aparat pajak yang
tersandung beberapa kasus. Maka dari itu perlu diadakan pencitraan aparat pajak yang lebih lagi dari segi transparansi perpajakan untuk meningkatkan penilaian kualitas pelayanan di mata wajib
pajak.
Koefisien jalur sistem adminsitrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 3,373 dan memberikan pengaruh secara langsung terhadap kepatuhan wajib pajak
sebesar 7,8, kemudian secara tidak langsung karena hubungannya dengan kualitas pelayanan memberikan pengaruh sebesar 11,0 sehingga total pengaruh sistem adminsitrasi perpajakan
modern terhadap kepatuhan Wajib Pajak sebesar 18,8 dengan arah positif artinya sistem administrasi perpajakan modern memiliki pengaruh signifikan positif secara langsung dan tidak
langsung terhadap kepatuhan wajib pajak, pengaruh secara tidak langsung adalah pengaruh sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak melalui kualitas
pelayanan. Sistem administrasi perpajakan modern pada dasarnya dibuat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Salah satu tolok ukur sistem administrasi
perpajakan modern dikatakan baik apabila melalui sistem administrasi perpajakan modern yang diterapkan mampu mengusir keragu-raguan bagi wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya. Wajib pajak akan rela berkontribusi dalam memenuhi kewajiban perpajakannya apabila mereka mendapatkan suatu jaminan dari aparat pajak selaku pelaku dari diterapkannya
sistem administrasi perpajakan modern. Disamping itu beberapa faktor seperti account representative, kesederhaaan birokrasi pembayaran dan pelaporan pajak dan fasilitas-fasilitas
perpajakan yang memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan pun turut ambil andil dalam terwujudnya sistem administrasi perpajakan modern yang baik guna
meningkatkan angka kepatuhan wajib pajak.
Koefisen jalur kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 7,330 dan memberikan kontribusi secara langsung terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 30,1,
kemudian secara tidak langsung karena hubungannya dengan sistem adminsitrasi perpajakan modern memberikan pengaruh sebesar 11,0 sehingga total pengaruh kualitas pelayanan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak sebesar 41,1 arah positif. Artinya kualitas pelayanan memberikan pengaruh signifikan positif secara langsung dan tidak langsung terhadap kepatuhan
wajib pajak, pengaruh secara tidak langsung dikarenakan hubungannya dengan sistem administrasi perpajakan modern. Dari kelima indikator pembentuk variabel kualitas pelayanan,
12
indikator daya tanggap memiliki peranan yang sangat penting bagi kualitas pelayanan. Dibutuhkan daya tanggap yang baik oleh aparat pajak terhadap wajib pajak untuk memberikan
kualitas pelayanan yang baik. Sekalipun daya tanggap memiliki peranan yang utama bagi kualitas pelayanan, peranan kehandalan, jaminan, emapati dan bukti langsung tidak bisa
diabaikan begitu saja. Kelima indikaator tersebut perlu berjalan sinergi untuk meningkatkan kaulitas pelayanan. Kehandalan bagi kualitas pelayanan memegang peranan kedua setelah daya
tanggap. Pelayanan pada Kantor Pelayanan Pajak dapat dikatakan handal apabila mampu menangani masalah perpajakan yang dialami wajib pajak dengan cepat dan tepat, jangka waktu
realisasi janji kepada wajib pajak tidak terlalu lama dan memberikan pelayanan yang sama terhadap semua wajib pajak tanpa membeda-bedakan guna kepentingan dan keuntungan pribadi
aparat pajak. Berdasarkan hasil penelitian kesamaan pelayanan terhadap semua wajib pajak memiliki peranan yang penting bagi kualitas pelayanan yang dapat dikatakan handal, sekalipun
demikian wajib pajak pun turut menilai kualitas pelayanan dari kecepatan dan ketepatan aparat pajak dalam menangani maslah perpajakan yang mereka alami. Dari hasil tanggapan responden
melalui kuesioner dapat dilihat sebagian besar wajib pajak menilai kecepatan aparat pajak dalam mengangani masalah perpajakan wajib pajak masih berada dalam kategori cukup baik dalam arti
aparat pajak masih dinilai lambat dalam menangani maslah perpajakan wajib pajak. Hal ini sejalan dengan fenomena yang menyebutkan bahwa masih ada aparat pajak yang tidak bekerja
dan keluar kantor pada jam kerja dan malah bekerja pada jam istirahat yang waktunya lebih singkat daripada jam kerja. Dengan kinerja aparat apajak yang seperti ini akan memperlambat
tugas penyelesaian tugas mereka akan tanggung jawab mereka terhadap wajib pajak. Dengan demikian kualitas pelayanan pun akan tidak maksimal yang akan berimbas pada kepatuhan
wajib pajak, karena wajib pajak akan merasa mereka tidak mendapatkan pelayanan yang baik sekalipun telah melaksanakan kewajiban perpajakannya. oleh karena itu diperlukan ketegasan
peraturan bagi aparat pajak yang masih bekerja tidak pada jam kerja.
Sistem adminsitrasi perpajakan modern dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bandung Karees. Sistem adminsitrasi perpajakan modern dan kualitas pelayanan secara bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 59,7 terhadap kepatuhan Wajib Pajak,
sedangkan sisanya sebesar 40,3 merupakan pengaruh faktor lain self assessment system, pengetahuan wajib pajak, tarif pajak, penegakan hukum perpajakan dan lain sebagainya. Hal ini
menunjukkan bahwa sistem administrasi perpajakan modern dan kualitas pelayanan secara bersama-sama memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kepatuhan wajib pajak jika
dibandingkan dengan pengaruh yang diberikan masing-masing variabel secara parsial.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan mengenai pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees, maka dalam bab ini penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem administrasi perpajakan modern berpengaruh terhadap kualitas pelayanan, dimana dengan diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern yang baik akan
mendukung kualitas pelayanan yang lebih baik pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees. Sistem administrasi perpajakan modern yang baik adalah sistem
perpajakan yang didukung dengan struktur, prosedur, strategi dan budaya organisasi yang baik pula.
2. Sistem administrasi perpajakan modern berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees. Sistem administrasi perpajakan
modern dibuat dengan salah satu sasaran meningkatkan kualitas pelayanan, maka dari itu dengan penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang baik maka akan
mendukung kepatuhan wajib pajak yang lebih baik. Sistem administrasi perpajakan modern diharapkan mampu menghilangkan keragu-raguan wajib pajak dengan turut
berkontribusi dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
13
3. Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees, dimana semakin baik kualitas pelayanan
yang disajikan akan berbanding lurus dengan kontribusi yang diberikan wajib pajak dalam bentuk kepatuhan wajib pajak. Kualitas pelayanan yang baik terwujud oleh bukti
langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati yang baik yang diberikan oleh kantor pelayaan pajak khususnya aparat pajak selaku pelaku yang berhubungan
langsung dengan wajib pajak. Aparat pajak diharapkan mampu denga tanggap menanggapi keluhan ataupun masalah perpajakan yang diajukan oleh wajib pajak.
Aparat pajak pun diharapkan mampu bekerja maksimal untuk melayani wajib pajak.
4. Sistem administrasi perpajakan modern dan kualitas pelayanan dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bandung Karees. Sistem administrasi perpajakan modern serta kualitas pelayanan yang baik akan membantu meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Secara bersama-sama
sistem administrasi perpajakan modern dan kualitas pelayanan yang baik mampi memberikan hasil cukup besar demi peningkatan kepatuhan wajib pajak.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diajukan saran, antara lain, 1. Budaya organisasi sebagai salah satu indikator sistem administrasi perpajakan modern
mempunyai peranan yang sangat penting bagi sistem administrasi perpajakan. Sebagaimana diketahui bahwa budaya organisasi merupakan sistem penyebaran
kepercayaan dan pembetukan prilaku bagi anggota-anggotanya. Sistem administrasi perpajakan modern diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya
organisasi ini. Penyebaran kepercayaan dalam arti mampu menghilangkan keragu- raguan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, dengan memberikan
citra positif melalui pembetukan perilaku dari aparat-aparat pajak. Pengenaan sanksi tegas dan menimbulkan efek jera penting diberlakukan bagi aparat pajak yang
melakukan perilaku-perilaku yang mampu melunturkan budaya oraganisasi
2. Sistem administrasi perpajakan modern memiliki tujuan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui kesederhanaan birokrasi pelaporan dan pembayaran SPT, account
representative, transparansi, akuntabilitas dan digitalisasi. Sebagian besar wajib pajak merasa bahwa perpajakan masih perlu ditingkatkan dari segi transparansinya, pihak
Direktorat Jenderal Pajak mungkin dapat menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat mewujudkan transparansi seperti
taxpayer’s account juga penerapan nilai-nilai budaya organisasi bagi aparat pajak.
3. Kualitas pelayaan yang baik dapat dinilai dari seberapa cepat penganan yang dilakukan oleh aparat pajak dalam menangani masalah perpajakan wajib pajak. Untuk itu
diperlukan kinerja yang maksimal dari aparat pajak. Kinerja yang maksimal salah satunya dapat diwujudkan dengan bekerja pada jam kerja. Pengawasan dan kontrol
internal dalam kator pelayanan pajak perlu ditingkatkan khususnya pengawasan dan kontrol terhadap jam kerja serta diberlakukan peringatan bahkan sanksi yang tegas
terhadap aparat pajak yang tidak bekerja pada jam kerja.
4. Peningkatan kepatuhan wajib pajak dapat diwujudkan dengan membenahi faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak seperti sistem administrasi perpajakan
modern, kualitas pelayanan dan lain sebagainya. Ketegasan sanksi perpajakan bagi wajib pajak yang melanggar ketentuan dan aturan perpajakan pun perlu ditegaskan.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Rahman. 2009. Hubungan Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Ilmu Administrasi, Vol.6 No.1 Maret 2009, 31
– 38. Amalia. D. Lestari. 2010. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpaakan pada Seksi
Pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees. Anandita, Budi. S. 2012. Kualitas Menggerek kepatuhan Wajib Pajak. Diakses pada 7
November 2012 dari World Wide Web : http:www.pajak.go.id
Andi, Supangat. 2007. Statistik: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan