Eksistensi Runggun Dan Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan Pada Masyarakat Suku Karo (Studi...

EKSISTENSI RUNGGUN DAN PENYELESAIAN SENGKETA
DI LUAR PENGADILAN PADA MASYARAKAT SUKU KARO
(Studi Kasus di Desa Keriahen dan Desa Gunung Juar Kecamatan Juhar
Kabupaten Karo)

TESIS

Oleh :

MARIA ROSALINA
953105019/ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2000
Maria Rosalina: Eksistensi Runggun Dan Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan Pada…, 2000
USU Repository © 2007

EKSISTENSI RUNGGUN DAN PENYELESAIAN SENGKETA
DI LUAR PENGADILAN PADA MASYARAKAT SUKU KARO

(Studi Kasus di Desa Keriahen dan Desa Gunung Juhar
Kecamatan Juhar Kabupaten Karo)
Maria Rosalina*)
Rehngena Purba **)
Muhammad Abduh**)
Sri Kastini**)
INTISARI
Berperkara di pengadilan memerlukan waktu yang lama, biaya mahal dan
berbelit-belit, sehingga diperlukan jenis penyelesaian sengketa alternatif seperti
runggun yang merupakan musyawarah adat untuk mencapai mufakat dan dihadiri oleh
sangkep sitelu yang ada pada masyarakat suku Karo. Karena a d a p e r k e m b a n g a n
h u k u m n a s i o n a l m a k a p e r l u d i k e t a h u i b a g a i m a n a eksistensi runggun dan
penyelesaian sengketa pada masyarakat suku Karo, b a g a i ma n a s t r u k t u r , o r g a n i s a s i
d a n p r o s e s d i d a l a m r u n g g u n , m e n g a p a masyarakat suku Karo memilih runggun
dalam menyelesaikan sengketa dan hambatan apa yang ada dalam penyelesaian sengketa
melalui runggun.
Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian di Desa
K e r i a h e n d a n D e s a G u n u n g J u h a r K e c a m a t a n J u h a r K a b u p a t e n K a r o . Populasi
di Desa Keriahen berjumlah 213 kepala keluarga dan di Desa Gunung Juh ar 3 0 k ep ala
keluarga, dengan mengambil samp el masing-masing 30 kepala keluarga secara

pu rpo siv e. Data dikump u lk an melalui kuesion er, wawancara dan observasi, serta
dengan mempelajari kasus-kasus yang masuk ke Pengadilan Negeri Kabanjahe mulai
Januari sampai dengan Desember 1994.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa runggun masih diakui pada
masyarakat suku Karo, runggun dalam menyelesaikan sengketa tidak
memerlukan waktu yang lama, tidak berbelit-belit, murah, kekeluargaan, harmonis dan
merupakan akar budaya. Runggun detain menyelesaikan sengketa dilakukan dengan
perantaraan jasa anak beru, senina, kalimbubu, karenanya secara Antropologi Hukum
runggun itu dapat dikategorikan ke dalam mediasi dengan ddemikian runggun dapat dijadikan
sebagai altenatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan.
Runggun di Tanah Karo belu m diatur dalam peratu ran pemerintah, maka
disarankan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Karo, khususnya dan Pemerintah
Daerah Tingkat I umumnya perlu memperhatikan dan mengatur runggun dalam suatu
peraturan.

Kata kunci :

runggun
penyelesaian sengketa
masyarakat suku Karo


*) Fakultas Hukum. Universitas Karo, Kabanjahe
**) Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara

Maria Rosalina: Eksistensi Runggun Dan Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan Pada…, 2000
USU Repository © 2007

THE EXISTENCE OF RUNGGUN AND OUT OF COURT
DIS PU TE RES OL UT IO N I N K AR O NES E C OM M U N ITY
(Case Study in Keriahen Village and Gunung Juhar Viliage,
Subdistrict Juhar, Karo Regency)
Maria Rosafinal
Rehngena Purba
Muhammad Abduh**)
Sri Kastini**)
ABSTRACT
To litigate in a court is spending much time, expensive and also
comp licated, therefore alternative dispute reso lution is needful, such as rungg un
which is customary society meeting to reach an agreement and attended by
sangkep sitelu which existing in Karonese community. Due to national law

development, it necessary to understand about the existence of runggun and dispute
resolution in Karonese community, the structure, the organization, and the process in
the runggun, for what reason the Karonese preferred runggun to settle the dispute and
the obstacles in settle the dispute through runggun.
To solv e t h at probl e m, r e se ar c h has b een ca rri ed ou t in K eri ah en V i l l a g e
a n d G u n u n g J u h a r V i l l a g e , S u b d i s t r i c t o f J u h a r , K a r o R e g e n c y . Population in
Keriahen Village are 213 household and in Gunung Juhar Village are 30 household and
30 household in each village was taken as sample by purposive mean. Data is collected
by questionnaire, interview and observation also by examine the case filed in the District
Court of Kabanjahe from January to December 1994.
Result of the research indicates th at rung gun is still recognized in
Karonese community. In settle the dispute runggun spend not much time, not
c o mp l i c a t e d , r e l a t i v e l y c h e a p , h a v e f a mi l y a t m o s p h e r e , h a r mo n i z e a n d
appropriate to the culture. In settling the dispute through runggun could be done by
intermediate assistance of anak beru, senina, kalimbubu, in due course, in ter m
o f L e g al A n t h r o p o l o g y r u n g g u n c o u l d b e c a t e g o r i z e d a s mediation. Therefore,
runggun could be formed as out of court alternative dispute resolution.
Runggun, in Tanah Karo is not regulated yet in government regulation,
thereupon it is recommended that Regency Government of Karo particularly an d
P r o v i n ci a l G o v e r n m e n t g e n er a l l y , sh o u l d g i v e i n t e n t i o n a n d g o v e r n runggun in a

rule

Key word:

runggun
dispute resolution
Karonese community

Faculty of Law. University of Karo, Kabanjahe
Faculty of Law, University of North Sumatera

Maria Rosalina: Eksistensi Runggun Dan Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan Pada…, 2000
USU Repository © 2007