Pengendalian Internal Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Semen Andalas

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. SEMEN ANDALAS MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh : ARI SUNDARI

062101039

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Medan 2009


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan berkah dan rahmad serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat beriring salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw.

Tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumateta Utara. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan dalam hal pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, dan terselesaikannya tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Pada kesempatan kali ini penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan khususnya yang istimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua ayahanda dan ibunda yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini, tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga, bang putra, mbak eni dan adikku yang tercinta arfa, yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis sehingga sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Disini juga penulis mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, SE. MS selaku ketua jurusan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Univesitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, M.Si, selaku sekretaris jurusan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing penulis serta telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan saran-saran serta pengarahan dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini.


(4)

4. Ibu Dra. Fepty Aniar, selaku kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada seluruh dosen yang telah memberikan pengajaran dan berbagi ilmu dengan penulis dimasa perkuliahan.

6. Kepada Direktur PT. Semen Andalas Medan Bapak Muhammad Nazwar dan Ibu Ati serta seluruh karyawan.

7. Buat Kak Nur yang selama ini telah banyak membantu dalam urusan administrasi perkuliahan.

8. Buat kekasihku yang tercinta Aiz 7 ( KB ) yang selama ini telah membantu dan memberi semangat dalam penyelesain tugas akhir ini. Makasih juga atas perhatian dan pengertiannya selama ini yach.

9. Buat sahabat-sahabatku Mega, Rahma, Nita, Yuli, Mutia, lia, Riyan, Aisyah, Reza.dan seluruh teman-teman aku di Group A.

Akhir kata semoga Allah Swt tetap melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya serta ridhonya bagi kita semua. Dan harapan penulis kiranya tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua, Amin ya rabbal alamin.

Medan, Mei 2009 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Jenis Usaha ... 8

C. Struktur Organisasi ... 11

D. Job Description ... 12

E. Kinerja Usaha Terkini ... 14

F. Rencana Kegiatan ... 20

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Pengendalian Internal ... 22

B. Pengendalian Internal Penjualan ... 24

C. Prosedur Pencatatan Penjualan ... 26

Ad. 1 Penjualan Tunai ... 26

Ad.2 Penjualan Kredit ... 29

D. Pengendalian Internal Penerimaan Kas... 30

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 37 Daftar Pustaka


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1. Jenis Semen ...8 2.2. Neraca PT. Semen Andalas Medan

Per 31 Desember 2007 ...16 2.3. Neraca PT. Semen Andalas Medan

Per 31 Desember 2008 ...17 2.4. Laporan Laba-Rugi PT. Semen Andalas Medan

Per 31 Desenber 2007 ...18 2.5. Laporan Laba-Rugi PT. Semen Andalas Medan


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1. Struktur Organisasi PT. Semen Andalas Medan ... 11 3.1. Bagan Arus Penjualan Tunai ... 34 3.2. Bagan Arus Penjulan Kredit ... 35


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengendalian atau kontrol merupakan bagian kehidupan sehari-hari. Dalam keadaan tertentu, ketentuan hukum digunakan untuk mengendalikan perilaku manusia. Sebagaimana dengan kehidupan sehari-hari, perusahaan juga mempunyai berbagai kendali untuk mengarahkan perilaku karyawan agar mengarah kepada tujuan perusahaan. Misalnya, sejumlah perusahaan mengharuskan karyawan untuk mengisi daftar hadir pada saat masuk dan pulang kerja. Ini merupakan kendali yang digunakan untuk mengecek bahwa karyawan dibayar atas jam kerjanya. Niswonger (1999:181).

Pengendalian internal dan metode pemrosesan informasi sangat penting dalam sistem akuntansi. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalagunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, dan memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya. Dalam metode pemrosesan yang digunakan adalah cara pengumpulan, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi akuntansi. Metode-metode ini bisa bersifat manual atau dikomputerisasi. Niswonger (1999:183).

Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dengan mencegah pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran yang paling serius atas pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan. Penggelapan oleh karyawan merupakan tindakan yang disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan


(9)

pribadi.Penipuan yang dilakukan oleh karyawan tersebut bisa mengambil bentuk mulai dari pelaporan beban yang berlebihan untuk ongkos perjalanan agar mendapat uang penggantian yang lebih besar dari perusahaan hingga penyelewengan mencapai jutaan rupiah. Niswonger (1999:184).

Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari pengendalian internal. Informasi bisnis yang akurat diperlukan demi keberhasilan perusahaan,. penjagaan aktiva dan informasi yang akurat sering berjalan seiring. Banyak informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk mengendalikan operasi dan keuangan yang dihasilkan dari sistem informasi, Salah satu dari tanggungjawab utama manajemen adalah pengelolaan. Manajemen harus menjaga sumber daya perusahaan dari kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau keteledoran penggunaan bahan baku produksi, pemberian kredit yang tidak terjamin, kegagalan untuk membeli dengan harga termurah, pekerja-pekerja yang tidak efisien dan pencurian.

Informasi yang diperlukan mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengndalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku. Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal untuk menilai peristiwa dan keadaan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal. Manajemen dapat menggunakan informasi dari Financial Accounting Standart Boards atau dari Ikatan Akuntan Indonesia untuk menilai dampak dari perubahan standar pelaporan yang mungkin akan terjadi. Niswonger (1999:189).


(10)

Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah manajemen dan siklus operasi. Manajemen yang terlalu mengutamakan sasaran operasi dan menyimpang dari kebijakan pengendalian bisa secara tidak langsung mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian.

Struktur organisasi usaha, yang merupakan kerangka dasar untuk perencanaan dan pengendalian operasi, juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Dimana kebijakan personalia juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia meliputi perekrutan, pelatihan, evaluasi, penetapan gaji, dan promosi karyawan. Kebijakan dan prosedur tersebut dapat memperkokoh pengendalian internal bila memberikan jaminan yang wajar bahwa hanya karyawan yang kompeten dan jujurlah yang direkrut dan dipertahankan. Niswonger (1999:185).

Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan penggelapan. Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk memastiskan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh perusahaan.Dalam pemberian tugas perlu dilakukan perputaran atau rotasi tugas di antara karyawan. Dengan adanya kebijakan ini dapat mendorong karyawan untuk menaati prosedur yang digariskan, di samping itu kesalahan atau penggelapan yang terjadi bisa dideteksi. Niswonger (1999:186).


(11)

Kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas berbagai aktivitas usaha. Untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka tanggung jawab atas operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi harus dipisahkan. Dan catatan akuntansi akan digunakan sebagai alat pengecekan independen terhadap karyawan yang bertugas mengamankan aktiva dan mereka yang berkecimpung dalam operasi usaha.

Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-tanda peringatan dari sistem akuntansi tersebut. Pemantauan yang berupa evaluasi khusus sering dilakukan bila terjadi perubahan-perubahan besar dalam hal strategi, manajemen senior, struktur usaha, atau operasi. Pada perusahaan besar, auditor internal yang independen terhadap operasi biasanya diberi tanggung jawab untuk memantau sistem pengendalian internal. Di samping itu, auditor eksternal juga mengevaluasi pengendalian internal sebagai bagian normal dari audit tahunan atas laporan keuangan. Niswonger (1999:188).

Atas dasar hal tersebut dan dikarenakan izin yang diperoleh serta kemudahan akses dalam melakukan riset, maka penulis memilih PT. Semen Andalas Medan sebagai objek penelitan.

Dan selanjutnya penulis memilih judul skripsi “PENEGENDALIAN

INTERNAL PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. SEMEN ANDALAS MEDAN”.


(12)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan pada PT. Semen Andalas Medan, maka penulis menemukan masalah yang berkenaan dengan topik yang diteliti yang dirumuskan sebagai berikut :

“ Apakah Pengendalian Internal Penjualan dan Penerimaan Kas Pada PT. Semen Andalas Medan telah berjalan dengan efektif?.”

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan terbatasnya waktu dan kemampuan penulis, maka penelitian hanya dibatasi pada pengendalian internal penjualan dan penerimaan kas yang diterapkan pada PT. Semen Andalas Medan.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh mana pengendalian internal penjualan yang diterapkan oleh PT. Semen Andalas Medan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana penerimaan kas yang diterapkan oleh PT. Semen Andalas Medan.

3. Mengetahui unsur-unsur sistem pengendalian intern pada PT. Semen Andalas Medan.

4. Mengetahui unsur-unsur penerimaan kas pada PT. Semen Andalas Medan. 5. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis yang dapat penulis

gunakan sebagai pengalaman setelah menamatkan kuliah dan bekerja, sehingga penulis dapat memahami dan mengerti dengan cepat mengenai pengendalian internal penjualan dan penerimaan kas.


(13)

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dan diskusi yang berkaitan dengan pengendalian internal penjualan dan penerimaan kas.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam merancang sistem pengendalian intern penerimaan kas.

3. Memberikan sumbang saran yang mungkin berguna bagi perusahaan. 4. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembaca.


(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A.Sejarah Ringkas

PT. Semen Andalas Medan didirikan pada tanggal 17 Januari 1982 dengan akte pendirian Nomor 110 dari Notaris Chairani Bustami S.H. akte ini disyahkan dengan penetapan menteri kehakiman tanggal 25 Maret 1984 nomor 110/ Y.A. 7/ 24/18/ TH. 1984. akte ini dibuat oleh PT. Semen Andalas Medan yang akan berkedudukan di Medan.

PT. Semen Andalas Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi semen yang beralamat Jl. Imam Bonjol no 44 Medan Sumatera Utara. Kapasitas produksi yang didistribusikan adalah 640.000 sak per tahun dengan kapasitas 40 kg.

Sejarah PT. Semen Andalas Medan diawali tahun 1982 sebagai usaha dalam bidang perdagangan umum. PT. Semen Andalas Medan ini merupakan perusahaan asing yang pemasarannya sangat luas. Perusahaan swasta ini juga memiliki pegawai yang cukup banyak dalam memasarkan produknya. Wilayah pemasaran dari PT. Semen Andalas Medan ini tidak hanya di dirikan di daerah sumatera utara saja tetapi ada juga di daerah lain misalnya Banda Aceh, Pekan Baru, Jakarta, palembang dan masih banyak daerah lainnya. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang perusahaan ini akan lebih mengembangkan pemasarannya ke daerah-daerah yang belum dimasuki, dengan asumsi bahwa pembangunan akan terus berlanjut dan sebagai bahan dasar bangunan maka semen yang berkualitas baik akan selalu dibutuhkan dalam pembangunan industri ataupun rumah tangga.


(15)

B. Jenis Usaha

PT. Semen Andalas Medan bergerak dalam proses distribusi semen. Semen Andalas ini di jual dalam jumlah yang banyak, dan tidak di jual ke pemakai langsung. Perusahaan ini menjual semennya ke panglong-panglong sesuai dengan permintaan. Perusahaan ini mempunyai jenis semen yang banyak. Adapun semen yang di jual adalah sebagai berikut :

Jenis semen

Tabel 2.1 Jenis semen

No.SNI Nama

SNI 15-0129-2004 Semen portland putih

SNI 15-0302-2004 Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC) SNI 15-2049-2004 Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)

SNI 15-3500-2004 Semen portland campur SNI 15-3758-2004 Semen masonry

SNI 15-7064-2004 Semen portland komposit

Adapun produk semen yang dipasarkan adalah hasil proses produksi yang berkualitas. Untuk itu, sedikit kita akan membahas proses produksi semen. Hal ini saya tambahkan supaya lebih menambah wawasan terutama dalam hal produksi semen.


(16)

Langkah Utama Proses Produksi Semen adalah:

1. Penggalian/Quarrying:Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen: yang pertama adalah yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous materials) seperti batu gamping, kapur, dll., dan yang kedua adalah yang kaya akan silika atau material mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu gamping dan tanah liat dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan kemudian diangkut ke alat penghancur.

2. Penghancuran: Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi material yang digali.

3. Pencampuran Awal: Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan komposisi tumpukan bahan.

4. Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku: Sebuah belt conveyor mengangkut tumpukan yang sudah dicampur pada tahap awal ke penampung, dimana perbandingan berat umpan disesuaikan dengan jenis klinker yang diproduksi. Material kemudian digiling sampai kehalusan yang diinginkan.

5. Pembakaran dan Pendinginan Klinker: Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata diumpankan ke pre-heater, yang merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian siklon dimana terjadi perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas dari kiln yang berlawanan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada pre‐heater ini dan


(17)

berlanjut dalam kiln, dimana bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen. Pada kiln yang bersuhu 1350-1400°C, bahan berubah menjadi bongkahan padat berukuran kecil yang dikenal dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke pendingin klinker, dimana udara pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga mencapai 100 °C.

6. Penghalusan Akhir: Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan campuran klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam sistim tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan kehalusan yang dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silo semen.

Kandungan Kimia

1. Trikalsium Silikat

2. Dikalsium Silikat

3. Trikalsium Aluminat

4. Tetrakalsium Aluminofe, dan


(18)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

Sumber : PT. Semen Andalas Medan

Direktur Utama

Direktur

Sekretaris Direksi Pimpinan Proyek

Manager Produksi

Bag. Gudang

Manager Personalia

Bag. Transportasi

Manager Adm. & Tax Manager Marketing

Pembukuan

Kasir

Staff Staff


(19)

D. Job Description

Dari gambar tersebut maka pihak manajemen PT.Semen Andalas Medan menyusun tugas dan tanggungjawab bagian masing-masing sebagai berikut :

1. Pimpinan Proyek Tugas Pokok :

a. Bertanggung jawab terhadap mutu dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan.

b. Mengawasi keadaan laboratorium. 2. Manager Produksi

Tugas Pokok :

c. Merencanakan produksi serta melaksanakan proses produksi. d. Merencanakan persediaan bahan baku dan bahan penolong. e. Mengawasi pemakaian mesin-mesin produksi.

3. Manager Marketing Tugas Pokok :

a. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran Bagian Pemasaran yang merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. b. Mengelola sumber daya dan dana bagian Pemasaran.

c. Melaksanakan penyusunan riset pasar, strategi pemasaran, program dan kehumasan.

d. Membina dan mengendalikan kegiatan pemasaran.

e. Melaksanankan penyelenggaraan administrasi kegiatan Bidang Pemasaran.


(20)

f. Bersama bagian-bagian lain membantu Direktur dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan kegitan perusahaan.

g. Bertanggungjawab kepada Direktur. 4. Manager Personalia

Tugas Pokok :

a. Melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan SDM.

b. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi kegiatan kepegawaian. c. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggung jawabnya. d. Mengangkat dan memberhentikan karyawan harian.

e. Bersama bagian-bagian lain membantu Direktur dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan.

f. Bertanggung jawab kepada Direktur. 5. Manager Adninistrasi dan Tax

Tugas Pokok :

a. Menyusun dan melaksanakan program kerja yang berhubungan dengan administrasi & Tax.

b. Membuat, menghitung dan melaporkan pajak yang harus dibayar kepada pemerintah dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan bagian terkait. c. Menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan pihak pemerintah dan instansi terkait.

d. Melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkup dan tanggung jawabnya. e. Bersama bagian-bagian lain membantu Direktur dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan.


(21)

f. Bertanggung jawab kepada Direktur. 5. Bagian Pembukuan

Tugas Pokok :

a. Membuat laporan keuangan.

b. Melakukan pencatatan dan pembukuan atas kegiatan perusahaan. c. Membuat laporan penjualan.

5. Kasir

Tugas Pokok :

a. Membuat catatan terhadap uang masuk dan uang keluar yang berhubungan dengan karyawan perusahaan.

b. Menyetorkan seluruh penerimaan langsung ke Bank. c. Melakukan pembayaran atas tagihan-tagihan pihak luar.

E. Kinerja Usaha Terkini

Produsen semen asal Prancis yang menguasai 99 persen saham PT. Semen Andalas Indonesia, lafarge cement memastikan siap memproduksi 1,6 juta ton semen pada tahun 2009 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Indonesia. Lafarge saat ini juga telah membangun kembali pabrik semen Andalas di Lhok Ngah, Aceh Besar yang hancur akibat tsunami pada Desember 2004. Perusahaan yang memiliki jaringan di 70 negara ini, menanamkan investasi sebesar 20 juta dolar AS untuk pembangunan pabrik tahap I. Sementara untuk pembangunan pabrik tahap II, perusahaan ini menanamkan investasi sebesar 150 juta dolar AS.


(22)

Investasi ini digunakan untuk membangun fasilitas pelabuhan dan terminal serta perbaikan kontruksi pabrik serta pembangunan power plant batubara. Lafarge memiliki kapasitas produksi secara global 200 juta ton per tahun. Pada tahun 2007 perusahaan yang berkantor pusat di Prancis ini menyatakan akan menambah kapasitas produksi sebesar 45 juta ton di seluruh dunia.

50 persen dari target peningkatan produksi kami fokuskan di wilayah Asia, dan dari target produksi sebesar 1,6 juta ton tersebut, 70 persennya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Aceh, sementara sisanya untuk didistribusikan ke Riau, Sumatera Utara, Batam dan beberapa daerah lain.

Masalah pembebasan lahan menunggu validasi dokumen kepemilikan tanah, terutama terkait tanah kas desa dan tanah yayasan. Izin lokasi seluas 1.350 hektar di tanah batu kapur di hutan produktif kawasan budi daya bukan hutan lindung. Dari 10 syarat sesuai aturan yang ada, enam telah terpenuhi. PT. Semen Andalas tinggal menunggu proses rekomendasi izin Gubernur untuk eksploitasi dan diajukan ke Menteri.

Selain hal-hal diatas. Kinerja usaha terkini PT. Semen Andalas juga dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan dalam 2 tahun terakhir, Laporan keuangan yang utama bagi perusahaan adalah : laporan laba-rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca dan laporan arus kas. Dari keempat daftar yang telah disebutkan diatas, neraca dan laporan laba rugi merupakan bagian yang sangat penting Niswonger (1999:18). Berikut adalah neraca dan laporan laba-rugi PT. Semen Andalas Medan periode berakhir 31 Desember 2007 & 2008.


(23)

Tabel. 2.2

Sumber : Laporan Keuangan PT. Semen Andalas Medan Tahun 2007.

PT. SEMEN ANDALAS NERACA

PER 31 DESEMBER 2007 (DALAM RUPIAH) Aktiva Aktiva lancar Kas Piutang Usaha Perlengkapan

Asuransi dibayar dimuka Total

Properti, pabrik & peralatan Tanah

Peralatan kantor

Dikurangi akum. penyusutan Total properti, pabrik & peralatan Total aktiva 118.780.200.000,00 560.400.000,00 49.800.000,00 500.000.000,00 119.890.400.000,00 154.525.000,00 48.750.000,00

11.250.000,00 37.500.000,00 192.025.000,00 120.082.425.000,00 Kewajiban Kewajiban Lancar Utang usaha Utang upah

Sewa dibayar dimuka Total kewajiban

28.550.000,00 16.000.000,00

Ekuitas pemilik

Modal PT. Ikaindo Industri Karbonik Indonesia

Total kewajiban dan ekuitas pemilik

14.350.000,00

58.900.000,00

120.023.525.000,00


(24)

Tabel 2.3

Sumber : Laporan Keuangan PT. Semen Andalas Medan Tahun 2008.

PT. SEMEN ANDALAS NERACA

PER 31 DESEMBER 2008 (DALAM RUPIAH) Aktiva Aktiva lancar Kas Piutang Usaha Perlengkapan

Asuransi dibayar dimuka Total

Properti, pabrik & peralatan Tanah

Peralatan kantor

Dikurangi akum. penyusutan Total properti, pabrik & peralatan Total aktiva 119.850.700.000,00 700.000.000,00 55.780.000,00 650.000.000,00 121.256.480.000,00 157.250.000,00 50.550.000,00

12.500.000,00 38.050.000,00 195.300.000,00 121.451.780.000,00 Kewajiban Kewajiban Lancar Utang usaha Utang upah

Sewa dibayar dimuka Total kewajiban

33.800.000,00 17.550.000,00

Ekuitas pemilik

Modal PT. Ikaindo Industri Karbonik Indonesia

Total kewajiban dan ekuitas pemilik

19.200.000,00

70.550.000,00

121.381.230.000,00


(25)

Tabel 2.4

PT.SEMEN ANDALAS LAPORAN LABA-RUGI PER 31 DESEMBER 2007

(DALAM RUPIAH)

KETERANGAN D K

Penjualan

Harga pokok penjualan Persediaan awal barang jadi Harga pokok produksi Barang jadi tersedia

Persediaan akhir barang jadi Harga pokok penjualan barang jadi Harga pokok penjualan

Laba kotor atas penjualan

3.730.350.000,00

Biaya operasi

Gaji dan tunjangan Biaya penyusutan kantor Biaya pemasaran

Biaya pemeliharaan kantor Biaya supplies kantor Bunga administrasi Biaya listrik dan energi Biaya sewa kantor

Biaya pengangkutan barang jadi Biaya perjalanan

Pemakaian bahan bakar kendaraan Biaya lainnya

Jumlah biaya operasi Laba sebelum pajak Pendapatan lain-lain

Pendapatan penjualan truk perusahaan Jumlah pendapatan lain-lain Laba sebelum pph

pph badan Laba setelah pph

Pendapatan lain-lain ( jasa giro ) Laba 53.850.000,000,00 57.580.350.000,00 46.000.000,00 57.534.350.000,00 740.550.000,00 5.240.000,00 50.000.000,00 21.000.000,00 19.550.000,00 23.000.000,00 112.000.000,00 110.000.000,00 350.000.000,00 660.000.000,00 81.800.000,00 80.000.000,00 82.900.250.000,00 135.000.000,00 57.534.350.000,00 25.365.900.000,00 2.253.140.000,00 23.112.760.000,00 135.000.000,00 23.247.760.000,00 643.000.000,00 22.604.760.000,00 21.000.000,00 22.625.760.000,00 Sumber : Laporan Keuangan PT. Semen Andalas Medan Tahun 2007


(26)

Tabel 2.5

PT. SEMEN ANDALAS LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2008

(DALAM RUPIAH)

KETERANGAN D K

Penjualan

Harga pokok penjualan Persediaan awal barang jadi Harga pokok produksi Barang jadi tersedia

Persediaan akhir barang jadi Harga pokok penjualan barang jadi Harga pokok penjualan

Laba kotor atas penjualan

4.900.750.000,00

Biaya operasi

Gaji dan tunjangan Biaya penyusutan kantor Biaya pemasaran

Biaya pemeliharaan kantor Biaya supplies kantor Bunga administrasi Biaya listrik dan energi Biaya sewa kantor

Biaya pengangkutan barang jadi Biaya perjalanan

Pemakaian bahan bakar kendaraan Biaya lainnya

Jumlah biaya operasi Laba sebelum pajak Pendapatan lain-lain

Pendapatan penjualan truk perusahaan Jumlah pendapatan lain-lain Laba sebelum pph

pph badan Laba setelah pph

Pendapatan lain-lain ( jasa giro ) Laba 55.670.000.000,00 60.570.750.000,00 51.500.000,00 60.519.250.000,00 850.550.000,00 6.500.000,00 53.000.000,00 23.500.000,00 21.750.000,00 24.555.000,00 114.000.000,00 112.500.000,00 370.000.000,00 700.000.000,00 83.850.000,00 82.500.000,00 90.500.000.000,00 137.000.000,00 60.519.250.000,00 29.980.750.000,00 2.442.705.000,00 27.538.045.000,00 137.000.000,00 27.675.045.000,00 855.000.000,00 26.820.045.000,00 43.000.000,00 26.863.045.000,00


(27)

F. Rencana Kegiatan

Tahun depan Lafarge Cement optimis bisa memproduksi 1,6 juta ton, target produksi tersebut dapat dicapai karena pembangunan pabrik semen Andalas tahap II sudah bisa diselasaikan tahun depan. Pada tahun 2009 ini PT. Semen Andalas Tbk berupaya meningkatkan ekspor semen hingga 2 juta ton atau 10 persen dari total produksi yang mencapai 18,3 juta ton. Pada tahun 2008 lalu dari rencana produksi 17,5 Juta ton terealisasi 18,2 juta ton. PT. Semen Andalas akan mempertahankan posisi sebagai pemimpin pangsa pasar dalam negeri 43,6 persen. Penjualan domestik tergantung permintaan. Tahun ini PT. Semen Andalas menargetkan pertumbuhan produksi sekitar 2 hingga 3 persen, karena dampak krisis global masih berlanjut.

Penjualan semen curah turun karena beberapa proyek investasi besar mengalami tekanan. Penjualan semen curah mencapai 20 persen dari total produksi perseroan, sedangkan permintaan semen curah tergantung infrastuktur besar. Namun, dengan adanya stimulus pemerintah terhadap proyek infrastuktur diharapkan bisa menekan penurunan penjualan semen curah. Penjualan semen zak yang lebih banyak diperlukan untuk sektor ritel menunjukkan peningkatan permintaan karena adanya penurunan suku bunga bank. PT. Semen Andalas beroptimis penjualan semen masih tumbuh dengan perkembangan sektor properti.

PT. Semen Andalas tetap meneruskan rencana ekspansi tahun 2009. Tahun ini perusahaan ini akan melanjutkan proyek peningkatan kapasitas pabrik dengan membangun pabrik baru di Jawa dan Sulawesi berkapasitas masing-masing 2,5


(28)

juta ton per tahun dan dua pembangkit listrik di Tonasa, Sulawesi Selatan, yang berkapasitas masing-masing 35 megawatt.

Upaya korporasi membutuhkan sedikitnya 1,3 miliar dollar AS. Perseroan mengoptimalkan pendanaan internal untuk membiayai sebagian proyek dan sisanya dari lembaga keuangan, seperti Bank Mandiri. Pabrik di Sulawesi diharapkan beroperasi tahun 2011 dan di Jawa tahun 2012. Optimalisasi kedua pabrik ini akan membuat kapasitas terpasang perseroan menjadi 23,4 juta ton pada tahun 2014.


(29)

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Pengendalian Internal

Pengendalian intern merupakan suatu pengaturan aktivitas-aktivitas dalam suatu organisasi secara sistematis, agar konsisten dengan ekspektasi yang terdapat dalam rencana, target, dan standar kinerja. Dalam sebuah artikel tentang fungsi pengendalian, Daft mengikhtisarkan konsep ini sebagai berikut : “ inti dari pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi dengan standar yang telah ditetapkan, dan dasarnya adalah informasi yang dimiliki manajer.” Jadi pengendalian yang efektif memerlukan informasi mengenai standar kinerja, serta tindakan yang diambil untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari standar. Manajer harus memutuskan informasi mana yang penting, bagaimana mereka akan mendapatkan informasi tersebut dan membaginya dengan karyawan. Kotak kepemimpinan mendemonstrasikan pentingnya pengendalian bagi kelangsungan hidup sebuah organisasi. Daft (2003 : 226).

Tugas-tugas manajemen adalah untuk meyakinkan keefisienan operasi. Manajemen merupakan pendayagunaan sumber daya manusia (para karyawan) dengan cara yang paling baik, agar dapat mencapai rencana-rencana dan sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen yang efektif dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan oleh karena itu dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi para pemegang saham. Madura (2001 : 214).

Pengendalian Intern merupakan salah satu pihak manajemen. Adapun pengertian pengendalian intern yang diberikan oleh Mulyadi (2001:163) adalah


(30)

bahwa : “ Pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.” Defenisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer.

Dari defenisi di atas tujuan pengendalian intern adalah: (1) menjaga kekayaan organisasi, (2) mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, (3) mendorong efisiensi, dan (4) mendorong dipatuhinya kebijakan manajeme.Dapat dikatakan bahwa pengendalian intern merupakan rangkaian tindakan yang menembus seluruh organisasi. Selain itu juga untuk memperjelas bahwa pengendalian intern berbeda dalam proses manjemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring. Pengendalian bukanlah sesuatu yang di tambahkan dalam proses manajemen tersebut, tetapi merupakan integral dalam proses tersebut.

Pengendalian internal juga perlu untuk memelihara catatan-catatan yang memadai untuk menjaga aktiva dan menganalisis pemebebanan tanggungjawab. Dokumentasi yang baik berarti bahwa catatan-catatan harus dipelihara oleh pihak-pihak yang terlibata dalam transaksi. Maka itu, seluruh catatan harus diperiksa silang dari satu bidang tanggungjawab ke lainnya. Tanggungjawab untuk


(31)

transaksi-transaksi yang berkaitan harus dibagi. Dalam proses, satu bidang tanggungjawab harus memeriksa lainnya, dan sebaliknya.

B. Pengendalian Internal Penjualan

Sebagai langkah awal dalam melaksanakan penjualannya, PT. Semen Andalas Medan menyusun suatu perencanaan penjualan yang merupakan alat pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengendalian. Penjualan merupakan unsur yang cukup penting bagi suatu perusahaan, karena dengan adanya kegitan penjualan inilah perusahaan akan menghasilkan pendapatan. Hal ini terlihat pada hampir semua perusahaan yang berusaha memproduksi barangnya untuk dijual ke pasar sesuai dengan target yang di tentukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Untuk itu teknik yang dilakukan dalam penyusunan perencanaan penjualan oleh PT. Semen Andalas Medan adalah teknik pragmatis yaitu teknik yang menggunakan suatu standar laba dengan menggunakan suatu tingkat target laba yang di peroleh dari pengalaman, harapan-harapan atau perbandingan-perbandingan. Biasanya tim yang merumuskan perencanaan ini menerapkan suatu tingkat laba relatif. Tingkat rentabilitas dari modal pada umumnya dianggap sebagai statistik yang terpenting dalam penyusunan perencanaan laba jangka panjang dan dalam penetapan tujuan-tujuan laba.

Biasanya perusahaan juga menghitung tingkat rentabilitas untuk tiap tahun yang dicakup dalam penyusunan rencana laba jangka panjang untuk dapat menunjukkan apakah kenaikan yang direncanakan dalam jumlah pendapatan netto


(32)

yang sesuai dengan kenaikan dalam aktiva atau tidak untuk mengukur efektivitas penggunaan aktiva-aktiva.

Pada PT. Semen Andalas Medan, yang berwenang dan bertanggungjawab atas penyusunan dan pelaksanaan prosedur perencanaan penjualan adalah manajemen puncak perusahaan. Hal ini disebabkan dialah yang paling berwenang dan bertanggungjawab atas seluruh kegiatan perusahaan. Namun hal penyusunan perencanaan penjualan ini tidak harus ditangani sendiri, tetapi dapat didelegasikan kepada bagian lain. Begitupun partisipasinya tetap diperlukan terutama dalam memotivasi para manager untuk menyusun prosedur perencanaan penjualan.

Partisipasi manajemen terletak pada penilaian dan pengesahan perencanaan serta pengendalian, tidak hanya sekedar membutuhkan tanda tangan saja. Selain daripada itu manajemen puncak harus mengikuti perkembangan pelaksanaan perencanaan. Dengan demikian perencanaan berperan sebagai alat dimana pihak manajemen dapat mengetahui rencana kerja tiap bagian serta dapat mempelajari hubungan kerja antar bagian dalam kaitannya dengan kebijaksanaan perusahaan secara keseluruhan dan juga sebagai alat untuk mengukur seberapa jauh mereka dapat memenuhi rencana kerja dalam pelaksanaan nantinya.

Dalam pelaksanaan transaksi-transaksi penjualan, baik melalui penjualan secara tunai maupun penjualan secara kredit, bagian pemasaran selalu dibantu secara terkoordinasi oleh semua bagian. Salah satu tujuannya disamping mengamankan harta kekayaan perusahaan, juga mengkoordinasikan tugas dan kegiatan pemasaran, mengadministrasikannya secara teratur untuk memperluas jaringan pemasaran produk dengan harga dan mutu yang dapat bersaing.


(33)

Dalam kaegiatan transaksi secara administrasi melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tidak dalam melakukan transaksi yang sering terjadi. Prosedur penjulan kredit adalah urutan tindakan yang harus dilalui didalam penjualan. Penjualan kredit hanya diberikan kepada agen-agen penjual yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pesanan yang diminta oleh agen harus terlebih dahulu disetujui direktur. Copy pesanan selanjutnya diserahkan kepada bagian gudang untuk menentukan jumlah yang akan dikeluarkan setiap hari. Atas pesanan yang dibuat oleh agen, bagian pemasaran akan membuka faktur rangkap empat (4), yaitu untuk agen ( warna kuning bila belum lunas dan warna putih bila telah lunas ), bagian Akuntansi dan pertinggal.

C.Prosedur pencatatan penjualan

Prosedur adalah rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang, untuk mencapai keseragaman tindakan dalam melakukan transaksi-transaksi yang sering terjadi. Kegiatan penjualan pada PT. Semen Andalas Medan dilakukan pada jam-jam kerja dan pelaksanaannya melalui dua sistem yaitu :

1. Penjualan Tunai. 2. Penjualan Kredit. Ad 1. Penjualan Tunai a. Fungsi

Fungsi prosedur penjualan tunai adalah : 1. Menerima order dari pembeli.


(34)

3. Menyerahkan barang yang dibeli kepada pembeli. b. Organisasi

Bagian yang terkait dalam prosedur penjualan tunai pada PT.Semen Andalas Medan adalah :

1. Bagian Pemasaran.

Fungsi bagian pemasaran dalam penjualan tunai adalah : 1. Menerima pesanan dari pembeli.

2. Mencatat berita acara penjualan dan didistribusikan kepada bagian Accounting.

2. Bagian Accounting.

Fungsi bagian Accounting dalam penjualan tunai adalah :

1. Membuat kartu atas nama pembeli beserta kelengkapan administrasinya. Kartu ini di buat rangkap 2 :

Lembar 1 : untuk pembeli. Lembar 2 : untuk perusahaan.

2. Membuat laporan penjualan yang ditandatangani oleh bagian penjualan dan mendistribusikan laporan penjualan tersebut kepada bagian terkait

3. Mengarsipkan kartu tersebut menurut nomor urut. c. Formulir

1. Kartu pembayaran beserta kwitansi pembayaran. 2. Laporan penjualan.


(35)

d.. Informasi Manejerial

Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai adalah sebagai berikut :

1. Jumlah kas yang diterima dari hasil penjualan tunai sebesar harga jual ditambah PPN sebesar 10% dari harga jual tersebut.

2. Nama dan alamat pembeli. 3. Jumlah produk yang dijual.

4. Jenis/type semen mana yang penjualannya paling tinggi. 5. Uraian kegiatan sistem penjualan tunai.

Keterangan prosedur penerimaan penjualan tunai pada PT. Semen Andalas Medan adalah :

1. Langganan membeli di bagian penjualan tunai. Bagian ini membuat bukt i penjualan 2 lembar, lembar 1 dikirim ke kasir, lembar 2 dikirim ke bagian pembuatan faktur.

2. Langganan membayar di kas. Bagian penjualan tunai hanya menyerahkan barang yang dibeli setelah menerima bukti pembayaran.

3. Bagian pembuatan faktur memeriksa harga, jumlah,mencatat dibuku harian penjualan. Bagian pembuatan faktur membuat ringkasan buku harian penjualan dan mengirim ke bagian pembukuan.

4. Kasir mencatat dibuku harian penerimaan kas dan membuat ringkasan penerimaan dari penjualan tunai, kemudian mengirim ke bagian pembukuan.


(36)

6. Kasir menyetor ke Bank uang tunai dan cek yang diterima setiap hari. Bukti penyetoran dikirim ke auditor.

7. Auditor sewaktu-waktu dapat mengadakan pemeriksaan terhadap catatan yang tersimpan dalam cash register. Kunci cash register dipegang auditor. Ad 2. Penjualan Kredit

a. Fungsi

Fungsi prosedur penjualan kredit pada PT. Semen Andalas Medan adalah : 1. Memberikan formulir perjanjian pembelian kepada pembeli dan

memeriksanya kembali untuk di proses selanjutnya. 2. Menerima order dari pembeli.

3. Menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. 4. Menyerahkan barang yang dibeli kepada pembeli.

b. Organisasi

Bagian yang terkait dalam prosedur penjualan tunai pada PT.Semen Andalas Medan adalah :

1. Bagian Pemasaran. 2. Bagian Acconting. c. Formulir

Formulir yang digunakan pada prosedur penjualan kredit meliputi : 1. Formulir perjanjian pembelian.

2. Biaya proses. 3. Bukti penjualan.


(37)

d. Sistem pencatatan

Penjualan semen meliputi fasilitas kredit pembelian dimana isinya adalah perjanjian antara perusahaan dengan pihak pembeli secara angsuran, bahwa pembeli akan mengangsur sejumlah uang yang dihitung dari rencana harga yang dijual dan biaya-biaya yang akan menjadi beban pembeli secara bulanan, selama periode tertentu. Apabila terdapat kekurangan atau kelebihan uang muka, maka dibukukan sebagai piutang atau utang kepada pembeli.

e. Informasi Manajerial

Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan kedit adalah sebagai berikut :

1. Jumlah piutang kepada pembeli, Badan hukum dan Bank dari kegiatan penjualan kredit.

2. Nama dan alamat pembeli.

3. Jumlah dan jenis semen yang dijual.

D. Pengendalian Internal Penerimaan Kas

Unsur pengendalian internal dalam penerimaan kas menurut Mulyadi (2001: 221) adalah :

a. Organisasi

b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan c. Praktek yang Sehat

Untuk mencapai tujuan ini, maka setiap kegitan penerimaan kas oleh perusahaan harus dipisahkan antara penerimaan kas, pencatatan penerimaan maupun penyimpanannya. Uang kas yang telah diterima harus segera mungkin


(38)

disetorkan ke bank. Seseorang yang melakukan penyetoran ke bank tidak diperkenankan mempersiapkan bukti penyetoran ke bank. Kasir tidak boleh merangkap tugas memegang buku piutang maupun buku tambahan piutanag karena tugas rangkap tersebut memberikan kesempatan kepada kasir melakukan penyelewengan serta dapat menutupi kecurangan tersebut. Misalnya, tidak melakukan pencatatan atas pelunasan piutang tapi langsung mengantonginya. Secara garis besar disajikan unsur pengendalian intern penerimaan kas dan penjualan tunai.

a.Organisasi

1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas. 2. Fungsi kas harus terpisahkan dari fungsi akuntansi.

3. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

1. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjulan tunai.

2. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pada pita register kas pada faktur tersebut.

3. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.


(39)

4. Kebenaran atas jumlah transaksi dan saldo akhir dari kasir diperiksa dan disetujui oleh kepala kasir, sedangkan kebenaran seluruh saldo kas akhir setiap hari diperiksa dan disetujui oleh bagian accounting.

5. Kasir mencatat seluruh penerimaan dan pengeluaran kasnya setiap hari kedalam pencocokan. Saldo akhir dari daftar tersebut harus cocok jumlahnya dengan jumlah fisik uang tunai yang ada didalam box. 6. Untuk memudahkan penelusuran diwaktu kemudian, jika terjadi

selisih, rincian pecahan uang setoran yang diterima harus dituliskan pada kolom yang disediakan dan dibelakang slip setoran.

7. Jika terjadi kesalahan dalm pengisian slip setoran, kasir tidak boleh merubah, menambah atau melakukan pencoretan. Koreksi tersebut harus dilakukan atau ditandatangani oleh penyetornya sendiri.

8. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi penngiriman dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai. 9. Pencatatan kedalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntan

dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai. c. Praktek yang Sehat

1. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak yang pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.

2. Kasir bertanggungjawab penuh atas semua transaksi penerimaan kas yang terjadi.

3. Kasir dilengkapi dengan sebuah box yang merupakan tempat penyimpanan uang yang berada dibawah pengelolaannya.


(40)

4. Mutasi debet dan kedit yang ada pada daftar pencocokan kasir akan digunakan sebagai data untuk membuat jurnal harian kas, yang jumlahnya harus dicocokkan dengan data yang ada pada jurnal harian seksi-seksi lainnya yang menjadi lawan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.

5. Data didalam jurnal harian kas kemudian dimasukkan kedalan daftar mutasi harian kas, yang akan diserahkan pada bagian accounting. 6. Kekurangan atau kelebihan setoran yang tidak dapat diidentifikasikan

sampai akhir hari, harus dilaporkan kepada kepala kasir untuk ditindak lanjuti.

7. Jumlah kas yang diterima dari penjulan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.

8. Perhitungan saldo kas uang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksaan intern.


(41)

BELI TUNAI

Gambar 3.1 Bagan Arus Penjualan Tunai

Sumber : PT. Semen Andalas Medan

BON TUNAI BON TUNAI BON TUNAI BON TUNAI BUKTI SETOR BUKTI SETOR CEK BARANG NOTA PEMBAYARAN NOTA PEMBAYARAN NOTA PEMBAYARAN DAFTAR PENERIMAAN DAFTAR PENERIMAAN RINGKASAN PENERIMAAN TANDA LUNAS TANDA LUNAS Buku Penerimaan Kas

Buku Besar Perkiraan Penjualan


(42)

Gambar 3.2 Bagan Arus Penjualan Kredit

Sumber : PT. Semen Andalas Medan Menerima order dari

langganan

Surat Order

Menerima order dari langganan

Surat Order Pengiriman (9)

Surat Order Pengiriman

Surat Order Pengiriman

Mencatat tgl. Pengiriman pada surat

Order pengiriman lembar 9

Surat Order Pengiriman


(43)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab III, yang kemudian melakukan perbandingan antara teori-teori yang diuraikan dengan keadaan perusahaan yang telah diteliti. Maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan penulis akan mencoba untuk memeberikan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pengendalian intern penjualan dan penerimaan kas pada PT. Semen Andalas Medan.

Hal ini antara lain apat dilihat dari kesimpulan berikut :

1. Aktifitas pengendalian sudah dijalankan, sehingga pimpinan atau direktur tidak perlu terlalu dipusingkan dengan hal-hal yang bersifat terlalu teknis pada intern perusahaan, karena semua telah dapat dikendalikan oleh para manager pada bidang masing-masing.

2. Prosedur distribusi penjualan pada PT. Semen Andalas Medan telah dapat menunjukkan laporan yang sesuai untuk perusahaan.

3. Pengendalian internal pada PT. Semen Andalas Medan berjalan cukup efektif walaupun masih banyak hal yang harus lebih ditingkatkan.

4. Dalam menunjangaktifitas yang dijalankan, PT. Semen Andalas Medan memilih bentuk struktur organisasi garis, dimana perintah datang dari jenjang yang lebih tinggi ke jenjang yang lebih rendah. Tujuannya adalah untuk memudahkan bagi pimpinan perusahaan dalam usaha mengkoordinir dan mengadakan pengawasan terhadap bawahan.


(44)

B. Saran

Beberapa saran untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya penerimaan kas harus disetor setiap hari ke bank untuk menghindari terjadinya penyimpangan atau penyelewengan.

2. Dalam hal pembagian tugas (job description), sebaiknya pihak managemen perusahaan melakukannya dengan melihat kebutuhan perusahaan dan kemampuan karyawan yang ada agar jobdescription ini dapat betul-betul bermanfaat dan dapat digunakan oleh pimpinan untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan serta karyawan yang bersangkutan dalam menjalankan tanggungjawabnya.

3. Perusahaan sebaiknya mengadakan pembagian tugas yang jelas antara bagian-bagian yang terkait sehinga tidak ada lagi tugs rangkap. Hal ini bertuuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan pada perusahaan.

4. Wewenag manager sebaiknya dibatasi bila ia bukan pemilik dari perusahaan tersebut dengan tujuan agar tidak ada kemungkinan penyimapangan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

5. Usaha promosi penjualan sangat perlu dilakukan, karena terkandung strategi bagaimana menggerakkan pembeli potensial menjadi seorang yang efektif, dinamis dan setia terhadap produk perusahaan. Untuk itu, kegiatan promosi perlu diadakan walaupun membutuhkan banyak bianya, tapi


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L., 2003, Manajemen,edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta. Madura, Jeff, 2001, Pengantar Bisinis, Edisi pertama, Penerbit Salemba Empat,

Jakarta..

Mulyadi, 2006, Sistem Akuntansi, edisi 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Niswonger, C. Rollin, Warren, Carl S, Reeve, James M, Fees, Philip E, 1999,


(46)

(47)

(1)

Gambar 3.2 Bagan Arus Penjualan Kredit

Sumber : PT. Semen Andalas Medan

Menerima order dari langganan

Surat Order

Menerima order dari langganan Surat Order Pengiriman (9) Surat Order Pengiriman Surat Order Pengiriman Mencatat tgl. Pengiriman pada surat

Order pengiriman lembar 9

Surat Order Pengiriman


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab III, yang kemudian melakukan perbandingan antara teori-teori yang diuraikan dengan keadaan perusahaan yang telah diteliti. Maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan penulis akan mencoba untuk memeberikan beberapa saran yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pengendalian intern penjualan dan penerimaan kas pada PT. Semen Andalas Medan.

Hal ini antara lain apat dilihat dari kesimpulan berikut :

1. Aktifitas pengendalian sudah dijalankan, sehingga pimpinan atau direktur tidak perlu terlalu dipusingkan dengan hal-hal yang bersifat terlalu teknis pada intern perusahaan, karena semua telah dapat dikendalikan oleh para manager pada bidang masing-masing.

2. Prosedur distribusi penjualan pada PT. Semen Andalas Medan telah dapat menunjukkan laporan yang sesuai untuk perusahaan.

3. Pengendalian internal pada PT. Semen Andalas Medan berjalan cukup efektif walaupun masih banyak hal yang harus lebih ditingkatkan.

4. Dalam menunjangaktifitas yang dijalankan, PT. Semen Andalas Medan memilih bentuk struktur organisasi garis, dimana perintah datang dari jenjang yang lebih tinggi ke jenjang yang lebih rendah. Tujuannya adalah untuk memudahkan bagi pimpinan perusahaan dalam usaha


(3)

B. Saran

Beberapa saran untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya penerimaan kas harus disetor setiap hari ke bank untuk menghindari terjadinya penyimpangan atau penyelewengan.

2. Dalam hal pembagian tugas (job description), sebaiknya pihak managemen perusahaan melakukannya dengan melihat kebutuhan perusahaan dan kemampuan karyawan yang ada agar jobdescription ini dapat betul-betul bermanfaat dan dapat digunakan oleh pimpinan untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan serta karyawan yang bersangkutan dalam menjalankan tanggungjawabnya.

3. Perusahaan sebaiknya mengadakan pembagian tugas yang jelas antara bagian-bagian yang terkait sehinga tidak ada lagi tugs rangkap. Hal ini bertuuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan pada perusahaan.

4. Wewenag manager sebaiknya dibatasi bila ia bukan pemilik dari perusahaan tersebut dengan tujuan agar tidak ada kemungkinan penyimapangan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

5. Usaha promosi penjualan sangat perlu dilakukan, karena terkandung strategi bagaimana menggerakkan pembeli potensial menjadi seorang yang efektif, dinamis dan setia terhadap produk perusahaan. Untuk itu, kegiatan promosi perlu diadakan walaupun membutuhkan banyak bianya, tapi


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L., 2003, Manajemen,edisi kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta. Madura, Jeff, 2001, Pengantar Bisinis, Edisi pertama, Penerbit Salemba Empat,

Jakarta..

Mulyadi, 2006, Sistem Akuntansi, edisi 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Niswonger, C. Rollin, Warren, Carl S, Reeve, James M, Fees, Philip E, 1999,


(5)

(6)