Pertanggungjawaban Pidana oleh Pengurus Yayasan terhadap Penyalahgunaan Dana Kekayaan Yayasan

PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA OLEH PENGURUS YAYASAN
TERHADAP PENYALAHGUNAAN DANA /KAYAANYAYASAN
Nurhafifah
047005008
ABSTRAK
Yayasan merupakan suatu badan hukum yang secara fungsional menjadi sarana untuk
kegiatan bertujuan sosial, namun penyimpangan terhadap yayasan sering terjadi yang dilakukan
oleh pengurus terutama dalam hal penyalahgunaan dana / kekayaan yayasan. Penyimpanganpenyimpangan ini terjadi oleh karena belum adanya suatu peraturan hukum yang mengatur
yayasan khususnya terhadap organ (pengurus) yayasan yang melakukan penyalahgunaan dana /
kekayaan yayasan.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pertanggungjawaban pidana oleh pengurus yayasan
dalam hal terjadinya penyalahgunaan dana / kekayaan yayasan, dan ketentuan pidana sebagai
upaya perlindungan hukum terhadap dana / kekayaan yayasan. Jenis penelitian yang dilakukan
adalah penelitian hukum normatif. Penelitan hukum normatif adalah penelitian yang mengacu
kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan
pengadilan. Pengumpulan data. dilakukan melalui studi kepustakaan. Pengolahan hasil penelitian
ini dilakukan dengan menyimpulkan data dengan menguraikan metode analisis normatif kualitatif.
Normatif dilakukan karena penelitian ini bertitik tolak dari peraturan-peraturan yang ada dan
putusan pengadilan sebagai norma hukum positif. Sedangkan data yang diperoleh nantinya
merupakan data kualitatif, karena penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurus yayasan yang melakukan tindakan

penyalahgunaan dana / kekayaan yayasan sebelum adanya Undang undang No.28/ 2004,
pertanggungjawaban pidana dikualifikasikan berdasarkan Undang-undang Tindak Pidana Korupsi,
hat tersebut dapat dilihat berdasarkan putusan PN No.760/Pid BIl986 pasal 1 ayat 1 sub a. jo Pasal
28 Undang-undang

e-USU Repository©2005 Universitas Sumatera Utara

Tindak Pidana Korupsi No. 3/1971 Jo Nomor 20/2001 dan ketentuan pidana terhadap
perlindungan kekayaan yayasan tercantum dalam Undang-Undang yayasan No 28/ 2004 dalam
Pasal 5 ayat (1) Jo Pasal 70 (1) dan ayat (2) disamping itu juga dapat diberlakukan UndangUndang Tindak Pidana Korupsi.
Disarankan agar dalam Undang-Undang Yayasan No. 28/2004 direvisi kembali dalam
ketentuan Pasal 70 (2) yang menyebutkan adanya pidana tambahan sebaiknya dijadikan pidana
pokok, yang tentunya akan lebih memberikan perlindungan hukum baik represif dan preventif.

e-USU Repository©2005 Universitas Sumatera Utara