Kabupaten Pesawaran, sangat berhubungan erat dengan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, hal yang mempengerahui antara lain yaitu: pendidikan,
jenis usaha dan pendapatan yang dapat diharapkan sebagai sumber untuk kehidupan keluarganya, selain bergantung pada pendapatan sangat dipengaruhi
oleh banyaknya jumlah tanggungan setiap kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Makin besar jumlah tanggungan keluarga maka
makin besar pula beban yang harus di tanggung oleh kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.
Gambar. 1 Bagan Kerangka Pikir Kondisi sosial ekonomi
kepala keluarga
yang bekerja di sekitar Obyek
Wisata Pantai Mutun 1.
pendidikan 2.
Pendapatan 3.
Jenis Usaha 4.
Status kepemilikan rumah 5.
Jumlah tanggungan keluarga
6. Jam kerja
7. Lama usaha
8. Jarak rumah ke tempat
bekerja 9.
Pemenuhan kebutuhan pokok
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
M. Nazir 1986: 63 mengungkapkan bahwa: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,
suatu obyek, Suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sfat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Berdasarkan pendapat di atas metode deskriptif adalah penelitian yang lebih
mengarah kepada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada dengan menempuh langkah-langkah
pengumpulan, klasifikasi dan analisis pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan, dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu
keadaan secara obyektif dalam suatu deskriptif situasi.
B. Populasi
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 130 menyatakan bahwa populasi adalah
keseluruhan dari subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah 34 kepala keluarga yang bekerja dan bertempat tinggal di sekitar Obyek Wisata Pantai
Mutun, dari 34 kepala keluarga ada 11 orang perempuan yang berstatus sebagai