Kaidah yang Menyangkut Materi Kaidah yang Menyangkut Konstruksi Kaidah yang Menyangkut Segi Bahasa

KAIDAH PENULISAN SOAL | 3 9 Gambar, grafik, tabel diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi , artinya apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh siswa. Apabila soal tersebut dapat dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal berarti gambar, grafik, tabel diagram dan sejenisnya tersebut tidak berfungsi. 10 Butir soal jangan tergantung pada jawaban butir soal sebelumnya, ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan siswa yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya.

3. Kaidah yang menyangkut Bahasa.

1 Setiap butir soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. 2 Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat daerah tertentu, bila soal tersebut akan digunakan untuk beberapa daerah atau nasional. 3 Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian, letakkan kata atau ftase tersebut pada pokok soal.

B. KAIDAH PENULISAN SOAL BENTUK URAIAN DAN PRAKTIK

Kaidah penulisan soal merupakan petunjuk atau pedoman yang perlu diikuti penulis agar soal yang dihasilkan memiliki mutu yang baik. Soal yang memiliki mutu baik adalah soal yang mampu menjaring informasi yang diperlukan dan berfungsi secara optimal. Kaidah- kaidah penulisan soal meliputi segi materi, konstruksi soal dan segi bahasa.

1. Kaidah yang Menyangkut Materi

1 Soal harus sesuai dengan indikator, artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator. 2 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan ruang lingkup harus jelas. KAIDAH PENULISAN SOAL | 4 3 Isi materi harus sesuai dengan pengukuran. 4 Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas.

2. Kaidah yang Menyangkut Konstruksi

1 Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya siapa, di mana, kapan, dan lain-lain. 2 Rumusan kalimat soal harus komunikatif, yaitu menggunakan bahasa yang sederhana dan menggunakan kata-kata yang sudah dikenal siswa, serta baik dan benar dari segi kaidah Bahasa Indonesia, jangan menggunakan kata atau kalimat yang dapat menimbulkan salah pengertian atau dapat menimbulkan penafsiran ganda. 3 Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. 4 Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya, besarnya skor bagi setiap komponen, serta rentangan skor yang dapat diperoleh untuk soal yang bersangkutan. 5 Hal-hal lain yang menyertai soal seperti gambar, grafik, tabel diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus disajikan dengan jelas, berfungsi dan terbaca, artinya tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.

3. Kaidah yang Menyangkut Segi Bahasa

1 Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. KAIDAH PENULISAN SOAL | 5 2 Rumusan butir soal jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat daerah tertentu, bila soal tersebut akan digunakan untuk beberapa daerah atau nasional. 3 Rumusan soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, mempertimbangkan segi budaya dan tidak menggunakan kata-kata atau kalimat yang dapat menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.

4. Pedoman Penskoran