b. Triangulasi metode Yaitu terdapat dua strategi, pengecekan derajat kepercayaan penemuan
hasil penelitian beberapa teknik dan pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Salah satu teknik keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik triangulasi. Hal ini merupakan salah satu pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk kepentingan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data Moleong, 2005: 178.
Pemeriksaan dan pengecekan dilakukan peneliti pada penelitian ini adalah melalui sumber lain yaitu dengan cara membandingkan data hasil kuesioner
dan hasil wawancara.
K. Teknik Analisis dan Pengolahan Data
Menurut Sugiyono 2013: 335 teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
kuesioner, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun
orang lain. .
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyelesaikan dengan melalui beberapa tahapan pengolahan data, yaitu sebagai berikut:
1. Pertama penulis mengadakan penelitian dengan menyebar angket kepada responden yaitu masyarakat di Kecamatan Tanjung Karang Timur.
Setelah data terkumpul peneliti mengelompokan berdasarkan daftar pertanyaan yang ada di angket. Kemudian mengolahnya serta menganalisis
sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Dengan cara menghitung persentase jawaban responden dalam bentuk tabel tunggal melalui
distribusi frekuensi dan persentase dengan menggunakan rumus : P =
f N
× 100 P : Persentase
f. : Frekuensi data N : Jumlah sampel yang diolah
2. Kedua, penulis mengumpulkan data dengan cara mewawancarai informan yang telah ditentukan, kemudian menganalisis hasil wawancara.
3. Kemudian menginterpretasikan hasil analisis baik dari angket maupun wawancara, sehingga dapat mengetahui persepsi masyarakat Kecamatan
Tanjung Karang Timur tentang gaya kepemimpinan Wali Kota Bandar Lampung di bidang pendidikan dan kesehatan.
4. Data yang telah dikumpulkan agar mudah dianalisis dan disimpulkan maka penulis menggunakan analisis yang menghasilkan deskriptif analisis.
5. Proses analisis data menggunakan pola berfikir induktif yaitu proses pengolahan data dari hal-hal yang khusus dan diperoleh dari responden
kemudian ditarik kesimpulan secara umum.
IV. GAMBARAN UMUM
A. Profil Wali Kota Bandar Lampung
Drs. H. Herman HN, MM dilahirkan dari keluarga sederhana pada tanggal 17 Mei 1956 di Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Anak dari H. Hasanusi dan Hj. Ratu Pesayan ini, menikah dengan Hj. Eva Dwiana dan dianugerahi 4 orang anak Rahmat Hidayat Alm, Nur Wahyuni
Almh Rahmawati Herdian dan Aisyah Zaina Putri.
Jenjang pendidikan formal dimulai di kampung halamannya di SDN 1 Pagar Dewa Tulang Bawang. Dengan Semangat yang besar untuk merubah nasib
agar lebih baik, Herman kecil hijrah bersama keluarga ke Bandar Lampung dan melanjutkan pendidikan SMPN 1 Tanjung Karang dan SMAN 1 Tanjung
Karang. Jenjang perguruan Tinggi baik S1 maupun S2 ia tempuh dengan penuh keprihatinan dan kesabaran, karena selain disibukkan oleh pekerjaan
sebagai PNS, ia juga harus memikul tanggung jawab memenuhi kebutuhan rumah tangga, dimana pada saat itu kondisi rumah tangga Herman HN cukup
memprihatinkan.
Sebagai PNS, sebagai abdi negara, karirnya sangat panjang dan berliku. Pahit manis sebagai birokrat sudah ia lalui semua. Terhitung mulai dari tahun 1977