3.5 Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif
dengan model interaktif, yaitu setiap unit data yang diperoleh dari beragam sumber data, selalu diinteraksikan atau dibandingkan dengan unit data lain untuk
menemukan beragam hal yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitiannya keluasan, kesepadanan, perbedaan, bentuk hubungan keterkaitan antar unsurnya,
dan sebagainya. Proses interaktif ini dilakukan dengan membandingkan data yang telah diperoleh lewat wawancara dengan data hasil observasi, arsip, dan
sebagainya sebagai usaha pemantapan kesimpulan yang dicoba untuk dikembangkan dan validitas datanya dengan melihat tingkat kesamaannya,
perbedaannya, atau kemungkinan lainnya
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil simpulan
sebagai berikut: 1.
Pelaksanaan pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung terhadap pengelolaan limbah hasil pembakaran batubara bagi industri
dilakukan oleh Institusi yang berwenang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada umumnya di Kota Bandar Lampung yaitu BPPLH Kota Bandar
Lampung, sebagaimana diamanatkan dalam Perda Kota Bandar Lampung Nomor 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelaksanaan
pengawasan BPPLH Kota Bandar Lampung terhadap pengelolaan limbah hasil pembakaran batubara bagi industri dilakukan dengan cara:
a. Memberlakukan prosedur wajib untuk memperoleh izin tempat
penyimpanan sementara LB3 bagi pelaku industri yang mempunyai kegiatan di bidang pengumpulan danatau penyimpanan sementara LB3.
b. Membentuk Tim Pengawas Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan
Hidup Kota Bandar Lampung,
2. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pengawasan BPPLH Kota
Bandar Lampung terhadap pengelolaan limbah hasil pembakaran batubara bagi industri, antara lain:
a. Keterbatasan Sumber Daya Manusia SDM aparatur professional yang
dimiliki oleh BPPLH Kota Bandar Lampung untuk melakukan pengawasan.
b. Terbatasnya sarana mobilitas atau operasional lapangan untuk melakukan
pengawasan. c.
Kurangnya kesadaran para pelaku usaha dalam hal ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.2
Saran
1. Sebaiknya para pegawai BPPLH Kota Bandar Lampung mengikuti Diklat
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup sebagai Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah PPLHD agar kapasitas dan profesionalitas mereka dalam
melakukan pengawasan akan lebih maksimal. Menambah sarana operasional yang digunakan untuk pengawasan di lapangan. Minimal disediakan 1 unit
kendaraan untuk masing-masing bidang. 2.
Memperbanyak sosialisasi kepada para pelaku usaha yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan limbah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3.
Mengupayakan agar tempat perusahaan pengelola limbah B3 tidak terlalu jauh dengan perusahaan penghasil limbah, sehingga menghemat biaya angkut
limbah.