Prosedur Pengumpulan Data Definisi Operasional Variabel

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis rasio yang digunakan berdasarkan data yang diambil pada laporan keuangan perusahaan yang menerbitkan obligasi yang aktif diperdagangkan pada tahun 2010-2013 tersebut. kemudian menganalisis dengan regresi linear. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a Menghitung current ratio dan ROA b Melakukan pembobotan nilai pada peringkat obligasi. c Melakukan uji kenormalan data. Menguji pcngaruh variabel Current Ratio dan ROA terhadap Peringkat obligasi korporasi dengan menggunakan persamaan regresi.

3.5.1. Analisis Regresi linear berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah teknik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variable independen terhadap variable dependen. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : Y = + + +e Keterangan: Y = Kinerja obligasi = Likuiditas = Profitabilitas = Konstanta = koefisien regresi untuk likuiditas = koefisien regresi untuk profitabilitas e = eror

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji autokorelasi, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan normalitas Priyatno, 2008.

3.5.2.1. Uji Autokorelasi Autocorrelation

Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara anggota – anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu apabila datanya time series atau korelasi antara tempat berdekatan apabila cross sectional. Adapun uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson D-W stat dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ Keterangan: d = nilai D-W stat = nilai residual dari persamaan regresi pada periode i = nilai residual dari persamaan regresi pada periode i-1 Kemudian d hitung dibandingkan nilai d tabel pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, didasarkan atas hal berikut ini Ghazali, 2000:  Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper boud du dan 4-du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak terjadi gejala autokorelasi.  Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower boud dI, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti terjadi autokorelasi positif.  Bila nilai DW lebih besar daripada 4-dI, maka koefisien autokorelasi lebih kecildaripada nol, berarti terjadi autokorelasi negatif.  Bila DW terletak diantara batas atas du dan batas bawah dI atau DW terletak antara 4-du dan 4-dI, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. . Tabel 3.5. Hasil Uji Durbin - Watson Sumber : SPSS 17.00, data diolah . Pada Tabel 3.5. dengan k = 2 dan n = 52, diperoleh nilai Durbin Watson DW sebesar 1.796. Sedangkan besarnya DW-tabel dengan derajat kepercayaan sebesar 5 adalah dl batas luar sebesar 1.4741 dan du batas dalam sebesar 1.6334 sehingga nilai 4-du adalah 2.3666. DW terletak antara du dan 4-du yaitu 1.6334 1.796 2.3666 maka dapat disimpulkan Ho diterima yang mengindikasikan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada data yang diuji. Model Summary b .675 a .456 .434 .85769 1.796 Model 1 R R Square Adjusted R Square St d. Error of the Estimate Durbin- Wat son Predictors: Constant, ROA, CR a. Dependent Variable: PO b.

3.5.2.2 . Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dan satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Analisis heteroskedastisitas dapat menggunakan metode grafik. Deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaiterphi antara ZPR1 I variabel terikat dan SRI-SID residualnya dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi - Y sesungguhnya yang tclah di stidentized. Gambar 3.1 Heteroskedastisitas Pada gambar 3.1 terlihat titik-titik menyebar secara acak. Tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi lavak dipakai untuk prediksi peringkat obligasi berdasarkan masukan dari variabel bebasnya yakni current ratio dan return on asset.

Dokumen yang terkait

PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN NON-KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013

3 46 82

ANALISIS AKTIVITAS DAN LIKUIDITAS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

0 13 82

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DENGAN MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN

3 21 80

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DARI SEGI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN Analisis Kinerja Keuangan Dari Segi Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur.

0 3 17

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DARI SEGI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN Analisis Kinerja Keuangan Dari Segi Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur.

0 2 13

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Pada Perusahaan Keuangan Non Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2014).

2 8 15

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Pada Perusahaan Keuangan Non Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2014).

0 2 7

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD ANALISIS DAN LIKUIDITAS TERHADAP ... 1 PB

1 2 18

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN NON FINANCIAL YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 11

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIFITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 2 11