Single Channel, Single Phase Single Channel, Multi Phase Multi Channel, Single Phase Multi Channel, Multi Server

Ada empat model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian:

2.5.1 Single Channel, Single Phase

Sistem antrian jalur tunggal single channel, single server berarti bahwa dalam sistem antrian tersebut hanya terdapat satu pemberi layanan serta satu jenis layanan yang diberikan, sehingga yang telah menerima pelayanan dapat langsung keluar dari ssstem antrian. Contohnya adalah pada pembelian tiket bus yang dilayani oleh satu loket, seorang pelayan toko dan lain-lain. Sistem Antrian: Datang keluar Gambar 2.5.2 Single Channel, Single Phase

2.5.2. Single Channel, Multi Phase

Sementara sistem antrian jalur tunggal tahapan berganda single channel multi phase berarti dalam sistem antrian tersebut terdapat lebih dari satu jenis layanan yang diberikan, tetapi dalam setiap jenis layanan hanya terdapat satu pemberi layanan. Contohnya adalah: pada proses pencucian mobil. Sistem Antrian: Datang keluar Gambar 2.5.3 Single Channel, Multi Phase Fasilitas pelayanan 1 Fasilitas pelayanan 1 Fasilitas pelayanan 2 Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009.

2.5.3. Multi Channel, Single Phase

Sistem antrian jalur berganda satu tahap multi channel single phase adalah terdapat satu jenis layanan dalam sistem antrian tersebut , namun terdapat lebih dari satu pemberi layanan. Misalnya: pada pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket, pelayanan nasabah di Bank, dan lain-lain. Sistem Antrian: Datang keluar Gambar 2.5.4 Multi Channel, Single Phase

2.5.4. Multi Channel, Multi Server

Sistem antrian jalur berganda dengan tahapan berganda multi channel, multi phase adalah sistem antrian di mana terdapat lebih dari satu jenis layanan dan terdapat lebih dari satu pemberi layanan dalam setiap jenis layanan. Sebagai contohnya adalah pada pelayanan kepada pasien di rumah sakit dan pendaftaran, diagnosa, tindakan medis sampai pembayaran. Setiap sistem pelayanan ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih satu individu dapat dilayani pada suatu waktu. Fasilitas pelayanan 1 Fasilitas pelayanan 1 Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009. Sistem Antrian: Datang keluar Gambar 2.5.4 Multi Channel, Multi Server

2.6 Terminologi dan Notasi

Terminologi dan notasi yang biasa digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut: 1. Keadaan sistem adalah jumlah atau banyaknya aktivitas pelayanan yang melayani satuan pelanggan dalam sistem. 2. Panjang antrian adalah banyaknya satuan yang berada dalam sistem dikurangi dengan jumlah satuan yang sedang dilayani. Notasi yang digunakan adalah sebagai berikut: n = jumlah satuan pasien dalam sistem antrian pada waktu t. c = jumlah satuan pelayanan. P n t = peluang bahwa ada n pasien yang masuk dalam antrian dalam waktu t.  = tingkat kedatangan.  1 = rata-rata kedatangan pelanggan. t   = Peluang bahwa ada satu satuan pasien yang masuk dalam antrian selama waktu t.  = tingkat pelayanan.  1 = rata-rata waktu pelayanan t   = peluang bahwa ada satu satuan pasien yang selesai dilayani selama Fasilitas pelayanan 1 Fasilitas pelayanan 1 Fasilitas pelayanan 1 Fasilitas pelayanan 1 16 Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009. waktu t.  = tingkat kesibukansistem  c = faktor untuk fasilitas untuk pelayanan c. L = ekspektasi panjang garis. L q = ekspektasi panjang antrian. W = ekspektasi waktu menunggu dalam sistem. W q = ekspektasi menunggu dalam antrian. Untuk kemudahan dalam memahami karakteristik suatu sistem antrian digunakan notasi Kendall Lee yaitu format umum, a b c : d e f. Notasi ini dikenalkan pertama kali oleh DG Kendall dalam bentuk a b c dan selanjutnya AM. Lee menambahkan simbol d, e, dan f pada notasi kendall. Notasi tersebut mempunyai arti sebagai berikut: a : Bentuk distribusi pertibaan , yaitu jumlah pertibaan pertambahan waktu. b : Bentuk distribusi pelayanan, yaitu selang waktu antara satuan-satuan yang dilayani. c : Jumlah saluran paralel dalam sistem. d : Disiplin pelayanan. e : Jumlah maksimum yang diperkenankan berada dalam sistem. f : Besarnya populasi masukan. Simbol a dan b untuk kedatangan dan kepergian digunakan kode-kode berikut sebagai pengganti: M : Distribusi pertibaan poisson atau distribusi pelayanan eksponensial. D : Waktu pelayan tetap. G : Distribusi umum keberangkatan atau waktu pelayanan Untuk huruf-huruf d digunakan kode-kode penggganti: FIFO atau FCFS LIFO atau LCFS SIRO Elida Fitri : Simulasi Antrian Dan Implementasinya, 2009. Untuk huruf c, dipergunakan bilangan bulat positif yang menggunakan jumlah pelayanan paralel. Untuk huruf e dan f digunakan kode N atau menyatakan jumlah terbatas atau tak berhingga satu-satuan dalam sistem antrian dan populasi masukan. Misalnya pada penulisan model MM1 : FIFO~~, ini berarti bahwa model menyatakan pertibaan berdistribusi poisson, waktu pelayanan berdistribusi eksponensial, jumlah satuan pelayanan Waktu, pelayanan adalah first in first out, jumlah langganan yang boleh masuk tidak berhingga dalam sistem antrian dan ukuran besarnya populasi masukan juga tidak berhingga.

2.7 Pola Kedatangan dan Lama Pelayanan

2.7.1 Pola kedatangan