Simulasi Antrian Pelayanan Pembagian Dan

Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 4, Agustus 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 36-41

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN PEMBAGIAN DANA PROGRAM
SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA MENGGUNAKAN
ALGORITMA FIRST COME FIRST SERVER
(STUDI KASUS : PT. POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN)
Taronisokhi Zebua1, Syukur Novertiani Gulo2, Surya Darma Nasution3, Guidio Leonarde Ginting4
1

Dosen Tetap AMIK STIEKOM Sumatera Utara
3,4
Dosen Tetap STMIK Budi Darma
2
Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan
1
Jl. Abdul Haris Nasution No. 19 Medan
2, 3, 4
Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan
ABSTRAK

Masalah antrian sangat sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Seperti yang dihadapi oleh Kantor Pos dengan peran
ganda. Selain penyedia layanan jasa antar barang, kantor pos juga berperan sebagai tempat penyalur dana program simpanan
keluarga sejahtera. Analisis yang dilakukan meliputi pembentukan model antrian adalah model single queue multi server
yang memiliki satu pintu input dan satu pintu output, simulasi antrian single queue multi server yaitu satu antrian ataupun
tunggal dan mempunyai fasilitas, mempunyai banyak pelayanan dan lebih dari satu. Simulasi merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui tiruan-tiruan yang mendekati
bentuk sebenarnya. Simulasi antrian pada algoritma first come first server menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu
datang akan dilayani terlebih dahulu. Kalau ada proses tiba pada waktu yang sama, maka pelayanan mereka dilaksanakan
melalui urutan mereka dalam antrian. Proses di antrian belakang harus menunggu sampai semua proses di depannya selesai.
Antrian FCFS merupakan permasalahan yang ada terutama menyangkut kedatangan pelanggan (konsumen), permintaan
pelayanan, kemudian terjadi antrian atau baris tunggu untuk memperoleh pelayanan tersebut, sehingga ada waktu tunggu.
Seiring dengan kemajuan yang dicapai dengan menggunakan teknologi komputer, tahun demi tahun berkembang terus
dengan pesatnya, untuk menyelesaikan masalah antrian ini dapat dipergunakan model antrian FCFS.
Kata Kunci: Antrian, Simulasi, SQMS, Kantor Pos, dan FCFS

melalui PT. Pos Indonesia (persero) dan disalurkan
dalam bentuk mandiri e-Cash sebanyak 1 juta RTS
melalui Bank Mandiri, yang penguangannya hanya
dapat dilakukan di kantor pos bayar. Adapun masa
pencairan dana PSKS tersebut direncanakan setiap

bulannya sesuai dengan tanggal dan jadwal yang
sudah ditentukan oleh Tim Satgas PSKS Pos
Indonesia, setiap keluarga menerima dana bantuan
secara tunai sebesar
Rp 200.000/bulan. Dalam
pembagian bantuan dana PSKS ini dilakukan secara
menyeluruh sehingga masing-masing RTS yang
menerima dana PSKS tersebut harus mengantri di PT.
Pos Indonesia (Persero) Medan, sehingga pihak PT.
Pos yang menangani pembagian dana bantuan tersebut
mengalami ketidakteraturan dalam pembagian dana
karna pelayanan yang ada di PT. Pos Indonesia
(Persero) Medan hanya memiliki satu server
(layanan).
Masalah yang sering ditemukan dalam
pelayanan pembagian dana program simpanan
keluarga sejahtera tersebut adalah terjadinya
ketidakteraturan di dalam pembagian dana program
simpanan
keluarga

sejahtera
karena
harus
menghabiskan waktu yang cukup lama untuk
mengantri dan Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang
menerima bantuan tersebut merasa kecewa karna
pembagian dana tersebut seakan-akan tidak adil karna
terkadang RTS yang belakangan datang itu yang
duluan mendapat pelayanan sedangkan RTS yang
duluan datang belakangan dilayani. Bahkan warga
sering merasa jenuh karna terlalu panjangnya antrian

I. PENDAHULUAN
Antrian adalah kondisi dimana sekumpulan
orang, komponen atau mesin yang membutuhkan
layanan harus menunggu dalam suatu urutan tertentu
sebelum akhirnya memperoleh layanan. Hal ini terjadi
pada saat kemampuan penyelenggara layanan lebih
kecil dibandingkan dengan kebutuhan layanan.
Sumberdaya

yang
harus
tersedia
untuk
menyelenggarakan layanan harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga proses penyelenggaraan
layanan menjadi efektif dan efisien. Antrian yang
terlalu panjang harus dihindari karena akan
mengakibatkan waktu tunggu yang terlalu panjang dan
akan merugikan pihak yang membutuhkan layanan
tetapi sebaliknya, kemampuan menyelenggarakan
layanan yang berlebihan juga harus dihindari karena
akan mengakibatkan sumberdaya yang tersedia terlalu
lama menganggur sehingga akan merugikan pihak
penyelenggara layanan.
Salah satu pelayanan yang ada di PT. Pos
Indonesia (persero) Medan yaitu Program Simpanan
Keluarga Sejahtera (PSKS), program simpanan
keluarga sejahtera adalah program pemberian bantuan
dana simpanan dari pemerintah dalam rangka

membangun
keluarga
produktif
untuk
memberdayakan dan melindungi masyarakat miskin
yang akan di salurkan oleh Pemerintah melalui PT.
Pos Indonesia (Persero). Pemberian bantuan dana
PSKS dari Pemerintah akan disalurkan dalam 2 cara
yaitu disalurkan dalam bentuk simpanan Giropos
sebanyak 14,5 juta RTS (Rumah Tangga Sasaran)
36

Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 4, Agustus 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 36-41

dan meninggalkan sistem akibat alasan tertentu,
seperti adanya aksi warga yang saling dorong
mendorong dan kepentingan lain dari pelanggan.
Penelitian sebelumnya pada jurnal yang

berjudul “simulasi antrian pengisian kartu rencana
studi model single queue multi server dengan
algoritma first in first out (studi kasus : STMIK
BUDIDARMA MEDAN) Pelita Informatika Budi
Darma, (Leri Sitompul, 2014, ISSN : 2301-9425)
menunjukkan bahwa penerapan model single queue
multi server dapat menggambarkan proses antrian
masuk hingga keluar dari sistem.

3.

Antisipasi. Menggunakan simulasi maka dapat
menghindari risiko yang mungkin terjadi karena
penerapan sistem baru.
4. Meningkatkan komunikasi. Adanya user interface
yang baik pada program simulasi yang juga
dilengkapi dengan kemampuan animasi, hal itu
akan
sangat
membantu

dalam
mengkomunikasikan sistem baru kepada semua
pihak.
5. Pemilihan peralatan dan estimasi biaya.
Pembelian peralatan baru seringkali berkaitan
dengan sistem yang lama. Dengan menggunakan
simulasi maka akan dapat dilihat performasi
sistem secara keseluruhan dan dilakukan analisis
cost-benefit sebelum pembelian peralatan
dilaksanakan.
6. Continuous improvement program. Model
simulasi komputer memberikan evaluasi strategi
improvement dan mengevaluasi alternatifalternatif yang ada. Simulasi ini juga dapat
dilakukan serangkain tes dan evaluasi atas usulanusulan yang diusulkan.
Selain memiliki kelebihan, model simulasi juga
memiliki beberapa kekurangan antara lain :
1. Jika model dalam simulasi tidak sesuai (tidak
valid) dalam menggambarkan sistem sebenarnya,
simulasi itu akan menghasilkan informasi yang
kurang berguna tentang sistem nyata tersebut.

2. Untuk sistem yang kompleks memerlukan biaya
yang cukup besar, untuk
pengembangan dan
pengumpulan data awal ataupun observasi sistem
dibutuhkan eksperimen awal.
3. Untuk model simulasi stokastik, peramalan
karateristik sejati model hanya untuk parameter
input. Berdasarkan hal itu perlu banyak
menjalankan model yang berbeda untuk
parameter-parameter input yang lain. Atas dasar
ini maka model simulasi biasanya tidak terbukti
baik untuk optimasi. Pada model analistis akan
cepat dihasilkan ciri model sejati untuk berbagai
parameter input optimasi sehingga jika model
analistis yang valid tersedia atau mudah
dikembangkan maka lebih baik memilih model
analistis.

II. TEORITIS
A. Simulasi

Simulasi (simulation) merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui
tiruan-tiruan yang mendekati bentuk sebenarnya.
Model simulasi digunakan komputer untuk
mempelajari sistem secara numerik, dimana dilakukan
pengumpulan data untuk melakukan estimasi statistik
untuk mendapatkan karakteristik dan sistem
Komponen-Komponen Simulasi
Adapun yang menjadi komponen-komponen
dalam simulasi (Soma Purnama Aji et all, 2012, 4),
sebagai berikut:
1. Sistem adalah kumpulan dari objek dari entitas
yang terintergrasi dan saling beraksi, dan
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
akhir tertentu secara logis.
2. State (keadaan sistem) adalah Sekumpulan
variabel untuk menyatakan keadaan sistem pada
waktu tertentu, relatif terhadap objek yang
dipelajari.

3. Event adalah Suatu kejadian yang dapat
mengubah keadaan dari sebuah sistem.
4. Model adalah suatu pengajian abstrak dari suatu
sistem atau objek-objek dengan mengambil
bentuk matematika atau biasanya mengandung
hubungan-hubungan yang logis yang menjelaskan
sistem suatu keadaan, entitas dan parameter.
Kelebihan Dan Kekurangan Model Simulasi
Ada beberapa kelebihan model simulasi
dibanding model lain (Soma Purnama Aji et all, 2012,
5), yaitu :
1. Konsep random. Model simulasi komputer dapat
dengan mudah memodelkan peristiwa random
(acak) sehingga dapat memberikan gambaran
kemungkinan kemungkinan apa yang akan
terjadi.
2. Return on investment. Model ini menggunakan
model simulasi komputer, faktor biaya akan
dengan mudah ditutup karena dengan simulasi
kita dapat meningkatkan efesiensi, seperti

penghematan operasional cost, inventory, dan
pengurangan jumlah orang.

B. Antrian
Antrian adalah kedatangan pelanggan untuk
mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani
jika fasilitas pelayanan (server) masih sibuk,
menyampaikan
pelayanan
dan
kemudian
meninggalkan sistem setelah dilayani. Menurut sudut
pandang pihak bank, efisiensi sistem dapat
diestimasikan dengan mengevaluasi ukuran waktu
rata-rata dan antrian tunggal (single queue) atau
antrian terpisah
C. Algoritma First Come First Server
Pertama datang, pertama dilayani (first come
first server atau first in first come) tidak peduli apakah
burst timenya panjang atau pendek. Bila sebuah proses
yang sedang dikerjakan maka akan diselesaikan dulu
37

Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 4, Agustus 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 36-41

dan baru kemudian proses berikutnya dilayani (Abas
Ali Pangera et all, 2005, 4).
Contoh, proses-proses yang akan dikerjakan
oleh CPU adalah sebagai berikut :
Tabel 1. proses yang akan dikerjakan oleh CPU
process

Arrival Time

Burst time

P1
P2
P3
P4
P5

0
2
3
5
9

12
8
5
2
1

Implementasi Algoritma First Come First
Server
Simulasi antrian pada algoritma first come first
server menggambarkan bahwa orang yang lebih
dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu. Kalau
ada proses tiba pada waktu yang sama, maka
pelayanan mereka dilaksanakan melalui urutan
mereka dalam antrian. Proses di antrian belakang
harus menunggu sampai semua proses di depannya
selesai. Kelemahan dari algoritma first come first
server ini adalah waiting time rata-ratanya cukup lama
dan terjadinya convoy effect yaitu proses-proses
menunggu lama untuk menunggu 1 proses besar yang
sedang dilayani oleh server. Adapun langkah-langkah
proses simulasi antrian dengan algoritma first come
first server adalah sebagai berikut :
1. Formulasikan masalah dan buat rencana
pemecahannya
2. Kumpulkan data
3. Buat tabel dari hasil pengumpulan data
4. Tentukan jumlah pelanggan yang akan masuk
kedalam sistem antrian
5. Inputkan waktu kedatangan RTS yang akan
menerima layanan
6. Tentukan model antrian yang digunakan
7. Hitung waktu mulai pelayanan yang digunakan
server dalam melakukan pelayanan RTS
8. Hitung jumlah waktu keluar RTS dari proses
layanan
9. Hitung waktu menungu RTS dalam mendapatkan
layanan
10. Hitung waktu RTS selama di dalam sistem.
11. Uji validitas (untuk model) untuk mendapatkan
hasil dari simulasi antrian dengan algoritma first
come first server tersebut.
12. Hasil simulasi
Simulasi antrian pelayanan pembagian dana
Program Simpanan Keluarga Sejahtera dimodelkan
dengan menggunakan Single Queue Multi Server
(SQMS) dengan menggunakan algoriitna first come
first server.

3.2

D. Pelayanan
Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya
dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk
fisik sehingga pelayanan merupakan prilaku produsen
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen
sendiri.
III. ANALISA dan PEMBAHASAN
Analisa Simulasi Antrian Pelayanan Program
Simpanan Keluarga Sejahtera
PT. Pos Indonesia (Persero) Medan melakukan
pelayanan pembagian dana Program Simpanan
Keluarga Sejahtera (PSKS) pada Rumah tangga
sasaran (RTS) dengan menggunakan 2 server agar
antrian tidak panjang dan mengurangi warga yang
berdesakkan, dimana model single queue multi server
yang memiliki satu pintu input dan satu pintu output,
simulasi antrian single queue multi server yaitu satu
antrian ataupun tunggal dan mempunyai fasilitas,
mempunyai banyak pelayanan dan lebih dari satu.
Struktur ini menunjukkan hanya satu jalur, tetapi
pelayanan yang ada dinyatakan sudah lengkap bila
sudah melalui dua atau lebih pekerjaan.
Masalah yang sering ditemukan dalam
pelayanan pembagian dana program simpanan
keluarga sejahtera tersebut adalah terjadinya
ketidakteraturan di dalam pembagian dana program
simpanan
keluarga
sejahtera
karena
harus
menghabiskan waktu yang cukup lama untuk
mengantri. Bahkan warga sering merasa jenuh karna
terlalu panjangnya antrian dan meninggalkan sistem
akibat alasan tertentu, seperti adanya aksi warga yang
saling dorong mendorong dan kepentingan lain dari
RTS.
Simulasi merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman
belajar yang lebih kongkrit melalui tiruan-tiruan yang
mendekati bentuk sebenarnya. Model simulasi
digunakan komputer untuk mempelajari sistem secara
numerik, dimana dilakukan pengumpulan data untuk
melakukan estimasi statistik untuk mendapatkan
karakteristik dan sistem

Contoh kasus :
Analisa yang dilakukan penulis terhadap kegiatan
pelayanan pembagian dana program simpanan
keluarga sejahtera pada PT. Pos Indonesia (persero)
Medan yaitu simulasi antrian untuk 10 pelanggan
pelayanan RTS yang disediakan terdiri dari dua server
atau dua pelayanan dengan metode First come first
server dan model single queue multi server. Sehingga
di dapat data waktu pelayananan pembagian dana
program simpanan keluarga sejahtera seperti yang
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Data Mentah Waktu Pelayanan Pembagian
Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtra
Lama
Waktu
RTS
waktu
kedatangan
pelayanan
P1
1
2
P2
1
4
38

Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 4, Agustus 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 36-41

P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10

1
2
2
2
3
3
3
4

Kolom 2

3
3
3
3
3
3
3
2

Kolom 3

: Waktu kedatangan RTS n, nilainya
berdasarkan inputan
: Lama waktu pelayanan n, nilainya
berdasarkan inputan

Rumus mencari nilai waktu mulai dilayani, waktu
keluar, waktu tunggu dan waktu di sistem adalah :
1. Wp = 1 + wk RTS sebelumnya
2. Wk = wp + lp
3. Wt = wp – wk
4. Ws = lp + wt
Berdasarkan rumus diatas maka nilai dari waktu
mulai pelayanan, waktu keluar, waktu tunggu dan
waktu di sistem dapat terlihat di tabel dibawah ini :

Penjelasan tabel :
Kolom 1
: RTS/antrian yang berarti n, RTS yang
hadir memasuki
antrian

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Data Waktu Pelayanan Pembagian Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtra
RTS

Waktu
kedatanga
n

P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
Total

1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
22

kondisi server
server
1
P1
P3
P5
P5
P7
P7
P9
P9
5

serve
r2
P2
P2
P4
P4
P6
P6
P8
P8
P10
5

Waktu
mulai
pelayanan

Lama waktu
pelayanan

Waktu
keluar

1
1
4
6
8
10
12
14
16
18
90

2
4
3
3
3
3
3
3
3
2
29

3
5
7
9
11
13
15
17
19
20
119

Penjelasan tabel :
Kolom 1
: RTS/antrian yang berarti n, RTS yang
hadir memasuki
antrian
Kolom 2
: Waktu kedatangan RTS n, nilainya
berdasarkan inputan
Kolom 3,4 : Kondisi server dimana server 1 dan
server 2 yang akan melayani RTS
yang masuk kedalam sistem antrian
Kolom 5
: Waktu mulai pelayanan n, nilainya di
ambil dari 1 + waktu keluar RTS
sebelumnya di server.
Kolom 6 : Lama waktu pelayanan n, nilainya
berdasarkan inputan
Kolom 7
: Waktu keluar, perhitungannya adalah
waktu wp+lp
Kolom 8: Waktu tunggu RTS, nilainya di ambil dari
wp-wk
Kolom 9: Waktu di sistem, perhitungannya wt + lp

Waktu
tunggu
3
4
6
8
9
11
13
14
68

Waktu
di sistem
3
5
6
7
9
11
12
14
16
16
99

= Lama waktu pelayanan server 1 + Lama waktu
pelayanan server 2
= 14 menit + 15 menit = 29 menit
4. Total waktu keluar :
= petugas server 1 + Petugas server 2
= 55 menit + 64 menit = 119 menit
5. Total waktu tunggu antrian:
= waktu menunggu di server 1+ waktu menunggu
di server 2
= 31 menit + 37 menit = 68 menit
6. Total waktu di sistem :
= RTS di server 1+ RTS di server 2
= 46 menit + 52 menit = 98 menit
Adapun penyelesaian dari simulasi antrian
pealayanan pembagian dana program simpanan
keluarga sejahtera adalah sebagai berikut :
1. Rata-rata waktu kedatangan ( jumlah kedatangan
persatuan waktu
λ = 22 menit x 60 = 1320 detik
= banyaknya RTS yang masuk dalam sistem
antrian = 10 orang
Hitungannya = (λ /n) = 1320/10 = 132
detik/orang.
Jadi, λ = 132 detik/orang
2. Rata-rata lama waktu pelayanan
μ= 29 menit x 60 = 1740 detik
= banyaknya RTS yang dilayani = 10 orang
Hitungannya = (μ/n) = 1740/10 = 174 detik/orang
Jadi, μ = 174 detik/orang

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa :
1. Total RTS yang masuk dalam sistem antrian :
= RTS di server 1 + RTS di server 2
= 5 orang + 5 orang = 10 orang
2. Total waktu mulai pelayanan :
= waktu mulai pelayanan server 1 + waktu mulai
pelayanan server 2
= 41 menit + 49 menit = 90 menit
3. Total lama waktu pelayanan :
39

Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 4, Agustus 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 36-41

3.
4.

5.

Rata-rata waktu yang dibutuhkan server
1/ μ = 1/174 = 0,005
Probabilitas fasilitas layanan sibuk faktor utilisasi
fasilitas
Pw = λ/μ =132/174 = 1
Jumlah rata-rata dalam antrian
Lq =

6.
7.
8.

𝛌𝟐

𝛍(𝛍−𝛌)

=

𝟏𝟑𝟐𝟐

𝟏𝟕𝟒(𝟏𝟕𝟒−𝟏𝟑𝟐)

menggunakan aplikasi. Berikut merupakan
perancangan form simulasi antrian pelayanan
pembagian dana PSKS.

= 2,38

Jumlah rata-rata didalam sistem
λ
132
Ls = 𝛍− λ =
= 3,14
𝟏𝟕𝟒− 132

Waktu rata-rata tunggu didalam antrian
λ
132
Wq = 𝛍(𝛍− λ) = 𝟏𝟕𝟒(𝟏𝟕𝟒− 132) = 0,01

Waktu rata-rata waktu tunggu didalam sistem
1
1
Ws = 𝛍− λ = 𝟏𝟕𝟒− 132 = 0,02

Kesimpulan, waktu rata-rata RTS menunggu
dalam sistem selama 0,02 jam atau 1,2 menit per
orang, waktu rata-rata RTS menerima pelayanan
pembagian dana PSKS selama 174 detik atau 3
menit per orang dan waktu rata-rata RTS berada
di dalam sistem 3,14 jam per orang atau 18840
menit per orang.

Gambar 2 . Form Simulasi

V. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang sudah diuraikan maka penulis
membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Model antrian pada pelayanan pembagian dana
program
simpanan
keluarga
sejahtera
digambarkan dengan model single queue multi
server, pembentukan model single queue multi
server pada simulasi antrian ini memiliki satu
jalur masuk namun memiliki banyak server
didalam menggunakan sistem
2. Algoritma first come first server diterapkan pada
simulasi antrian pelayanan pembagian dana
program simpanan keluarga sejahtera dengan
cara mensimulasikan jumlah rata-rata Rumah
Tangga Sasaran (RTS) yang masuk 10, dan
memiliki 2 server dan dibutuhkan data waktu
kedatangan, waktu mulai pelayanan, lama waktu
pelayanan sehingga dapat waktu disistem 3,17
menit, waktu rata-rata RTS menunggu dalam
sistem selama 0,02 jam atau 1,2 menit per orang
3. Diharapkan supaya algoritma first come first
server ini dapat diganti dengan algoritma round
robin dan SJF.
4. Diharapkan agar simulasi yang dirancang dapat
dikembangkan lagi baik pada proses maupun
bentuk kenyamanan dalam pelayanan pembagian
dana program keluarga sejahtera untuk dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran kedepan.

IV. IMPLEMENTASI
Sistem dibangun menggunakan visual basic 2008,
berikut merupakan implementasi sistem dari langkah
pertama hingga penentuan solusi.
1. Tampilan menu utama
Berikut merupakan tampilan menu utama yang
berfungsi untuk memanggil form-form yang ada
dalam program. Form menu utama terdiri atas 3
menu pilihan yaitu menu keluar yang berfungsi
untuk keluar dari aplikasi simulasi pelayanan
pembagian dana program simpanan keluarga
sejahtera,
about
yang
berfungsi
untuk
menampilkan form about yang berisikan
informasi mengenai penulis dan next yang
berfungsi untuk menampilkan form simulasi
antrian pelayanan pembagian dana program
simpanan keluarga sejahtera. Berikut tampilan
form menu utama.

VI. DAFTAR PUSTAKA
1.

2.
3.

Gambar 1 . Menu Utama
2.

4.

Tampilan form simulasi antrian pelayanan dana
PSKS

5.

Form ini merupakan form yang berfungsi untuk
melakukan proses simulasi bagi user yang akan

6.

40

Antonius Atosokhi Gea, Antonina Panca Yuni Wulandari,
(2005). Relasi dengan dunia (alam, iptek dan kerja). Jakarta :
PT Elex Media Komputindo.
Abas Ali Pangera, Dony ariyus, (2005). Penjadwalan proses.
STMIK AMIKOM Yogyakarta. Volume 6
C. Widyo Hermawan (ed), (2009). Visual Basic 2008.
Yogyakarta : CV ANDI OFFSET
Drs. Rudi Susilana,
Cepi Riyana,
(2009). Media
pembelajaran hakikat, pengembangan, penanfaatan dan
penilaian. Bandung : CV wacana prima.
Dewi Agustini, (2013). Permainan tradisional sebagai media
simulasi aspek perkembangan anak usia dini. PPPPTK TK dan
PLB, volume 3
Dr. Mohammad Abdul Mukhyi, (2005). Teori antrian.
Universitas Gunadarma.

Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 3 No. 4, Agustus 2016
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 36-41
7.
8.
9.

10.

11.

12.
13.

14.

15.

16.

Havilludin, (2011). Memahami penggunaan UML (Unified
Modelling Language). Informatika Mulawarman, volume 6
Herry Raditya, jubilee enterprise, (2014). Buku Pintar VB.Net.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Leri Sitompul, (2014). Simulasi antrian pengisian kartu
rencana studi model single queue multi server dengan
algoritma first in first out (studi kasus : STMIK
BUDIDARMA MEDAN). Pelita Informatika Budi Darma,
ISSN : 2301-9425.
Muhammad Yunanto, Iman Murtono Soenhadji, Darmadi,
Ririn Yuliyanti, Padyan Khatimi, (2012). Modul Praktikum
Riset Operasisional 2. Universitas Gunadarma.
Soma Purnama Aji, Tri Bodroastuti, (2012). Penerapan model
simulasi antrian multi channel single phase pada antrian di
apotek purnama semarang. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Widya Manggala. Volume 3.
Sulimdawati, Muhammad Fathoni, (2010). Pengantar analisa
perancangan “sistem”. SAINTIKOM, volume 9
Toni Nurhadi Kumayza, (2013). Analisis fakultas pelayanan
pada kantor kecamatan tenggarong kabupaten kutai
kartanegara. Informatika Mulawarman, ISSN : 2338-7637.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan,
(2014). Program simpanan keluarga sejahtera, program
indonesia pintar dan program indonesia sehat untuk
membagun keluarga produktif.
Yani Prihati, (2012). Simulasi dan pemodelan sistem antrian
pelanggan di loket pembayaran rekening XYZ semarang.
Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI, volume : III
Yuni Sugiarti, ST, M.Kom, (2013). Analisis dan perancangan
UML (Unified Modelling Language) Generated VB.6.
Yogyakarta : Graha Ilmu.

41