1.3 Jumlah kendaraan Kepadatan lalu lintas.
Pada jaman sekarang ini jumlah pemakai kendaraan semakin lama semakin bertambah banyak, sehingga mengakibatkan kemacetan yang relatif besar, yang
membuat waktu tempuh kendaraan angkutan umum perkilometernya semakin lama dan menambah biaya untuk operasional suatu armada angkutan. Sehingga akan
mempengaruhi rit yang akan ditempuh para pengemudi angkutan umum.
1.4 Adanya Tempat Pemberhentian Tertentu. Halte
Kita ketahui bahwa didaerah perkotaan jumlah kendaraan semakin bertambah, sehingga armada angkutan tidak dapat berhenti disembarang tempat
untuk menaikkanmenurunkan penumpang. Maka diperlukan tempat mena- ikkanmenurunkan penumpang pada tempat-tempat tertentu agar lalu lintas tidak
menimbulkan kemacetan dan pengguna jasa bisa mempergunakan halte tersebut sebagai tempat penunggu angkutan umum.
b. Kapasitas Angkutan.
Kapasitas angkutan adalah kemampuan suatu alat angkutan untuk mengangkut muatan atau penumpang dari suatu tempat ketempat ketempat lain
dalam waktu tertentu. Unsur-unsur kapasitas angkutan terdiri dari banyaknya penumpang, jarak yang ditempuh dan waktu yang dibutuhkan untuk angkutan
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kapasitas angkutan terdiri dari : 1.
Sifat barang yang diangkut. 2.
Jenis alat angkutan. 3.
Waktu tempuh angkut. 4.
Kecepatan rata-rata.
Ranto Partahian Gultom : Analisa Tarif Angkutan Umum Trayek Antar Terminal Simalingkar – Pancing Medan, 2009 USU Repository © 2008
2.1 Sifat Barang yang Diangkut.
Dalam hal ini barang yang diangkut meliputi bahan makanan, orang penumpang dan sebagainya serta nilainya diukur dengan uang. Misalnya suatu
kendaraan umum mengangkut bahan makanan seberat 1 ton, dan tidak sama halnya dengan sejumlah orang penumpang dengan berat yang sama. Di sini membuktikan
bahwa bentuk fisik menentukan kapasitas angkutan itu sendiri. 2.2
Jenis Angkutan Yang Ada. Jenis angkutan umum yang ada dikota Medan menggunakan kendaraan
dengan jenis kendaraan yang berbeda-beda dan juga cc-nya berbeda pula. Jenis angkutan umum tersebut antara lain.
− Toyota Kijang 1500 cc.
− Suzuki Carry 1300 cc.
− Suzuki Carry 1000 cc.
− Daihatsu Zebra Ezpass 1500 cc.
− Daihatsu Zebra Jumbo 1300 cc.
− Daihatsu Zebra 1000 cc.
− Isuzu Panther 1500 cc
Khusus untuk Trayek 10, Simalingkar – Pancing PP jenis kendaraan angkutan yang beropersi ada dua yaitu Daihatsu Zebra Espass 1500 cc dan Daihatsu Zebra
Jumbo 1300 cc dengan kapasitas muatan penumpang yang sama sebanyak 17 orang.
Ranto Partahian Gultom : Analisa Tarif Angkutan Umum Trayek Antar Terminal Simalingkar – Pancing Medan, 2009 USU Repository © 2008
2.3 Waktu Tempuh Angkutan.
Waktu yang ditempuh untuk angkutan umum sangat mempengaruhi untuk mendapatkan penumpang. Pada kondisi fisik yang menunjukkan bahwa pada waktu-
waktu tertentu jarak dari satu terminal ke terminal yang lain sangat mempengaruhi waktu tempuh kendaraan umum, hal ini dikarenakan banyaknya pengguna kendaraan
menggunakan jasa diwaktu tempuh kendaraan umum, hal ini dikarenakan banyaknya pengguna kendaraan menggunakan jalan diwaktu yang bersamaan sehingga terjadi
kemacetan. Selain itu adanya traffic signal dan naik turunnya penumpang disembarang tempat, sehingga mengakibatkan waktu tempuh angkutan semakin
lama. 2.4
Kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata secara normal menunjukkan kemampuan alat angkut
yang bersangkutan untuk mengangkut muatan sesuai dengan jenisnya dalam waktu rata-rata yang diperlukan waktu berhenti untuk mengisi bahan bakar yang telah
diperhitungkan. Pengertian kapasitas angkutan pada dasarnya berlaku untuk semua jenis alat
angkutan. Sudah barang tentu penyesuaian-penyesuaian dan pengecualian harus diperhitungkan bila menghadapi jam-jam tertentu. Kapasitas angkutan dapat berubah
karena perubahan pada jarak terusan-terusan ataupun jembatan-jembatan pada suatu waktu tidak dapat dilalui.
Kapasitas angkutan per unit satu jenis alat angkutan harus diperhatikan analisa biaya dan penghasilan transportasi. Analisa menunjukkan, apakah dalam
suatu pasar muatan tertentu membutuhkan unit jenis alat angkutan yang lebih banyak yang bergabung dalam suatu perusahaan dalam kondisi muatan tertentu. Pada
Ranto Partahian Gultom : Analisa Tarif Angkutan Umum Trayek Antar Terminal Simalingkar – Pancing Medan, 2009 USU Repository © 2008
hakekatnya kapasitas angkutan sama artinya dengan kapasitas produksi suatu perusahaan.
Perbedaan yang mungkin timbul terletak pada kebebasan untuk memilih jenis-jenis muatan, jarak angkutan dan jam kerja yang optimal dimana keleluasaan
perusahaan transportasi terbatas. Dilain pihak pertambahan kapasitas angkutan pada perusahaan-perusahaan produksi disebabkan mobilitas dari alat angkut itu sendiri.
Pengalaman menunjukkan bahwa semakin jauh alat angkutan beroperasi dari pusat pengawasannya. Hal ini di dalam praktek merupakan faktor utama yang harus
diperhatikan juga bahwa kapasitas angkutan suatu perusahaan terdiri atas kapasitas ”arah tujuan dan kapasitas” kembali ke terminal.
c. Biaya Opersional dan Biaya Pendapatan.