d Metoda akustik
Salah satu alat yang dapat digunakan menetapkan ukuran partikel rata-rata adalah Master Size verso S yang dibuat oleh Malvern Instrument yang bekerja berdasarkan
metoda penghamburan cahaya. Alat ini sanggup bekerja dalam selang ukuran partikel 0,05-3500 mikrometer.
III.TUJUAN DAN MANFAAT III.1 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi surfaktan dan zat pengalih rantai pada pembuatan: homopolimer emulsi poli
metilmetakrilatPMMA. III.2 Manfaat
Hasil penelitian ini akan memberikan data-data awal yang memberikan gambaran pengaruh perubahan konsentrasi surfaktan dan zat pengalih rantai terhadap sifat-sifat
emulsi polimer sehingga pada kelanjutannya nanti bisa diperoleh suatu bank data yang memberikan tuntunan pacta saat mensintesis emulsi polimer dengan sifat tertentu
IV. METODE PENELITIAN
IV.l Alat yang Digunakan Dalam penelitian ini digunakan alat- alat sebagai berikut, peralatan gelas
laboratorium umum, neraca analitik, pH meter, reaktor gelas polimerisasi, mantel pemanas, Viskometer Broofield, dan Kromatografi Permeasi Gel KPG.
IV.2 Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Metil metakrilat MMA, NH
4 2
S
2
OS kualitas industri, Sodium lauril sulfat SLS, Sodium Laril eter sulfat SLES, SOBS, Benzal konium klorida, t- Dodesil Merkaptan TDM, dan Tetra
hidrofuran THF. IV.3 Prosedur sintesis Homopolimer Emulsi PMMA
Prosedur sintesis homopolimer emulsi PMMA untuk 1.000 gram produk adalah sebagai berikut :
1. Seluruh surfaktan dan 710 g air dimasukkan dalam reaktor gelas seperti pada
gambar yang merupakan labu 2 L yang dilengkapi pengaduk, kondenser refluk, termometer, pipa aliran nitrogen, wadah monomer, dan wadah inisiator.
2. Jika dalam proses sintesis digunakan TOM, TOM ditambahkan terlebih dahulu
dalam monomer metil metakrilat. 3.
1 g amonium persulfat dilarutkan dalam 45 g air dan 20 g dari larutan ini bersama 36 g meti1 metakrilat dimasukkan dalam reaktor. Sisa air digunakan sebagai air
bilas.
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
6
4. Pengaduk dan aliran nitrogen dijalankan dan reaktor dipanaskan perlahan-lahan
hingga suhu 75°c. 5.
Pada saat inisiator mlai berwama kebiru-biruan, sisa larutan inisiator dimasukkan dengan laju penambahan yang tetap da1am periode 90 menit, sedangkan sisa
metil metakrilat ditambahkan dengan laju penambahan yang tetap selama 120 menit.
6. Polimer emulsi dijaga pada temperatur 7S
o
C selama 60 menit sejak saat seluruh monomer telah dimasukkan dalam reaktor untuk menyempurnakan reaksi.
7. Pada saat akhir tahap penyempurnaan reaksi aliran nitrogen dapat dihentikan,
tetapi pengadukan harus tetap diteruskan sampai produk mencapai suhu kamar.
IV.4 Formula dalam sintesis homopolimer emulsi PMMA
Sintesis homopolimer emulsi PMMA di1akukan dengan tiga tahapan, pada tahap 1 dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi SLS, tahap 2 memvariasikan SLES,
SDBS, dan tahap 3 dengan memvariasikan konsentrasi TDM. Karakterisasi dilakukan dengan menentukan padatan total dan viskosiatas. Secara khusus dilakukan identifikasi
menggunakan KPG untuk mendapatkan berat molekul rata-rata dan berat molekul berat.
Gambar IV. 1 Reaktor Gelas Polimerisasi Emulsi
IV.5 Karakterisasi Secara Umum Priduk dikarakterisasi secara umum yaitu dengan menetapkan kadar padatan,
viskositas dan pH. Kadar padatan dilakukan dengan menimbang sejumlah sampel 0,8- 1,2 g dengan teliti menggunakan neraca analitis, lalu sampel tersebut dipanaskan pada
suhu 150°C sampai beratnya konstan dimana pelarut air akan menguap dan meninggalkan sisa padatan total polimer. Berat padatan akhir dibandingkan dengan berat
awal sampai menghasilkan kadar padatan berdasarkan berat bb .
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
7
IV.6 Penetapan Berat Molekul Rata-rata