TIPOLOGI EVIDENSIALITAS Evidensialitas Dalam Artikel Penelitian

❏ Siti Aisah Ginting Evidensialitas dalam Artikel Penelitian LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006 Halaman 116 evidensialitas merupakan nilai kebenaran informasi berdasarkan sumbernya. 2. Meskipun ada kasus yang membuktikan banyak bahasa yang memiliki penanda yang sama untuk mengungkapkan evidensialitas dan modalitas epistemik, tetapi kasus tersebut jelas dapat menunjukkan penanda salah satu dari evidensialitas atau modalitas epistemik. 3. Ada beberapa alasan secara metodologi bahwa kedua kategori itu berbeda. Evidensialitas mengkodekan sumber informasi yang bertentangan dengan implikasi dari percakapan, sementara modalitas epistemik mengkodekan tingkat komitmen pembicara dan bukan mengimplikasikan percakapan. Jadi, ketika menentukan unsur yang mengandung makna evidensialitas dan modalitas epistemik, hal ini dapat merupakan salah satu dari mereka. Jika seseorang mengasumsikan bahwa evidensialitas dan modalitas epistemik merupakan kategori sama berarti perbedaan antara enkoding dan implikasi tidak dapat dideteksi. 4. Standar definisi modalitas epistemik adalah kemungkinan dan keharusan dan menurut Faller hanya alasan reasoning yang dapat dianalisis pada tingkat ini bukan sumber langsung direct dan laporan reportative. Berdasarkan uraian tersebut Faller menyimpulkan bahwa evidensialitas dan modalitas epistemik tumpang tindih pada konsep tingkat inferensi karena inferensi selain sebagai sumber informasi yang berdasarkan alasan reasoning juga merupakan keputusan penutur bahwa apa yang dituturkannya adalah benar. Jadi, inferensi merupakan subtipe dari evidensialitas dan modalitas epistemik. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana dengan isu yang menyatakan bahwa sarana untuk menganalisis modalitas epistemik dapat digunakan untuk menganalisis evidensialitas? Menurut hasil penelitian Kratzen 1987, Enrich 2001, Izvorski 1997, dan Garret 2000 seperti yang dikutip Faller 2000 ditemukan bahwa evidensialitas juga memiliki penanda kala dan aspek yang merupakan penanda modalitas epistemik. Simpulannya, mereka berpendapat bahwa evidensialitas merupakan modalitas epistemik. Namun, Faller menyatakan hal itu tidak benar, masih terbuka kesempatan untuk menjawabnya karena menurutnya sarana untuk evidensialitas tidak sama dengan modalitas epistemik seperti yang ditemukannya dalam bahasa Quechuea.

5. TIPOLOGI EVIDENSIALITAS

Faller 2000 menemukan tiga jenis evidensialitas daIam bahasa Quechuea, yaitu 1 informasi langsung direct, 2 laporan dari yang lain reportative, 3 perhitungan melalui alasan conjecture. Informasi langsung dibedakan pula menjadi informasi persona personal information dan informasi ensiklopedia encyclopedia information. Informasi persona merupakan informasi yang diperoleh secara langsung oleh penutur melalui observasi langsung. Contohnya, Saya melihat Enni pergi dengan anaknya. Informasi ensiklopedia merupakan informasi yang, diperoleh penutur dari buku, media, atau sumber otoritaspemerintahan dan dapat pula merupakan kebudayaan di suatu tempat. Contohnya, Jika sudah dimulai menaruh piring dan cangkir, tandanya rembuk kita sudah mulai usai. Laporan dari yang lain reportative adalah sumber informasi dari orang kedua, ketiga ataupun kabar angin dan perhitunganperkiraan melalui alasan adalah informasi diperoleh berdasarkan spekulasi, asumsi, hipotesis, dan kesimpulan. Jenis evidensialitas yang ditemukan Banner 1984 dalam bahasa Tuyuca adalah 1 visual, 2 nonvisual, 3 kesimpulan dari bukti langsung apparent, 4 informasi dari orang kedua, second hand, dan 5 asumsi. Kesimpulan berdasarkan bukti langsung adalah informasi diperoleh penutur langsung sehingga kesimpulan yang dihasilkan benar-benar meyakinkan. Asumsi merupakan pengetahuan awal penutur tentang keadaan atau kebiasaan tingkah laku umum dan digunakan sebagai perkiraanalasan-alasan informasi yang diberikan. Dengan kata lain, pada asumsi masih terbuka kesempatan bahwa prakiraankesimpulan penutur mungkin salah. Perbedaan antara kesimpulan dan asumsi terletak pada bukti langsung dan tidak langsung. Dalam bahasa Kasaya ditemukan jenis-jenis evidensialitas factualvisual, auditory, inferensi, dan quotative. Factualvisual dibedakan atas performatif dan perfektif. Dalam bentuk performatif, informasi diberikan berdasarkan apa yang dilakukan penutur, penutur tahu informasi yang disampaikan karena penutur melakukannya. Dalam bentuk perfektif, informasi yang disampaikan penutur berdasarkan apa yang dilihatnya, penutur melihat apa yang dilakukan orang lain. Perbedaan antara bahasa Tuyuca dan Kasaya adalah sebagai berikut: 1 unsur gramatikal dalam bahasa Kasaya lebih banyak dibandingkan bahasa Tuyuca, 2 bahasa Tuyuca memiliki inferensi bukti bukan inferensi perkiraan seperti bahasa Kasaya, 3 Evidensial nonvisual seperti taste, smell, dan touch masuk ke bagian inferensi dalam bahasa Kasaya sementara dalam bahasa Tuyuca masuk dalam bagian auditory, dan 4 istilah yang digunakan, misalnya evidensialitas quotatif Kasaya sama dengan evidensialitas reportatifsecond hand Tuyuca. Menurut Faller 2000 perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam kajian evidensialitas di berbagai bahasa merupakan sistem evidensialitas. ❏ Siti Aisah Ginting Evidensialitas dalam Artikel Penelitian LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume II No. 2 Oktober Tahun 2006 Halaman 117

6. TINGKATAN EVIDENSIALITAS