Analisis Proses LANDASAN TEORI

26 Gambar 3.5. Diagaram Sequence System Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi

3.4. Analisis Proses

Dalam mendiagnosis penyakit sinusitis, sistem pakar ini menggunakan proses utama yaitu proses mendiagnosis penyakit sinusitis menggunakan algoritma Certainty Factor dan forward chaining. Untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem pakar berkerja dapat di proses ke dalam analisis proses. Universitas Sumatera Utara 27 3.4.1. Analisis proses algoritma Forward Chaining Langka-langkah yang dilakukan dalam analisis sistem dengan proses algoritma Forward chaining adalah sebagai berikut : 1. Menentukan premis-premis atau informasi masukan if 2. Kemudian menuju konklusi atau drived information then Untuk keempat jenis penyakit sinusitis tersebut dapat dimodelkan sebagai berikut : a. Sinus Frontalis IF demam AND lesu AND ingus kental dan berbau AND hidung tersumbat AND nyeri di dahi dan seluruh kepala THEN sinusitis frontalis. b. Sinus Etmoidalis IF demam AND lesu AND ingus kental dan berbau AND hidung tersumbat AND nyeri di pangkal hidung AND nyeri di kentus medius AND nyeri di bola mata dan belakangnya AND nyeri di pelipis THEN sinusitis Etmoidalis c. Sinus Sfenoidalis IF demam AND lesu AND ingus kental dan berbau AND nyeri di verteks AND nyeri di oksipital AND nyeri di belakang bola mata Universitas Sumatera Utara 28 AND nyeri di daerah mastoid THEN sinusitis Sfenoidalis d. Sinus Maksilaris IF demam AND lesu AND ingus kental dan berbau AND hidung tersumbat AND nyeri di bawah kelopak mata AND nyeri di gigi AND nyeri di dahi THEN sinusitis Maksilaris 3.4.2. Analisis proses algoritma Certainty Factor Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis sistem pakar dengan proses algoritma Certainty Factor adalah sebagai berikut : 1. Menentukan Gejala-gejala penyakit sinusitis. Tabel 3.6. Gejala-gejala Penyakit sinusitis SINUSITIS MAKSILARIS NO GEJALA 1 Demam 2 Lesu 3 Ingus kental dan Berbau 4 Hidung Tersumbat 5 Nyeri di bawah Kelopak Mata 6 Kadang Terasa Nyeri di Gigi Nyeri Alih 1 Nyeri di Dahi SINUSITIS ETMOID NO GEJALA 1 Demam 2 Lesu 3 Ingus kental dan Berbau Universitas Sumatera Utara 29 4 Hidung Tersumbat 5 Nyeri di Pangkal Hidung 6 Nyeri di Kentus Medius Kadang Terasa Nyeri di Bola Mata dan di Belakangnya dan Nyeri Bertambah Bila Mata Digerakkan Nyeri Alih 1 Nyeri di Pelipis SINUSITIS FRONTALIS NO GEJALA 1 Demam 2 Lesu 3 Ingus kental dan Berbau 4 Hidung Tersumbat 5 Nyeri di Dahi atau di Seluruh Kepala SINUSITIS SFENOID NO GEJALA 1 Demam 2 Lesu 3 Ingus kental dan Berbau 4 Nyeri di Verteks 5 Nyeri di Oksipital 6 Nyeri di Belakang Bola Mata 7 Nyeri di Daerah Mastoid 2. Memberikan nilai CF untuk setiap gejala yang ada. Seorang pakar, dr.Rehulina Surbakti, SP.THT-KL memberikan nilai CF Certainty Factor Nilai kepastian pada setiap gejala penyakit sinusitis seperti pada tabel 3.8 berikut ini : Tabel 3.8. Nilai CF yang telah diisi oleh pakar dr.Reulina Surbakti, SP.THT-KL berdasarkan gejala yang sering di derita pasien. No Gejala CF Frontalis CF Etmoidalis CF Spenoidalis CF Maksilaris 1 Demam 0.3 0.7 0.3 0.4 2 Lesu 0.6 0.8 0.3 0.3 3 Ingus Kental dan Berbau 0.2 0.3 0.3 0.8 4 Hidung Tersumbat 0.7 - 0.7 1 5 Nyeri di Pangkal Hidung - - 0.2 - 6 Nyeri di Kentus Medius - - 0.9 - Universitas Sumatera Utara 30 7 Nyeri di Bola Mata dan Belakangnya, dan Nyeri bertambah bila mata digerakkan - - 0.8 - 8 Nyeri di Pelipis - - 0.7 - 9 Nyeri di Dahi dan Seluruh Kepala 1 - - - 10 Nyeri di Vertex - 0.6 - - 11 Nyeri di Daerah Oksipital - 0.8 - - 12 Nyeri di Daerah Bola Mata - 0.9 - - 13 Nyeri di daerah Mastoid - 0.4 - - 14 Nyeri di Bawah Kelopak Mata - - - 0.6 15 Nyeri di Gigi - - - 0.4 16 Nyeri di Dahi - - - 0.7 3. Menghitung nilai Certainty Factor untuk Gejala 1, 2, 3 user menjawab “YA” dan 4 Jika user Menjawab “Tidak” dan menjawab tidak untuk semua gejala lainnya. Nilai CF untuk frontalis Dik: CF 1 = 0,3 CF 2 = 0,6 CF 3 = 0,2 CF 4 = 0 Sehingga CF combine A = CF 1 + [CF 2 1- CF 1 ] = 0,3 + [0,6 1-0,3] = 0,3 + [0,60,7] = 0,3 + 0,42 = 0,72 A CF combine B = CF 3 + [CF A 1- CF 3 ] = 0,2 + [0,72 1-0,2] = 0,2 + [0,720,8] = 0,77 B CF combine C = CF 4 + [CF B 1- CF 4 ] = 0 + [0,77 1-0] = 0 + [0,771] = 0 + 0.77 = 0,77 c Universitas Sumatera Utara 31 Nilai CF untuk spenoid Dik: CF 1 = 0,7 CF 2 = 0,8 CF 3 = 0,3 CF 4 = 0 Sehingga CF combine A = CF 1 + [CF 2 1- CF 1 ] = 0,7 + [0,8 1-0,7] = 0,7 + [0,80,3] = 0,7 + 0,24 = 0,94 A CF combine B = CF 3 + [CF A 1- CF 3 ] = 0,3 + [0,94 1-0,3] = 0,3 + [0,940,7] = 0,95 B CF combine C = CF 4 + [CF B 1- CF 4 ] = 0 + [0,95 1-0] = 0 + [0,951] = 0 + 0.95 = 0,95 c Nilai CF untuk edmoidalis Dik: CF 1 = 0,3 CF 2 = 0,3 CF 3 = 0,3 CF 4 = 0 Sehingga CF combine A = CF 1 + [CF 2 1- CF 1 ] = 0,3 + [0,3 1-0,3] = 0,3 + [0,30,7] = 0,3 + 0,21 = 0,51 A CF combine B = CF 3 + [CF A 1- CF 3 ] = 0,3 + [0,51 1-0,3] = 0,3 + [0,510,7] = 0,65 B CF combine C = CF 4 + [CF B 1- CF 4 ] = 0 + [0,65 1-0] = 0 + [0,651] = 0 + 0.65 = 0,65 c Universitas Sumatera Utara 32 Nilai CF untuk maksilaris Dik: CF 1 = 0,4 CF 2 = 0,3 CF 3 = 0,8 CF 4 = 0 Sehingga CF combine A = CF 1 + [CF 2 1- CF 1 ] = 0,4 + [0,3 1-0,4] = 0,4 + [0,30,6] = 0,4 + 0,18 = 0,58 A CF combine B = CF 3 + [CF A 1- CF 3 ] = 0,8 + [0,58 1-0,8] = 0,8 + [0,580,2] = 0,91 B CF combine C = CF 4 + [CF B 1- CF 4 ] = 0 + [0,91 1-0] = 0 + [0,911] = 0 + 0.91 = 0,91 c Dari perhitungan diatas maka di dapatkan hasil nilai CF untuk tiap-tiap penyakit, frontalis 0,77, spenoid 0,95, etmoid 0.65, maksilaris 0,91. Maka dapat disimpulkan bahwa user menderita penyakit sinusitis spenoid, dengan persentase sebesar 0,95 x 100 = 95 .

3.5. Perancangan Antarmuka Sistem Interface