Sistem Semi Addressable Fungsi Sistem System Function

panel mengetahui bagian atau lokasi dari setiap piranti yang terhubung ke panel kontrol. Gambar 3.7 Pengalamatan piranti addressable Tidak seperti sistem konvensional yang menggunakan resistor sebagai fungsi pengawasan, pada sistem addressable menggunakan isolator module sebagai fungsi pengawasannya. Isolator module secara otomatis membuat rangkaian terbuka ketika terjadi penurunan tegangan di bawah empat volt atau jika terjadi hubung singkat antara kabel, dan akan secara otomatis terhubung kembali jika sudah tidak ada kesalahan. Isolator module harus ditempatkan diantara kelompok piranti addressable, dengan jumlah maksimum 25 piranti. Jika terjadi hubungan singkat diantara dua isolator modul, kedua modul ini akan membuat rangkaian terbuka dan akan mengisolasi kelompok piranti yang berada diantaranya.

3.4. Sistem Semi Addressable

Pada kenyataannya, sistem konvensional dan sistem addressable memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika pada sistem konvensional tidak dapat melakukan pendeteksian satu titik dan tidak dapat menggunakan piranti yang banyak tiap zonanya tetapi memerlukan sedikit biaya, sedangkan pada Universitas Sumatera Utara sistem addressable mampu melakukan pendeteksian satu titik dan dapat menggunakan piranti yang banyak tiap lupnya tetapi mengharuskan mengeluarkan biaya yang besar. Maka sistem semi addressable Gambar 3.8 sering digunakan. Gambar 3.8 Sistem Semi Addressable Sistem ini merupakan penggabungan dari kedua sistem konvensional dan sistem addressable, dimana panel kontrol dari sistem semi addressable ini menggunakan panel kontrol addressable, sedangkan piranti pendeteksi dan notification appliances-nya menggunakan sistem konvensional. Dengan sistem semi addressable ini, maka penggunaan biaya yang relatif besar dapat dikurangi. Dikarenakan sistem semi addressable ini merupakan penggabungan dari sistem konvensional dengan sistem addressable, maka sistem ini tidaklah seefektif sistem addressable yang merupakan pendeteksian satu titik, tetapi tidak juga terbatas dalam penggunaan jumlah pendeteksi seperti pada sistem konvensional. Untuk dapat menggabungkan antara piranti konvensional dengan panel addressable, maka digunakan piranti tambahan yaitu Fire Control Module FCM Universitas Sumatera Utara dan Fire Zone Module FZM, Gambar 3.9. FCM digunakan untuk menghubungkan antara piranti keluaran notification appliances dengan panel kontrol, sedangkan FZM digunakan untuk menghubungkan panel dengan piranti masukan pendeteksi. FCM dan FZM ini digunakan sebagai alamat pada panel addressable. Skema pengkabelan dari sistem semi addressable ini dapat dilihat pada gambar 3.10. Gambar 3.9 FCMFZM Notifier Gambar 3.10 Skema Pengkabelan Sistem Semi Addressable Universitas Sumatera Utara

3.5. Fungsi Sistem System Function

Terdapat banyak fungsi pada panel alarm kebakaran. Fungsi yang paling umum yang terdapat pada kebanyakan panel antara lain seperti disebutkan berikut ini, tetapi dengan catatan bahwa tidak semua panel alarm kebakaran memiliki fungsi tersebut.

a. System Reset