perdagangan. Market price adalah harga yang sedang berlaku dipasar. Berapapun harga yang berlaku dipasar order harus segera dieksekusi oleh broker efek sampai
jumlah unit yang dipesan habis. Discrettionary price adalah harga terbaik menurut pandangan pihak broker. Investor menganggap broker efek lebih tahu soal harga
karena setiap detik memantau harga dipasar dan karena itu menyerahkan tawaran harga kepada broker efek.
Harga pra-pembukaan adalah harga yang terbentuk dalam periode pra- pembukaan antara jam 09.10 WIB sampai 09.29.59 WIB, dimana para anggota bursa
memasukan pesanan jual dan pesanan beli untuk semua jenis saham sehingga memungkinkan harga transaksi terbentuk 1 detik sebelum perdagangan resmi dimulai
pada jam 09.30 WIB. Harga yang terbentuk itu akan digunakan sebagai pedoman untuk bertransaksi pada detik-detik berikutnya setelah jam perdagangan resmi
dimulai. Sementara itu, sisa pesanan jual atau beli akan berlanjut dalam proses perdagangan berikutnya Samsul, 2006.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Brigham et.al, 1998 adalah proyeksi laba perlembar saham, saat diperoleh laba, tingkat risiko
dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian dividen. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga
saham adalah keandalan eksternal seperti kegiatan perekonomian pada umumnya, pajak dan keadaan bursa saham. Investasi harus benar-benar menyadari bahwa
Universitas Sumatera Utara
disamping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan akan mengalami kerugian. Keuntungan dan kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh
kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham.
4. Rasio Keuangan
Menurut Foster 1986 dalam Annio 2006, informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan dibutuhkan oleh banyak pihak karena :
a Informasi laporan keuangan memiliki potensi untuk mengurangi ketidakpastian
b Informasi laporan keuangan merupakan sumber informasi yang dapat berkompetisi dengan sumber informasi lainnya.
Analis keuangan perlu melakukan pemeriksaan atas berbagai aspek kesehatan keuangan perusahaan agar dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan
kinerjanya. Alat yang sering digunakan selama pemeriksaan adalah rasio keuangan, sebagaimana yang disampaikan oleh pakar keuangan yang menyatakan “Tujuan
menghitung Rasio karena dengan cara ini bisa mendapatkan perbandingan yang mungkin terbukti lebih berguna daripada angka-angka aslinya sendiri” Van Horne
dan Machowicz2005 dalam Annio 2005. Penman 2000 dalam Annio 2006 mengemukakan bahwa laporan keuangan
dalam bentuk dasar seperti neraca,laporan laba rugi,dan laporan arus kas masih belum bisa memberi manfaat maksimal terhadap penggunanya sebelum pengguna
Universitas Sumatera Utara
tersebut mengolah lebih lanjut dalam bentuk analisa laporan keuangan seperti rasio keuangan.
Manfaat sebenarnya dari setiap rasio keuangan ditentukan oleh tujuan spesifik analisis. Rasio keuangan bukan merupakan kriteria yang mutlak Helfert 1991
dalam Annio 2005. Kenyataannya analisa rasio keuangan hanya titik awal dalam analisa rasio keuangan perusahaan. Analisa rasio keuangan tidak memberikan banyak
jawaban kecuali memberikan rambu-rambu tentang apa yang seharusnya diharapkan. Weston dan Brigham 1998 dalam Annio 2006 selain mengakui rasio
keuangan dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan operasi dan kondisi keuangan perusahaan juga mengakui adanya keterbatasan dari rasio
keuangan yang menuntut kehati-hatian dan pertimbangan. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat keragaman pemaknaan mengenai urgensi
analisa rasio keuangan dalam praktek bisnis dan ekonomi. Untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan, diperlukan ukuran ukuran
tertentu. Ukuran yang sering digunakan adalah rasio. Rasio diperoleh dengan membandingkan satu pos atau elemen laporan keuangan dengan elemen yang lain
dalam laporan keuangan tersebut. Menurut Harahap 2001 pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan kedalam lima kategori yaitu : 1 Rasio Likuiditas, 2 Rasio
Aktivitas, 3 Rasio Sovabilitas, 4 Rasio Pasar, 5 Rasio Profitabilitas. Kelima rasio tersebut ingin melihat prospek dan resiko perusahaan pada investor terhadap
perusahaan pada masa-masa mendatang. Dari kelima ratio diatas akan dijelaskan defenisi serta perhitungannya sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Rasio Likuiditas.
Rasio likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya hutang dalam hal
ini merupakan kewajiban perusahaan. b.
Rasio Aktivitas. Rasio ini melihat pada beberapa aktiva kemudian menentukan beberapa
tingkat aktivitas aktiva aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana
kelebihan yang tertanam pada aktiva aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.
c. Rasio Solvabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban- kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan
yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total assetnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi
kanan neraca. Pengaruh CAR Capital Adequacy Ratio terhadap harga saham menunjukkan rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank
yang mengandung resiko kredit, surat berharga dan tagihan pada bank lain yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar
bank. Semakin tinggi rasio ini semakin baik dimata investor. Artinya dikemudian hari, pihak kreditur akan mendapatkan pengembalian plus pendapatan bunga atas kegiatan
tersebut. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
d. Rasio Pasar
Rasio pasar yaitu rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Sudut pandang ratio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor atau calon investor,
meskipun pihak managemen juga berkepentingan terhadap rasio rasio ini. Ada beberapa rasio yang bisa dihitung yaitu PER Price Earning Ratio, deviden yield,
dan pembayaran deviden. e.
Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan karena selain
memberikan daya tarik yang besar bagi perusahaan yang akan menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan efisiensi penggunaan
semua sumber daya yang ada didalam proses operational perusahaan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu