Sensor LM 35 Perangkat Keras

menggerakkan masukan membalik dari sebuah pembanding, perbedaannya dengan keluaran analog ke digital yaitu terletak pada proses yang ditempuh register aproksimasi berturut-turut. Apabila konversi telah selesai dilaksanakan, data digital yang ekivalen akan dipindahkan ke register buffer keluaran dan jika konversi telah selesai rangkaian kendali mengirimkan sinyal selesai konversi yang rendah, sinyal ini akan mengisikan data digital yang ekivalen kedalam register buffer, dengan demikian keluaran digital akan tetap tersimpan sekalipun memulai siklus konversi yang baru. Gambar 2.2. konfigurasi kaki ADC 0804

2.1.3 Sensor LM 35

LM 35 adalah jenis sensor temperatur dengan rangkaian ketetapan yang terintegerasi dan tegangan outputnya secara linier proposional terhadap derajat celcius o C, keuntungannya melebihi sensor temperatur yang dikalibrasi oleh satuan Kelvin serta output impedansi yang rendah. LM 35 mempermudah dalam pembacaan pengendalian rangkaian, ini biasa digunakan dengan catu daya tunggal Universitas Sumatera Utara single atau dengan suplay plus dan minus V in sebesar 5V. Pada karya akhir ini sensor yang digunakan adalah sensor temperatur umum seperti terlihat pada gambar 2.3. a. a b Gambar 2.3. a Sensor Temperatur Umum +2 o C sampai +150 o C b Sensor Temperatur Dengan Rentang Penuh -55 o C- +150 o C Keuntungan menggunakan LM 35 adalah : - Dikalibrasi langsung pada derajat celcius o

C. -

Skala faktor linier + 10,0 mV o

C -

Jaminan akurasi 0,5 o C pada +25 o

C. -

Berkisar antara -55 o C - +150 o C. - Arus kurang dari 2 μA - Beroperasi dari 4V sampai 30V. - Pemanasan rendah 0,08 o C - Tipe non linier hanya ±1⁄4°C - Harga murah. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa jenis LM 35 yang terdapat di pasaran antara lain : - LM 35, LM 35A berkisar antara -55 o C - +150 o

C. -

LM 35C, LM 35CA berkisar antara -40 o C - +100 o

C. -

LM 35D berkisar antara 0 o C - +100 o C.

2.2. Perangkat Lunak

Dalam merancang suatu program mikrokontroler dibutuhkan suatu software yang dapat menulis program dan mengubahnya menjadi bilangan heksadesimal. Untuk menulis program dapat digunakan Software 8051 Editor, Assembler, Simulator IDE. Untuk men-download program heksadesimal ke dalam mikrokontroler dapat digunakan Software Downloader ISP – Flash Programmer 3.0a.

2.2.1. Software 8051 Editor, Assembler, Simulator IDE

Instruksi-instruksi yang merupakan bahasa assembly dituliskan pada sebuah editor, yaitu 8051 Editor, Assembler, Simulator IDE. Setelah program selesai ditulis, kemudian di-save dan setelah itu di-Assemble di-compile. Pada saat di-assemble akan tampil pesan peringatan dan kesalahan. Jika masih ada kesalahan atau peringatan, itu berarti ada kesalahan dalam penulisan perintah atau ada nama subrutin yang sama, sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu sampai tidak ada pesan kesalahan lagi. Software 8051IDE ini berfungsi untuk merubah program yang kita tuliskan ke dalam bilangan heksadesimal, proses perubahan ini terjadi pada saat peng-compile-an. Bilangan heksadesimal inilah yang akan dikirimkan ke mikrokontroler. Universitas Sumatera Utara