Pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi Pengertian Ekstensifikasi

a. Fungsi Penerimaan Budgeter, yaitu memasukkan uang sebanyak - banyaknya ke kas negara, dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran - pengeluaran negara. Sebagai contoh: dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri. b. Fungsi Mengatur Regulerend, yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur masyarakat baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik dengan tujuan tertentu. Sebagai Contoh: Dikenakan pajak lebih tinggi terhadap minuman keras. Demikian pula terhadap barang mewah. Siti Resmi 2009:3 juga mengemukakan terdapat 2 fungsi Pajak yaitu :

3. Pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi

Pengertian Wajib Pajak menurut Erly Suandy 2011:105 sebagai berikut: “Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan.” Sedangkan pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi menurut Erly Suandy 2011:105 sebagai berikut: Wajib Pajak Orang Pribadi WPOP adalah Orang Pribadi yang menurut ketentuan perundang – undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

4. Pengertian Ekstensifikasi

Ekstensifikasi adalah Kegiatan yang berkaitan dengan penambahan jumlah wajib pajak terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak. Ekstensifikasi pajak memfokuskan pada peningkatan kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dan memfokuskan pada penambahan jumlah wajib pajak terdaftar dan perluasan objek pajak. Hal ini sesuai dengan strategi ekstensifikasi yang dilakukan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung guna mengoptimalisasi pajak daerah, antara lain: 1.Penyesuaian tarif pajak daerah disesuaikan peraturan perundang - Undangan yang berlaku serta dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi sosial ekonomi masyarakat. 2. Menggali potensi pajak daerah baru, melalui persiapan perlimpahan pajakpusat dan pajak propinsi. Agar kegiatan ekstensifikasi berhasil sesuai yang diharapkan maka menurut B. Boediono dalam Yusuf, 2010:51, terdapat tiga fungsi utama aparatur perpajakan untuk menjamin suksesnya sistem perpajakan termasuk pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi, yaitu penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan. Ketiga hal tersebut tidak boleh dipisahkan dan harus berjalan bersamaan untuk mewujudkan sistem perpajakan yang baik yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak. Selain itu kesadaraan wajib pajak sangat dibutuhkan karena dengan meningkatkan kesadaran dan jumlah wajib pajak maka akan meningkatkan jumlah pendapatan negara melalui pajak.

3. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP