Kualitas Papan Komposit Plastik dari Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dan Polipropilena Daur Ulang

KUALITAS PAPAN KOMPOSIT PLASTIK
DARI LIMBAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DAN
POLIPROPILENA DAUR ULANG

HERDAFI RIZKI ZAMZAMI

DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kualitas Papan
Komposit Plastik dari Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dan
Polipropilena Daur Ulang adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014
Herdafi Rizki Zamzami
NIM E24090062

ABSTRAK
HERDAFI RIZKI ZAMZAMI. Kualitas Papan Komposit Plastik dari Limbah
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dan Polipropilena Daur Ulang. Dibimbing
oleh MUH. YUSRAM MASSIJAYA dan LUSITA WARDANI.
Papan komposit plastik dibuat dari limbah kelapa sawit yang berfungsi
sebagai pengisi (filler) dan plastik polipropilena daur ulang yang berfungsi
sebagai matriks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas papan
komposit plastik dari limbah kelapa sawit dan plasrik polipropilena daur ulang
berdasarkan sifat fisis dan mekanis. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini
adalah jenis bahan filler (batang, cangkang dan tandan kosong kelapa sawit)
dengan perbedaan penambahan coupling agents maleat anhidrida (MAH) dan
inisiator benzoil peroksida (BPO). Pengujian pada sifat fisis dan mekanis
berdasarkan pada standar JIS A 5908 (2003), dan hasilnya menunjukkan bahwa
rata-rata nilai kerapatan sebesar 0.79, rata-rata nilai kadar air sebesar 2.59%, ratarata nilai daya serap air 24 jam sebesar 8.51%, rata-rata nilai pengembangan

tebal 24 jam sebesar 2.5%, rata-rata nilai MOE sebesar 11.45 x103 kg/cm², dan
rata-rata nilai MOR sebesar 144.75 kg/cm². Sifat fisis dan mekanis papan
komposit plastik sesuai dengan standar JIS A 5908 (2003) tentang papan partikel,
kecuali keteguhan lentur (MOE).
Kata kunci : papan komposit plastik, limbah kelapa sawit, polipropilen daur ulang,
Maleat anhidrida (MAH), Benzoil peroksida (BPO)

ABSTRACT
HERDAFI RIZKI ZAMZAMI. Quality of Wood Plastic Composite Made from
Oil Palm Wastes (Elaeis guineensis Jacq) and Recycled Polyprophylene.
Supervised by MUH. YUSRAM MASSIJAYA and LUSITA WARDANI.
Wood plastic composite can be produced using oil palm waste as filler
and recycled polyprophylene as a matrix. The objective of this research is to
determine the quality of wood plastic composite board based on physical and
mechanical properties. The treatments of this research are filler sources (the
wastes of palm tree stem, shell and empty fruits bunch fiber) with different
utilization levels of compatibilizer maleic anyhydride (MAH) and benzoil
peroxide (BPO) as iniciator. Testing of physical and mechanical properties based
on Japanese Industrial Standard (JIS) A 5908 (2003) for particle board. The
research results showed that average value of density was 0.79 g/cm3, average

value of moisture content was 2.59%, average value of water absorption for 24
hours was 8.51%, average value of thickness swelling of 24 hours was 2.50%,
average value of modulus of elacticity (MOE) was 11.45x103 kg/cm2, and average
value of modulus of rupture (MOR) was 144.75 kg/cm². The physical and
mechanical properties of wood polymer composite met the criteria of JIS A 5908
(2003), except the modulus of elasticity.
Keywords:wood plastic composite, oil palm waste, recycled polypropylene (RPP),
maleic anhydride (MAH), benzoil peroxide (BPO)

KUALITAS PAPAN KOMPOSIT PLASTIK DARI LIMBAH
KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DAN
POLIPROPILENA DAUR ULANG

HERDAFI RIZKI ZAMZAMI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Hasil Hutan


DEPARTEMEN HASIL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul
Nama
NRP

: Kualitas Papan Komposit Plastik dari Limbah Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq) dan Polipropilena Daur Ulang
: Herdafi Rizki Zamzami
: E24090062

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Muh. Yusram Massijaya, MS
Pembimbing I


Ir Lusita Wardani, MP
Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Fauzi Febrianto MS
Ketua Departemen

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 ini adalah
Kualitas Papan Komposit Plastik dari Limbah Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq) dan Polipropilena Daur Ulang.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof Dr Ir Muh. Yusram
Massijaya, MS dan Ibu Ir Lusita Wardani, MP selaku pembimbing. Di samping
itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Mahdi dari Laboratorium BioKomposit, serta Mas Irvan dari Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan
Kayu, Fakultas Kehutanan IPB, dan Pak Manto dari Laboratotium Biomaterial
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang telah membantu selama penelitian.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, kakak, adik dan
Hera atas segala doa dan perhatiannya. Selain itu pula ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada rekan-rekan THH 46 khususnya Jessica, Desrina, Ega,
Robby, Aldy, Aditya, Taufik, Sahrul, Dea, dan Andi
Tak lupa ucapan terimakasih juga kepada keluarga besar LAWALATA IPB
khususnya angkatan Manusela, keluarga besar Asrama Sylvalestari khususnya
angkatan Eks Mark Up, keluarga besar Asrama Sylvapinus, dan semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2014
Herdafi Rizki Zamzami

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR


vii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

METODE


3

Waktu dan Tempat

3

Bahan

3

Alat

3

Prosedur Penelitian

3

Prosedur Analisis Data


5

HASIL DAN PEMBAHASAN

4

Hasil

6

Pembahasan

8

SIMPULAN DAN SARAN

13

Simpulan


13

Saran

13

DAFTAR PUSTAKA

14

LAMPIRAN

15

RIWAYAT HIDUP

18

DAFTAR TABEL
1

2
3
4

Hasil pengukuran sifat fisik papan komposit plastik
Analisis keragaman sifat fisis papan komposit plastik
Hasil pengukuran sifat mekanis papan komposit plastik
Analisis keragaman sifat mekanis papan komposit plastik

6
6
7
7

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Kerapatan papan komposit plastik berdasarkan interaksi bahan filler
dan penambahan MAH & BPO
Kadar air papan komposit plastik berdasarkan interaksi bahan filler dan
penambahan MAH & BPO
Daya serap air 24 jam papan komposit plastik berdasarkan interaksi
bahan filler dan penambahan MAH & BPO
Pengembangan tebal 24 jam papan komposit plastik berdasarkan
interaksi bahan filler dan penambahan MAH & BPO
MOR papan komposit plastik berdasarkan interaksi jenis bahan filler
dan penambahan MAH & BPO
MOE papan komposit plastik berdasarkan interaksi jenis bahan filler
dan Penambahan MAH & BPO

8
9
9
10
11
12

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Limbah kelapa sawit adalah sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak
termasuk dalam produk utama yang merupakan hasil ikutan pada proses
pengolahan kelapa sawit (Departemen Pertanian 2006). Limbah kelapa sawit
dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu limbah perkebunan kelapa sawit dan
limbah industri kelapa sawit. Salah satu limbah dari perkebunan kelapa sawit
adalah limbah padat batang kelapa sawit sedangkan dari industri kelapa sawit
terdapat limbah cangkang kelapa sawit dan tandan kosong kelapa sawit. Menurut
Basiron et al. (2002) limbah batang sawit biasanya mempunyai volume rata-rata
1.6 m3/batang atau sekitar 200 m3/ha, pada saat dilakukan replanting. Hasil dari
penelitian Departemen Pertanian (2006) menyatakan bahwa limbah Tandan
Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah padat yang jumlahnya cukup
besar, yaitu sekitar 6 juta ton/ha yang tercatat pada tahun 2004 dan untuk limbah
cangkang kelapa sawit sebanyak 1.73 juta ton/ha, namun sampai saat ini
pemanfaatannya masih terbatas. Salah satu solusi pemanfaatannya yaitu
menjadikannya sebagai bahan pengisi (filler) pengganti kayu dalam proses
pembuatan papan komposit plastik. Kadar selulosa yang tinggi (Sreekala et al.
2001) dari serat kelapa sawit membuatnya sesuai untuk aplikasi komposit.
Penggunaan plastik yang semakin meningkat akhir-akhir ini juga
meningkatkan jumlah limbahnya. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah
atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9.3% dari total
sampah rumah tangga. Plastik sebagai limbah sangat sulit terdekomposisi di
alam sekitar, sehingga kemungkinan terbaiknya adalah dengan mendaur ulang
pemanfaatannya menjadi produk lain. Kishi, et al (1988) menyatakan bahwa
salah satu cara memanfaatkan limbah plastik adalah dengan mendaur ulang
menjadi produk baru antara lain komposit kayu plastik. Plastik mempunyai sifat
hidrofobik, sehingga komposit yang dihasilkan lebih tahan terhadap air dan
kelembaban. Selain itu bahan plastik tidak disukai rayap, sehingga tanpa
perlakuan pengawetan, papan komposit berbahan plastik tidak akan dimakan
rayap, bebas emisi formaldehida dan ramah lingkungan. Saat ini jenis
termoplastik yang dapat digunakan untuk tujuan pembuatan papan plastik adalah
jenis polipropilena dan polietilena. Polipropilena merupakan bahan yang bersifat
termoplastik, memiliki sifat padat, keras, kuat dan kedap air, yang sukar
terdegradasi secara alamiah, sehingga menjadi penyebab pencemaran lingkungan
yang potensial.
Keberadaan gugus hidroksil pada serat kelapa sawit mengakibatkan serat
bersifat hidrofilik, yang menyebabkan rendahnya kerekatan antar fase dengan
matriks polimer yang bersifat hidrofobik selama pembuatan papan komposit. Hal
ini menyebabkan penurunan sifat fisik dan mekanik komposit (Raju et al, 2008).
Dalam rangka untuk memperbaiki afinitas dan adhesi antara serat kayu dan matrik
termoplastik dalam pembuatannya, bahan kimia coupling agents ditambahkan
(Chun dan Woodhams 1984). Coupling agents adalah suatu bahan yang
digunakan dalam jumlah yang sedikit untuk memperbaiki kondisi permukaan
sehingga ikatan muncul diantaranya dan pada permukaan-permukaan lain,
contohnya kayu dan termoplastik (Pritchard 1998). Coupling agents golongan

2

anhibrida yang popular dalam komposit polimer dan serat kayu adalah Maleic
anhydride (MAH), Acetic anhydride (AA), Succinic anhydride (SA), dan Phthalic
anhydride (PHA). Dalam proses pembuatan papan komposit ini menggunakan
Maleic anhydride (MAH) sebagai coupling agents dan benzoil peroksida (BPO)
sebagai inisiator, karena kebanyakan polimer terutama resin thermoplastik adalah
bahan yang bersifat polar dan tidak menyerap air. Adanya penambahan bahan
aditif pada papan komposit plastik ini adalah sebagai compatibilizer (bahan untuk
meningkatkan kekompakan) (Febrianto et al. 1999 dalam Iswanto 2002).
Komposit dari serbuk kayu plastik adalah komposit yang terbuat dari
plastik sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai pengisi (filler), yang mempunyai
sifat gabungan keduanya, begitu juga untuk penggunaan filler jenis lainnya
(Mulana et al. 2011). Penambahan filler ke dalam matriks bertujuan
meningkatkan kekakuan, mengurangi densitas dan biaya per unit volume
sedangkan dengan adanya matriks polimer di dalamnya maka kekuatan dan sifat
fisiknya juga akan meningkat (Setyawati 2003). Keunggulan lain dari komposit
ini antara lain biaya produksi relatif murah, bahan baku melimpah, fleksibel
dalam proses pembuatan dan memiliki sifat-sifat yang lebih baik seperti stabilitas
dimensi yang baik (Setyawati dan Massijaya 2005).
Proses pembuatan papan komposit plastik dapat memanfaatkan limbah
dengan hasil papan yang berkualitas cukup tinggi dan lebih ekonomis. Aplikasi
papan komposit plastik sangat luas mulai dari sektor bangunan dan kontruksi,
perabotan, otomotif, pertamanan dan eksterior, serta sektor infrastruktur lainnya
(Clemons 2002; Rangaprasad 2003). Selain itu papan komposit plastik bisa juga
menjadi bahan furniture rumah tangga yang tahan terhadap air sehingga cocok
untuk perumahan yang memiliki kelembaban tinggi atau sering terkena banjir.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas papan komposit
plastik dari limbah kelapa sawit dan plasrik polipropilena daur ulang berdasarkan
sifat fisis dan mekanis.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
pemanfaatan limbah kelapa sawit pada bagian batang, cangkang, dan TKKS, serta
Polipropilena (PP) daur ulang agar dapat digunakan secara tepat guna dan
memiliki kualitas tinggi.

3

METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biokomposit, dan Laboratorium
Keteknikan Kayu, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor dan Laboratorium Biomaterial, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, Cibinong dalam waktu enam bulan, dari September 2012
sampai Januari 2013 dan Desember 2013 sampai Januari 2014.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa batang kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq), Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan cangkang
kelapa sawit berumur lebih dari 30 tahun yang didapat dari sekitar Kota Bogor,
plastik polipropilena (PP) daur ulang, Coupling Agents Maleat Anhidrida
(MAH), dan bahan inisiator benzoil peroksida (BPO)
Alat
Alat yang digunakan gergaji tangan, golok, cutter, gunting, alat tulis,
penggaris, kaliper, oven, desikator, alat pencetak papan, alat kempa, timbangan,
kape, serta alat pengujian berupa Universal Testing Machine (UTM) merk Instron
series IX version 8.27.00 dengan kapasitas 5 ton yang digunakan untuk pengujian
sifat mekanis (lentur, geser rekat, dan tekan sejajar).
Prosedur Penelitian
Persiapan Bahan
Bahan pengisi (filler) dalam pembuatan papan komposit plastik ini adalah
limbah batang, cangkang dan tandan kosong kelapa sawit yang telah digiling
menggunakan hammer mill sehingga menjadi partikel kecil. Kemudian dilakukan
pengayakan sehingga diperoleh partikel lolos saringan 60 mesh. Lalu di masukkan
oven hingga kadar air 82 kg/cm²
46.6
B1(Tanpa MAH & BPO)

50

B2 (Dengan MAH & BPO)

0
Batang

TKKS

Cangkang

Bahan filler

Gambar 5 MOR papan komposit plastik berdasarkan interaksi jenis bahan
filler dan Penambahan MAH & BPO
Keteguhan Lentur (Modulus of Elasticity, MOE)
Keteguhan lentur (MOE) menunjukkan perbandingan antara tegangan dan
regangan dibawah batas elastis sehingga benda akan kembali ke bentuk semula
apabila beban dilepaskan. Nilai rata-rata MOE berkisar antara 3.09 x103 kg/cm2
sampai 18.71 x103 kg/cm2 dengan nilai rata-rata sebesar 11.45 x103 kg/cm2
(Gambar 6). Nilai MOE yang dihasilkan tidak sesuai standar JIS A 5908 (2003)
karena dibawah 20.4 x103 kg/cm2. Oleh karena itu, papan komposit plastik ini

12

MOE (kg/cm2) x 103

tidak cocok digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan. Hal ini diduga karena
kurang sempurnanya pencampuran plastik (manual) dengan filler pada saat
pengempaan dalam pembuatan papan komposit sehingga sifat keteguhan lentur
hanya terdapat pada beberapa bagian papan komposit. Secara keseluruhan
penambahan MAH dan BPO ini menurunkan sifat mekanisnya ini disebabkan
karena tidak terjadinya ikatan antara bahan tersebut. Hal ini disebabkan karena
pada plastik polipropilena dan inisiator BPO cenderung relatif tidak memiliki
stabilitas thermal (Gacther 1996)(BPOM 2011).

20
15

13.16

JIS A 5908 (2003)
> 20.4 x103 kg/cm2

14.48
12.59 12.41
8.21 7.85

10

B1(Tanpa MAH & BPO)

5

B2 (Dengan MAH & BPO)

0
Batang

TKKS
Bahan filler

Cangkang

Gambar 6 MOE papan komposit plastik berdasarkan interaksi jenis bahan
filler dan penambahan MAH & BPO
Berdasarkan Hasil analisis keragaman perlakuan jenis bahan filler tidak
berpengaruh nyata terhadap MOE. Hasil analisis keragaman perlakuan
penambahan MAH dan BPO tidak berpengaruh nyata terhadap MOE. Hasil
analisis keragaman menunjukkan bahwa interaksi antara jenis bahan filler dengan
penambahan MAH dan BPO terhadap MOE tidak memberikan pengaruh yang
nyata.

13

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pembuatan papan komposit plastik dapat menggunakan limbah kelapa sawit
(batang, TKKS, dan cangkang) sebagai bahan pengisi (filler) dan plastik
polipropilena (PP) daur ulang sebagai matriks. Berdasarkan standar JIS A 5098
(2003), contoh uji yang memenuhi standar yaitu pada nilai sifat fisis (kerapatan,
kadar air, dan pengembangan tebal) dan nilai sifat mekanis (MOR). Penambahan
MAH dan BPO pada papan komposit plastik dapat memperbaiki kualitas sifat
fisik, namun tidak sejalan dengan sifat mekanisnya.
Saran
Penelitian selanjutnya perlu dilakukan pencampuran matrik dan filler
dengan cara injection molding system agar menghasilkan campuran yang lebih
homogen.

14

DAFTAR PUSTAKA
Bakar ES. 2003. Kayu Sawit sebagai Substitusi Kayu dari Hutan Alam. Bogor
(ID). Forum Komunikasi Teknologi dan Industri Kayu Jurusan Teknologi
Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB Volume 2/1/Juli 2003.
Chun I , Woodhams. 1984. Use of processing aids and coupling agents in micareinforced polypropylene. Polym. Comp. 5(4): 250-257.
Clemons C. 2002. Wood-plastic Composites in the United States. Forest Products
Journal 52(6): 10-18.d
Departemen Pertanian. 2006. Pedoman Pengelolaan Limbah Industri Kelapa
Sawit. Jakarta (ID): Departemen Pertanian.
Febrianto F. 1999. Preparation and Properties Enhancement of Moldable Wood –
Biodegradable Polymer Composites. [Disertasi]. Kyoto (JP).Division of
Forestry and Bio-material Science. Faculty of Agriculture.
Gacther, M. 1996. Plastic Additives. 3rd edition. Hanser Publisher;New York.
Hartono ACK. 1998. Daur Ulang Limbah Plastik dalam Pancaroba : Diplomasi
Ekonomi dan Pendidikan. Jakarta. Dana Mitra Lingkungan.
Han GS. 1990. Preparation and Physical Properties of Moldable Wood-Plastic
Composites. [Disertation], Kyoto (JP): Graduate School of Agriculture.
Iswanto AH. 2002. Peningkatan mutu papan partikel dengan penggunaan dicumyl
peroxide (DCP) sebagai inisiator. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Kishi H, Yoshioka M, Yamanoi A, Shiraishi N. 1988. Composites of Wood and
Polypropilen I. Tokyo (ID) Mokuzai Gakkaishi. 34 (2): 133-139. Original
Article.
Massijaya MY, Tambunan B, Hadi YS, Bakar ES, Sunarni I. 1999. Studi
Pembuatan Papan Partikel dari Limbah Kayu dan Plastik Polystyrene.
Jurnal Teknologi Hasil Hutan. Bogor (ID). Fakultas Kehutanan IPB.
Mulana F, Hisbullah, Iskandar. 2011. Pembuatan papan komposit dari plastik daur
ulang dan serbuk kayu serta jerami sebagai filler. Jurnal Rekayasa Kimia
dan Lingkungan. 8 (1):17-22.
Pritchard RD. (1998). Handbook of industrial and organizational psychology.Vol
3. Delhi (IN) : Jaico Publishing House
Raju G, Ratnam CT, Ibrahim NA, Rahman MZA, Yunus WMZW. 2008.
Enhancement of PVC/ENR blend properties by polymethyl acrylate grafted
oil palm empty fruit bunch. J.Appl. Polym. Sci. 110: 368–375.
Setyawati D. 2003. Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Serbuk Kayu Plastik
Polipropilena Daur Ulang [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Setyawati D, Massijaya MY. 2005. Pengembangan papan komposit berkualitas
tinggi dari sabut kelapa dan polipropilena daur ulang (I): Suhu dan waktu
kempa panas. Jurnal Teknologi Hasil Hutan. 18(2): 91-101.
Sreekala MS, George J, Kumaran MG, Thomas S. 2001. Water-sorption kinetics
in oil palm.. J. Polym. Sci., Part B: Polym. Phys.39, 1215–1223.
Tsoumis G. 1991. Science and Technology Wood. Structure, Properties,
Utilization. Van Vostrand Reinhold Inc. USA.
Wardani L. Yusram MY, Faisal M. 2013. Pemanfaatan Limbah Sawit dan Plastik
Daur Ulang (RPP) Sebagai Papan Komposit Plastik, Jurnal Hutan Tropis, 1
(1): 46-53.
http://ik.pom.go.id/v2012/katalog/Benzoil%20Peroksida.pdf (diunduh Mei 2014)

15

LAMPIRAN

16

17

Lampiran 1 Dokumentasi

Papan bahan filler batang

Papan bahan filler tandan kosong

Pola pemotongan sampel

Papan bahan filler cangkang

Sampel pengujian

Proses pencetakan papan

18

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor tanggal 28 September 1991 yang merupakan
putra ke dua dari tiga bersaudara pasangan bapak Ir Heru Sumaryanto, MSi dan Ir
Dwi Titik Adjarini. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bogor dan pada
tahun yang sama diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui
jalur Undangan Seleksi Mahasiswa IPB (USMI). Penulis memilih Mayor
Teknologi Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan.
Selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan, penulis telah
mengikuti beberapa kegiatan praktek lapang antara lain Praktek Pengenalan
Ekosistem Hutan (PPEH) di Hutan Mangrove Sancang Barat dan Gunung
Kamojang pada tahun 2011, Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) dengan lokasi
Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur,
Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dan Pabrik pengolahan Gondorukem
dan Terpentin (PGT) Sindangwangi pada tahun 2012, dan Praktek Kerja Lapang
(PKL) pada tahun 2013 di PT Corinthians Industries Indonesia, Bogor, Jawa Barat.
Selain aktif mengikuti perkuliahan, penulis juga aktif berorganisasi dan
pernah menjadi Ketua Umum Perkumpulan Mahasiswa Pecinta Alam
(LAWALATA IPB) (2012-2013), Koordinator Divisi Rumah Tangga Asrama
Sylvapinus IPB pada tahun 2011, anggota Divisi Kelompok Minat Biokomposit
pada tahun 2011, dan anggota Taekwondo IPB pada tahun 2009. Selain dibidang
akademik dan organisasi, penulis juga berhasil mendapatkan prestasi antara lain
yaitu lolos PKM-K sebagai peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
XXV pada tahun 2012, lolos dana hibah Program Mahasiswa Wirausaha 2012,
Juara 3 Lomba Lari Estafet Olimpiade Mahasiswa IPB tahun 2012, Juara 1
Lomba Lari estafet FORCUP 2011, dan Juara 1 Lomba Lari 400 m FORCUP
2011.
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan dari
Institut Pertanian Bogor, penulis melaksanakan penelitian dan menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Kualitas Papan Komposit Plastik dari Limbah Kelapa
Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dan Polipropilena (PP) Daur Ulang” dibawah
bimbingan Prof Dr Ir Muh. Yusram Massijaya, MS dan Ir Lusita Wardani, MP.