Pemanfaatan Kara Benguk (Mucuna Pruriens) sebagai Kandidat Growth Promoter Alami terhadap Performa Sapi Sumba Ongole

PEMANFAATAN KARA BENGUK (Mucuna pruriens) SEBAGAI
KANDIDAT GROWTH PROMOTER ALAMI TERHADAP
PERFORMA SAPI SUMBA ONGOLE

SICHI MIKI YANTIKA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pemanfaatan Kara Benguk
(Mucuna Pruriens) sebagai Kandidat Growth Promoter Alami terhadap Performa Sapi
Sumba Ongole adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, April 2015
Sichi Miki Yantika
NRP D152114031

RINGKASAN
SICHI MIKI YANTIKA. Pemanfaatan Kara Benguk (Mucuna Pruriens) sebagai
Kandidat Growth Promoter Alami terhadap Performa Sapi Sumba Ongole. Dibimbing
oleh DWIERRA EVVYERNIE A dan DIDID DIAPARI.
Saat ini di dunia feedlot Indonesia sedang marak penggunaan senyawa β-agonis
untuk memacu ternaknya agar menghasilkan performa lebih baik. Performa ternak yang
didapatkan memang lebih baik namun keamanan pangan produk peternakan menjadi
masalah ketika penggunaannya dilakukan. Penggunaan Mucuna pruriens diharapkan
dapat menggantikan penggunaan senyawa terlarang tersebut. Mucuna pruriens yang
dikenal sebagai kara benguk di Indonesia merupakan salah satu jenis leguminosa yang
mengandung senyawa aktif antara lain L-dopa yang diduga dapat memacu
pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai
pemanfaatan kara benguk (Mucuna pruriens) sebagai kandidat growth promoter alami
pada sapi Sumba Ongole.

Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan
ransum dan 4 kelompok ternak dari 16 ekor sapi Sumba Ongole jantan periode finisher
dengan rataan bobot badan 488±37.08 kg pada periode finisher. Ransum basal
penelitian sebagai ransum control (P0) terdiri dari 15% jerami padi dan 85% konsentrat.
Ransum perlakuan (P1) adalah P0 ditambah dengan 12% tepung biji kara benguk; P2
adalah P0 ditambah 16% tempe benguk; dan P3 adalah P0 dengan 200 mg raktofamin
HCl (growth promoter sintetis). Parameter yang diukur adalah: konsumsi, rataan
pertambahan bobot badan, efisiensi pakan, kondisi fisiologis ternak, metabolit darah,
dan hematologis darah. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji kontras ortogonal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung biji kara benguk 12%
dan tempe benguk pada level 16% dari BK pakan nyata (P