Semiotika Roland Barthes Semiotika .1. Sejarah dan Pengertian Semiotika

Denotasi yang dikemukaan Barthes memiliki arti yang berbeda dengan arti yang umum. Jika dalam arti umum denotasi adalah makna yang sesungguhnya, malah dipakai sebagai referensi dan mengacu pada penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai dengan apa yang diucapkan. Namun, pengertian denotasi, menurut Roland Barthes, ialah sistem signifikasi tingkat pertama, dan konotasi pada tingkat kedua.Dalam hal ini denotasi justru lebih diasosiasikan dengan ketertutupan makna dan dengan demikian sensor atau represi politis.Sebagai reaksi yang paling ekstrem melawan keharfiahan denotasi yang bersifat opersif Budiman, dalam Sobur, 2003:70-71. Pemetaan perlu dilakukan pada tahap – tahap konotasi. Tahapan konotasi pun dibagi menjadi 2. Tahap pertama memiliki 3 bagian, yaitu : Efek tiruan, sikap pose, dan objek. Sedangkan 3 tahap terakhir adalah :Fotogenia, estetisme, dan sintaksis. Barthes tidak sebatas itu memahami proses penandaan, tetapi dia juga melihat aspek lain dari penandaan, yaitu mitos myth yang menandai suatu masyarakat. Mitos atau mitologi sebenarnya merupakan istilah lain yang dipergunakan oleh Barthes untuk idiologi. Mitologi ini merupakan level tertinggi dalam penelitian sebuah teks, dan merupakan rangkaian mitos yang hidup dalam sebuah kebudayaan. Mitos merupakan hal yang penting karena tidak hanya berfungsi sebagai pernyataan charter bagi kelompok yang menyatakan, tetapi merupakan kunci pembuka bagaimana pikiran manusia dalam sebuah kebudayaan bekerja Berger, 1982:32 dalam Basarah, 2006: 36. Mitos bukanlah pembicaraan atau wicara yang sembarangan; bahasa membutuhkan kondisi-kondisi khusus untuk menjadi mitos. Tapi yang harus ditetapkan secara tegas, pada awalnya adalah bahwa mitos adalah suatu sistem komunikasi, bahwa mitos juga adalah suatu pesan. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami bahwa mitos tidak mungkin merupakan suatu objekm konsep, atau gagasan. Mitos merupakan mode pertandaan a mode signification, suatu bentuk a form Barthes 2010:295. Mitos adalah semacam wicara, segalanya dapat menjadi mitos asal hal itu disampaikan lewat wacana discourse. Mitos tidak di definisikan oleh objek pesannya, tetapi oleh caranya menyatakan pesan ini Barthes 2010:296. Dalam mitos, kita kembali menemukan pola tiga dimensi penanda, petanda, dan tanda. Tetapi mitos adalah suatu sitem yang janggal, karena ia dibentuk dari rantai semiologi yang telah eksis sebelumnya. Mitos merupakan system semilologi tatanan kedua second-order semiological system Barthes 2010:303. Gambar 1.4 Signifikasi Dua Tahap Barthes Sumber: John Fiske, Introduction to Communication Studies, 1990, hlm.88.dalam Sobur, 2001:12 Apa yang merupakan tanda yaitu totalitas asosiatif antara konsep dan citra dalam sistem yang pertama, menjadi sekedar penanda dalam system yang kedua. Di sini harus di ingat bahwa materi-materi dalam wicara mistis bahasa itu sendiri, fotografi, lukisan, poster, ritus, objek, dan seterusnya, meskipun berbeda pada awalnya, direduksi menjadi suatu fungsi penanda yang murni begitu materi itu tertangkap oleh mitos. Mitos melihat dalam materi-materi itu hanya bahan mentah yang sama, kesatuan mereka semua turun pada status sekadar suatu bahasa. Mitos hanya ingin melihat dalam materi-materi itu sekumpulan tanda, suatu tanda global, terma final dari rantai semiologis pertama Barthes 2010:303. Konotasi dalam kerangka Barthes identik dengan operasi ideologi, yang disebutnya sebagai “mitos” dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu Budiman, 1999:22 dalam Sobur, 2003:71. Di dalam mitos juga terdapat pola tiga dimensi penanda, petanda, dan tanda, namun sebagai suatu system yang unik, mitos dibangun oleh suatu rantai rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya atau, dengan kata lain, mitos adalah juga suatu system pemaknaan tataran kedua. Di dalam mitos pula sebuah petanda memiliki beberapa penanda. Bendera Union Jeck misalnya yang lengan-lengannya menyebar kedelapan penjuru, bahasa Inggris yang kini telah menginternasional.Artinya dari segi jumlah, petanda lebih miskin jumlahnya daripada penanda, sehingga dalam praktiknya terjadilah pemunculan sebuah konsep secara berulang-ulang dalam bentuk-bentuk yang berbeda.Mitologi mempelajari bentuk-bentuk tersebut karena pengulangan konsep terjadi dalam wujud berbagai bentuk tersebut Sobur, 2003:71. 58

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1.Sejarah Perusahaan 3.1.1. Seputar Indonesia Nasional Di dalam tatanan negara maju, pers telah menjadi bagian yang sangat penting, karena pers memiliki kekuatan dan peranan strategis dalam mewarnai kehidupan ketatanegaraan. Pers berperan sebagai penyeimbang dan kontrol terhadap jalannya pemerintahan. Kekuatan inilah yang mengantarkan pers pada urutan keempat setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Oleh karenanya, agar kekuatan dan peran pers yang sangat besar itu tidak disalahartikan dan disalahtafsirkan, pers dituntut untuk menggunakan fungsinya dengan tepat, sesuai dengan standar jurnalisme yang benar. Pers juga harus memiliki peran penyeimbang agar tidak menjurus kearah trial by press. Inilah amanat yang akan dan harus diemban Harian Seputar Indonesia. Sebagai surat kabar baru yang lahir di tengah ketatnya persaingan penerbitan persuratkabaran di tanah air. Harian SindoSeputar Indonesia terbit perdana, pada 30 Juni 2005. Dilahirkan oleh PT Media Nusantara Informasi MNI, sub-sidiary dari PT. Media Nusantara Citra MNC yang menaungi RCTI, TPI, Global TV dan Trijaya Network. PT. MNC sudah sangat berpengalaman dalam mengelola media serta terbilang mapan dan berpengaruh, baik di kalangan masyarakat maupun pengambil keputusan. Sebagai surat kabar baru, Harian Seputar Indonesia ditujukan untuk memudahkan sekaligus memenuhi kebutuhan pembaca dalam satu keluarga. Pada saat sang Bapak memilih news, sang Ibu bisa leluasa membaca lifestyle, sedangkan si Anak bebas membaca sport. Atau sang Bapak bisa membawa news ke kantor dengan meninggalkan lifestyle untuk dibaca Ibu di rumah, sementara si Anak memasukkan sport ke dalam tas untuk dibaca dalam perjalanan. Pendeknya, mereka bisa bertukar section tanpa harus mengganggu keasyikan masing-masing. HarianSeputar Indonesia hadir setiap pagi dengan sajian berita- berita yang akurat, mendalam, penuh gaya dan warna. Harian Seputar Indonesia juga akan menyapa pembaca dengan sentuhan jurnalisme khas untuk selalu memberikan lebih dari sekadar berita. Apalagi ditunjang dengan kreatifitas visual yang progresif dan tidak konservatif, Harian Seputar Indonesia yakin akan menjadi media yang unik. Sajian berita yang bersahabat, karena pemanfaatan bahasa dan image yang ramah tidak berdarah-darah, aktual dan informatif, karena berita terkini disajikan dengan ringkas dan jelas dengan topik-topik yang hangat. Koran yang menghibur karena didukung oleh desain yang menarik dan tidak membuat kening berkerut. Mampu mengakomodasi Feature Lifestyle dan Infotainment sekuat berita. Sajian berita yang bersifat Non Partisan atau tidak memihak dan dapat dipercaya. Koran yang bersifat Young and Friendly Newspaper, tercermin dari penggunaan bahasa yang renyah dan sarat dengan unsur partisipasi publik, dan mampu menyajikan gaya hidup yang meliputi in depth news, lifestyle, sport, dan entertainment. Terbit selama 7 hari selama 1 minggu, dengan format ukuran panjang 7 kolom dan tinggi 54 cm. Edisi reguler terbit 44 halaman dengan 3 bagian section. Target pembaca adalah masyarakat kelas menengah ke atas, pendidikan Sarjana, segmentasi usia 18 tahun ke atas. Dengan diferensiasi pembaca laki-laki sebanyak 52 dan pembaca wanita sebanyak 48. Target distribusi Harian Seputar Indonesia adalah kota-kota besar di seluruh Indonesia dengan jumlah pembaca sebesar 1 juta orang. Karakteristik pembaca memiliki kebiasaan membaca lebih dari satu surat kabar, karena tidak ingin tertinggal informasi penting dan informasi hiburan dalam waktu yang bersamaan. Termasuk kelompok masyarakat yang haus informasi dan inovatif sehingga mudah menerima hal baru.

3.1.2. Seputar Indonesia Edisi Jawa Barat

Harian Seputar Indonesia Edisi Jawa Barat Sindo Jabar diluncurkan pertama kali pada 1 September 2005 atau dua bulan setelah SindoEdisi Nasional terbit pada 30 Juni 2005. Sindo Jabar terbit perdana dengan konten lokal Bandung Raya. Mulai 9 Desember 2005, mulai masuk berita-berita dari Kab Cianjur dan KabKota Sukabumi disusul berita-berita dari Priangan Timur Kab Garut, KabKota Tasikmalaya, Kota Banjar, dan Kab Ciamis mulai 21 April 2006. Pada 5 Juli 2006, bayi