c.  Wawancara,  yaitu  penelitian  yang  dilakukan  dengan  cara  mengumpulan  data melalui  Tanya  jawab  secar  langsung  dengan  semua  pihak  yang  terkait  dengan
masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan. 2.  Studi  kepustakaan  Library  Reseach,  yaitu  penelitian  yang  dilakukan  dengan  cara
mempelajari bahan-bahan yang terdapat dalam buku, majalah, internet, dan berbagai sumber lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
a.  Dokumentasi
Teknik pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan mencatat dokumen- dokumen  yang  berhubungan  dengan  variabel  penelitian.  Penelitian  dilakukan
dengan  mencari  dan  mengumpulan  data  yang  diperlukan  dari  berbagai  buku, jurnal,  catatan-catatan,  gambar-gambar  dan  literatur  yang  berhubungan  dengan
penyusunan skripsi ini. Adapun tujuan dari metodologi ini adalah untuk deskripsi, gambaran secara sistematis akurat, faktual mengenai hal-hal yang diteliti.
Dalam  penelitian  ini  penulis  menggunakan  kuesioner  sebagai  data  penelitian.  Sebelum kuesioner  atau  instrumen  penelitian  disebarkan  kepada  responden  terlebih  dahulu  dilakukan  uji
validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya alat ukur yang digunakan, sedangkan pengujian reliabilitas untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat
dipercaya.
3.8. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur  yang dirancang dalam bentuk  kuesioner  benar-benar  dapat  menjalankan  fungsinya.  Seperti  telah  dijelaskan  pada
metodologi penelitian bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya.
Apabila  koefisien  korelasi  butir  pernyataan  dengan  skor  total  item  lainnya    0,30  maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
3.9. Uji Reliabilitas
Reliabilitas  menyangkut  ketepatan  alat  ukur,  alat  ukur  itu  mempunyai  reabilitas  tinggi jika  alat  ukur  dapat  dipercaya  dan  stabil.  Adapun  metode  yang  digunakan  untuk  menguji
reabilitas dalam penelitian ini adalah split half method. Yaitu menghitung reabilitas dengan cara memberikan  test  pada  sejumlah  subjek  dan  kemudian  hasil  tes  tersebut  dibagi  menjadi  dua
bagian yang sama besar berdasarkan pemilihan genap ganjil.
3.10. Uji MSI
Oleh karena data  yang didapat  dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis  data  diperlukan  data  interval,  maka  untuk  memecahkan  persoalan  ini  perlu
ditingkatkan skala pengukurannya menjadi skala interval
“Method of Successive Interval” Hays dalam Umi Narimawati Dkk. 2010:47.
3.11. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
Rancangan  analisis  adalah  proses  mencari  dan  menyususun  secara  sistematis  data  yang telah  diperoleh  dari  hasil  pengumpulan  data  dengan  mengorganisasikan  data  kedalam  kategori,
menjabarkan dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn kedalam pola, memilih mana yang penting  dan  akan  dipelajari,  serta  membuat  kesimpulan.  Rancangan  analisis  ini  menggunakan
analisis data deskriptif dan verifikatif.
Pada  penelitian  ini  digunakan  melalui  metoda  deskriptif  dan  verifikatif.  Penelitian deskriptif  digunakan  untuk  menggambarkan  tentang  perilaku  kewirausahaan  dan  orientasi
prestasi, serta kinerja perusahaan itu sendiri.
3.11.1. Analisis Deskriptif Kualitatif
Penelitian  deskriptif  digunakan  untuk  menggambarkan  bagaimana  pengaruh  perilaku kewirausahaan  dan  kemampuan  manajerial  serta  kinerja  usaha  para  pengrajin  Sentra  Industri
Rajut  Binong  Jati  Bandung.  Analisis  ini  menggambarkan  skor  aktual  yaitu  jawaban  seluruh responden atau kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi semua
responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.
3.11.2. Analisis Verifikatif Kuantitatif
Untuk menganalisis verifikatif digunakan skala Likert, dengan memberikan nilai 5-4-3-2- 1  untuk  jenis  pertanyaan  positif  dikuesioner.  Selanjutnya  untuk  mengolah  data-data  tersebut
peneliti menggunakan beberapa metode antara lain : a.
Analisis Regresi Berganda Analisis  regresi  linier  berganda  digunakan  untuk  menganalisa  pengaruh  beberapa
variabel  bebas  atau  independen  variabel  X  terhadap  satu  variabel  tidak  bebas  atau  dependen variabel Y secara bersama-sama.
b. Analisis Korelasi
Setelah data terkumpul berhasil diubah menjadi data interval, maka langkah selanjutnya menghitung  keeratan  hubungan  atau  koefisien  korelasi  antara  variable  X  dengan  variaebel  Y
yang  dilakukan  dengan  cara  menggunakan  perhitungan  analisis  koefisien  korelasi  Product moment Method atau dikenal dengan rumus pearson Sugiyono, 2009:183.
c. Analisis Determinasi
Besarnya  peranan  semua  variabel  bebas  ditunjukan  oleh  besarnya  koefisien  dterminasi R2.  Semakin  besar  nilai  determinasi  maka  semakin  besar  menunjukan  bahwa  persamaan
regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat. Hasil perhitungan dapat dilihat dengan menggunakan media  alat bantu SPSS atau secara manual.
3.12. Pengujian Hipotesis
Pengujian  hipotesis  dilakukan  melalui  dua  tahap,  yaitu  pengujian  hipotesis  secara simultan dan parsial.
1. Pengujian Hipotesis secara Simultan  Total Uji
– F
Melakukan  uji  F  untuk  mengetahui  pengaruh  seluruh  variabel  bebas  secara  simultan terhadap  variabel  terikat.  Pengujian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  semua  variabel
bebas  secara  bersama-sama  dapat  berperan  atas  variabel  terikat.  Pengujian  ini  dilakukan menggunakan  distribusi  F  dengan  membandingkan  antara  nilai  F
– kritis dengan nilai F – test yang  terdapat  pada  tabel  Analisis  of  Variance  ANOVA  dari  hasil  perhitungan  dengan  micro-
soft. Jika F
hitung
F
kritis
, maka Ho yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat ditolak dan sebaliknya.
2. Pengujian Secara Parsial  Uji
– T
Melakukan  Uji –  t,  untuk  menguji  pengaruh  masing-masing  variabel  bebas  terhadap
variabel terikat hipotesis. 1.  Kriteria penarikan pengujian Jika  menggunakan  tingkat  kekeliruan  α  =  0,01  untuk  di  uji  dua  pihak,  maka  kriteria
penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut: a.
Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan Y ada hubungannya.
b.
Jika thitung ≤ ttabel maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.
4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.
Analisis Deskriptif
Gambaran  data  hasil  tanggapan  responden  dapat  digunakan  untuk  memperkaya pembahasan,  melalui  gambaran  data  tanggapan  responden  dapat  diketahui  bagaimana  kondisi
setiap  indikator  variabel  yang  sedang  diteliti.Agar  lebih  mudah  dalam  menginterpretasikan variabel  yang sedang diteliti, dilakukan kategorisasi terhadap tanggapan responden berdasarkan
persentase skor tanggapan responden.
4.1.1. Analisis Variabel Perilaku Kewirausahaan X1
Pada  analisis  variabel  perilaku  kewirausahaan  penelitian  ini  menggunakan  indikator bersikap proaktif, orientasi prestasi dan komitmen dengan pihak lain.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Perilaku Kewirausahaan
Variabel Indikator
Item Pertanyaa
n
Skor Aktual
Skor Ideal
Persentas e
Kategori
Pengaruh Kewirausahaan
X1 Bersikap
Proaktif 1
206 320
64.37 Cukup
Orientasi Prestasi
1 196
320 61.25
Cukup
Komitmen dengan pihak
lain 2
380 320
59.38 Cukup
Total 782
1280 61.67
Cukup
Sumber: Hasil Pengolahan data 2014
Dari  tabel  4.1  diatas dapat  dilihat  bahwa  para  pengrajin  di  sentra  rajut  binong  jati  Bandung memiliki  tingkat  bersikap  proaktif  yang  sangat  tinggi  dalam  hal  perilaku  kewirausahaan
dibandingkan dengan tingkat orientasi prestasi maupun komitmen dengan pihak lain. Hal ini terlihat jelas dari skor yang di dapat, skor bersikap proaktif   sebesar 206, sedangkan skor orientasi prestasi
sebesar 196 dan komitmen dengan pihak lain mendapatkan skor sebesar 190.
4.1.2. Analisis Variabel Kemampuan Manajerial X2
Variabel X2
yaitu kemampuan
manajerial yang
melliputi, perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Tanggapan Responden Kemampuan Manajerial
Variabel Indikator
Item Pertanyaan
Skor Aktual
Skor Ideal
Persentase  Kategori
Kemampuan Manajerial
X2 Perencanaan
2 506
320 79.06
Baik Pengorganisasian  2
420 320
65.62 Cukup
Pelaksanaan 2
394 320
61.56 Cukup
Pengawasan 2
322 320
50.31 Kurang
Total 1642
2560 64.14
Cukup
Sumber: Hasil Pengolahan data 2014
Dari  tabel  4.2  diatas  dapat  dilihat  bahwa  tanggapan  responden  mengenai  kemampuan manajerial  lebih  besar  pada  tingkat  perencanaan  dengan  rata
–  rata  skor  253.  Hal  ini menunjukkan  bahwa  tingkat  perencanaan  para  pengrajin  sentra  rajut  binong  jati  Bandung  ini
sangat  baik.  Selanjutnya  rata –  rata  skor  pengorganisasian  sebesar  210,  rata  –  rata  skor
pelaksanaan sebesar 197 dan rata – rata skor terkecil terdapat pada tingkat pengawasan dengan
skor 161.
4.1.3. Analisis Variabel Kinerja Usaha Y
Variabel  Y  yaitu  kinerja  usaha  yang  meliputi  petumbuhan  penjualan,  pertumbuhan pendapatan dan pertumbuhan pangsa pasar.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Tanggapan Responden Kinerja Usaha
Variabel Indikator
Item Pertanyaan
Skor Aktual
Skor Ideal
Persentase  Kategori
Kinerja Usaha Y
Pertumbuhan Penjualan
2 746
320 85.79
Sangat Baik
Pertumbuhan Pendapatan
2 456
320 71.25
Baik
Pertumbuhan Pangsa Pasar
3 606
320 63.12
Cukup
Total 1808
2240 73.38
Baik
Sumber: Hasil Pengolahan data 2014
Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat skor tertinggi dari kinerja usaha para pengrajin di sentra rajut  binong  jati  Bandung  ini  adalah  petumbuhan  penjualan  dengan  rata
–  rata  skor  248.6. Dilanjutkan  dengan  pertumbuhan  pendapatan  dengan  rata
–  rata  skor  228  dan  skor  terendah adalah pertumbuhan pangsa pasar dengan skor 202.
4.2. Analisis Verifikatif