Hubungan antara Kebiasaan Mencuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Diare

yang kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah memenuhi syarat sebanyak 17 orang 65,4. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai p-value lebih kecil dari 0,05. Nilai p-value dilihat pada kolom Continuity Correction dalam tabel hasil uji chi- square yaitu nilai p-value = 0,012. Nilai p-value tersebut 0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya ada hubungan antara kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL dengan kejadian Diare di Kecamatan Miri. Perhitungan risk estimate didapatkan OR = 5,127 OR1 dengan CI = 1,568- 16,765, menunjukkan bahwa kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL tidak memenuhi syarat lebih berisiko 5 kali menyebabkan penyakit diare jika dibandingkan dengan kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL yang memenuhi syarat.

4.2.2.4 Hubungan antara Kebiasaan Mencuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Diare

Tabel 4.11 Tabulasi Silang antara Kebiasaan Mencuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Diare Kebiasaan Mencuci Tangan Pakai Sabun Kejadian Diare p value OR 95 CI Kasus Kontrol N N Tidak Memenuhi Syarat 22 84,6 11 42,3 0,004 7,500 2,005-28,053 Memenuhi Syarat 4 15,4 15 57,7 Total 26 100 26 100 Sumber: Data primer hasil penelitian, 2015 Data yang diperoleh tentang kebiasaan mencuci tangan pakai sabun memenuhi syarat untuk diolah menggunakan uji chi-square tabel 2x2. Seluruh data yang diperoleh dinyatakan valid, tidak ada sel dengan count 0 nol dan tidak ada sel dengan expected count 5 sehingga data dianalisis menggunakan uji chi- square. Berdasarkan hasil uji chi-square pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa dari 26 responden kasus penderita diare yang tidak memenuhi syarat dalam melakukan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun sebanyak 22 orang 84,6 dan yang memenuhi syarat dalam melakukan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun sebanyak 4 orang 15,4. Dari 26 responden kontrol bukan penderita diare yang tidak memenuhi syarat dalam melakukan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun sebanyak 11 orang 42,3 dan yang memenuhi syarat dalam melakukan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun sebanyak 15 orang 57,7. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai p-value lebih kecil dari 0,05. Nilai p-value dilihat pada kolom Continuity Correction dalam tabel hasil uji chi- square yaitu 0,004. Nilai p-value tersebut 0,05, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulannya, ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dengan kejadian Diare di Kecamatan Miri. Sedangkan untuk Perhitungan risk estimate didapatkan OR = 7,500 OR1 dengan CI = 2,005-28,053 , ini menunjukkan bahwa tidak memenuhi syarat dalam melakukan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun lebih berisiko 7 kali menyebabkan penyakit diare jika dibandingkan dengan memenuhi syarat dalam melakukan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun.

4.2.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Bivariat

Rekapitulasi hasil penelitian “Hubungan antara Sarana Sanitasi Dasar Rumah dan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Miri Kabupaten Sragen ” dilihat pada Tabel 4.20. Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil Analisis Bivariat Menggunakan Uji Chi Square No. Variabel Bebas p value OR CI95 Keterangan 1. Kondisi Bangunan Jamban 0,005 6,720 1,915-23,577 Ada hubungan 2. Kondisi Tempat Sampah Rumah Tangga 0,579 - - Tidak ada hubungan 3. Kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah SPAL 0,012 5,127 1,568-16,765 Ada hubungan 4. Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun 0,004 7,500 2,005-28,053 Ada hubungan 74 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan 5.1.1 Hubungan antara Kondisi Bangunan Jamban dengan Kejadian Diare

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PERILAKU IBU DALAM CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN KEJADIAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dan Perilaku Ibu Dalam Cuci Tangan Pakai Sabun Dengan Kejadian Penyakit Diare Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Pusk

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dan Perilaku Ibu Dalam Cuci Tangan Pakai Sabun Dengan Kejadian Penyakit Diare Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono II Kabupaten Boyolali.

0 3 6

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENCUCI TANGAN ANAK PRA SEKOLAH DENGAN KEJADIAN DIARE Hubungan Antara Kebiasaan Mencuci Tangan Anak Pra Sekolah Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pajang Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kebiasaan Mencuci Tangan Anak Pra Sekolah Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pajang Surakarta.

0 1 6

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENCUCI TANGAN ANAK PRA SEKOLAH DENGAN KEJADIAN DIARE Hubungan Antara Kebiasaan Mencuci Tangan Anak Pra Sekolah Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pajang Surakarta.

0 3 13

Cuci Tangan Pakai Sabun: Kapan Waktu yang Tepat untuk Cuci Tangan Pakai Sabun?

0 1 4

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA

0 0 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUIN RAYA KOTA BANJARMASIN TAHUN 2015

0 0 8

1 HUBUNGAN ANTARA FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA

0 1 17

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ASI EKSKLUSIF, KEBIASAAN CUCI TANGAN, PENGGUNAAN AIR BERSIH, DAN JAMBAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA (Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo)

0 0 14