suatu kelompok besar 97 individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominansi pada jantan berbentuk linear dan transitif di antara enam jantan dewasa. Frekuensi dan
intensitas agresi di antara jantan berkorelasi kuat dengan jarak peringkat. Jantan dari seluruh peringkat secara signifikan menunjukkan pula tingkat agresivitas yang lebih
tinggi terhadap betina yang secara seksual reseptif daripada terhadap betina pada fase yang lain. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa jantan monyet hitam
Sulawesi mempunyai organisasi sosial yang sama dengan pada spesies Macaca lainnya Reed et al. 1997.
1. Interaksi Kompetitif Antagonistik
Jika hewan hidup dalam kelompok yang stabil, pesaing superior secara konsisten unggul terhadap pesaing inferior Collinge 1993. Pasangan individu tersebut mempunyai
hubungan dominansi. Hubungan dominansi dapat diukur melalui hasil perkelahian dalam pertemuan agresif antara dua individu atau arah sikap mengancam atau tunduk. Agresi
mencakup agresi ringan mengancam dengan membuka mulut, mengancam dengan suara, menerjang dan agresi berat mengusir, menendang, mencakar, menggigit Perry 1996.
1.1. Hierarki Dominansi
Menurut Martin dan Bateson 1999, pada banyak spesies primata, hubungan di antara sepasang individu berbentuk asimetris. Satu individu secara konsisten akan
mengusir individu lain pada saat mereka berkompetisi untuk suatu sumber yang bermanfaat, misalnya pakan, tempat, atau kawin, atau secara sederhana satu individu
menghindar pada saat mereka bertemu. Jika sejumlah kejadian dicatat untuk setiap pasangan dalam kelompok, seringkali menjadi jelas bahwa satu individu cenderung untuk
mengusir seluruh individu lainnya, sedangkan individu lain akan diusir yang lainnya. Keseluruhan susunan individu dominan dan subordinan dalam kelompok dikenal sebagai
hierarki dominansi Martin dan Bateson 1999. Dominansi merupakan hal penting
dalam tingkah laku sosial pada spesies hewan yang hidup berkelompok dengan keuntungan yang lebih besar diperoleh oleh individu yang mempunyai peringkat tinggi,
misalnya akses untuk kawin, pakan, dan lokasi yang aman. Satwa primata hidup dalam
suatu kelompok, sehingga harus bersaing satu dengan yang lain dari waktu ke waktu untuk akses terhadap sumber-sumber di atas. Kompetisi ini menghasilkan kemantapan
dalam hierarki dominansi yang mencakup perbedaan tingkah laku individu berdasarkan jenis kelamin, ukuran, umur, status, dan kekerabatan Swindler 1998.
Terdapat beberapa bentuk hierarki dominansi. Jika seluruh individu dalam kelompok dapat disusun dalam urutan dominansi yang pasti misalnya C dominan
terhadap A, A dominan terhadap D, D dominan terhadap E, dan E dominan terhadap B,
maka hierarki dominansinya linear Martin dan Bateson 1999. Dalam kenyataan, hanya beberapa hierarki ini yang linear sempurna. Kadang-kadang dominansi balik dapat
terjadi, jika subordinan mengalahkan individu yang secara normal lebih dominan Martin dan Bateson 1999. Lebih jauh untuk hierarki linear sempurna, seluruh hubungan diad
harus asimetris. Pada beberapa kelompok, dua atau lebih individu dapat mempunyai status yang sama. Pada hierarki linear sempurna, seluruh kemungkinan hubungan triad
harus transitif jika A dominan terhadap B dan B dominan terhadap C, maka A harus
dominan terhadap C Martin dan Bateson 1999. Pada saat ini kelompok monyet di CA Tangkoko-Batuangus tidak sebesar pada
tahun 1994. Kelompok Rambo telah terfragmentasi menjadi dua kelompok yang lebih kecil, yaitu KRI ±60 ekor dan KRII 51 ekor Saroyo 2002a. Pola dominansi betina
pada monyet hitam Sulawesi digolongkan sebagai nepotistik-toleran Slater 2002. Pola
ini berarti bahwa betina bersifat filopatri dan terdapat kerjasama antarkerabat dalam kompetisi.
1.2. Pola Dominansi Pola dominansi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu despotik dan egaliter.