Peran Dominansi terhadap Pakan Rekonsiliasi

Dominansi antarkelompok terhadap tempat diamati dengan memetakan pergeseran jelajah harian KRII terhadap KRI setiap bulannya selama setahun dan pengamatan ad libitum sampling terhadap interaksi kedua kelompok. Pengamatan interaksi mencakup interaksi agonistik dan afiliatif setiap pertemuan kedua kelompok untuk menentukan peringkat dominansi antarkelompok. Data diambil sebanyak 10 kejadian pertemuan untuk setiap bulannya. Pengamatan juga dilakukan pada saat penelitian pendahuluan pada pohon Ficus sp. Di E-1050 sebanyak tiga kejadian. Selain itu diamati pula kondisi habitat, terutama masa berbuah untuk jenis-jenis pohon buah terutama Ficus spp. dan Dracontomelum dao untuk setiap bulan, sehingga dapat ditentukan faktor-faktor penyebab pergeseran jelajah tersebut. Penentuan masa berbuah dilakukan dengan mengamati waktu berbunga, berbuah, buah masak, dan buah habis pada lokasi-lokasi yang biasa didatangi kelompok monyet.

2. Peran Dominansi terhadap Pakan

Dominansi terhadap pakan diamati pada lima jantan dewasa, tiga jantan remaja, dan 14 betina dewasa KRII dari tanggal 18 Maret sampai dengan 26 Mei. Data diambil pada saat kelompok makan sumber-sumber pakan yang terbatas, antara lain pohon atau tumbuhan sumber pakan dengan kuantitas yang kecil, misalnya kelapa yang jatuh, dan madu. Data diambil berdasarkan urutan makan. Selain dilakukan pada saat penelitian, data dominansi terhadap pakan juga diambil dari penelitian pendahuluan yang telah dilakukan terhadap jantan dewasa. Pada penelitian pendahuluan Saroyo 2002a telah dilakukan uji pakan terhadap enam jantan dewasa pada bulan Januari 2002. Uji pakan dilakukan pada saat dua jantan dewasa berdekatan. Sepotong kelapa dilemparkan di antara dua jantan tersebut dan diamati individu yang mengambil pakan. Ulangan dilakukan sebanyak lima kali untuk setiap pasangan jantan. Urutan makan atau monopoli terhadap sumber-sumber pakan yang terbatas menunjukkan peranan dominansi terhadap pakan. Dari data uji pakan dapat ditentukan frekuensi setiap pasangan individu dalam mengambil dan diam pada saat diberikan pakan. Dominansi antarkelompok terhadap pakan diamati pada daerah interseksi antara KRII, KRI, dan Kelompok Air Bersih KAB. Data diambil dengan menggunakan ad libitum sampling dengan mengamati aktivitas dan tingkah laku semua anggota kelompok yang memanfaatkan pohon yang sedang berbuah sebagai sumber pakan monyet serta peringkat dominansi antarkelompok tersebut.

3. Rekonsiliasi

Pengamatan tentang rekonsiliasi dilakukan selama 50 hari dari tanggal 22 Maret sampai dengan 10 Mei pada KRII. Observasi interaksi pascakonflik dilakukan selama 10 menit segera setelah terjadinya konflik antarindividu. Interaksi dan tingkah laku setelah 10 menit diabaikan. Pengambilan data dilakukan dengan mengikuti kelompok dan jika terjadi konflik, maka dilakukan pengamatan terhadap individu-individu yang terlibat tersebut selama 10 menit. Selama interaksi agonistik, dilakukan identifikasi terhadap individu penyerang dan korban, serta bentuk agresi yang digunakan mengancam, menyerang, mengusir lebih dari dua menit, mendorong, bentuk-bentuk kontak fisik lain, dan menggigit. Pengamatan dilakukan terhadap enam jantan dewasa, 14 betina dewasa, tiga jantan remaja, dan satu betina remaja KRII. Total pengamatan interaksi pascakonflik sebanyak 222 kali. Rekonsiliasi yang dimaksud adalah afiliasi yang dilakukan oleh penyerang dan korban segera setelah terjadinya konflik. Interaksi afiliatif mencakup menelisik silang, berimpitan, bersentuhan, kecapan bibir dua arah, menaiki, kontak mulut, bermain, dan panggilan perkawanan. Jika tidak terjadi rekonsiliasi, maka dilakukan pengamatan tingkah laku masing- masing individu. Pengamatan tingkah laku arah diri TAD meliputi menggaruk, menelisik diri, dan goyangan badan. Analisis untuk rekonsiliasi dilakukan secara deskriptif untuk menentukan: individu penyerang dan korban yang menginisiasi rekonsiliasi dan peringkat dalam hierarki dominansi kedua pihak yang terlibat konflik. Jika tidak terjadi rekonsiliasi, maka ditentukan bentuk-bentuk tingkah laku arah diri TAD untuk masing-masing individu.

4. Koalisi