47
b. Analisis Kualitas Air sungai
Data yang terkait dengan pengaruh TPA terhadap kualitas air sungai diperoleh dari pengujian laboratorium seperti pengukuran suhu, pH, kekeruhan turbiditas,
Konduktivitas DHL, BOD, COD, ammonia, nitrit dan nitrat, padatan tersuspensi TSS dan kecepatan arus. Pengukuran suhu, pH, DHL, turbiditas dan kecepatan arus dilakukan
di lapangan in situ. Data tersebut untuk melakukan kajian potensi pencemaran air sungai yang diakibatkan oleh kegiatan TPA sampah.
c. Analisis Kualitas air lindi
Data yang terkait dengan kualitas air lindi diperoleh dari pengujian laboratorium seperti nitrat, nitrit, pH, BOD dan COD, sulfida, klorida, seng dan besi. Gambaran
kualitas air lindi terbagi dalam dua kategori, yaitu air lindi pada titik inlet IPAS dan outlet IPAS. Titik inlet adalah air lindi yang masuk ke dalam IPAS dari landfill, sedangkan
outlet adalah air lindi yang telah mengalami pengolahan di IPAS. Air lindi yang
dianalisis antara lain dari zone I sampai dengan zone V untuk mengetahui perbedaan kondisi fisik kimia, oleh karena setiap zone digunakan untuk penimbunan sampah dengan
waktu yang berbeda. Data tersebut selanjutnya digunakan untuk melakukan kajian potensi pencemaran air yang diakibatkan oleh pencemaran air lindi.
B. Data Mikrobiologi
Analisis data mikrobiologi, khususnya E. coli, coliform dan penyebaran lalat diambil dari data primer, metode grill net persatu waktu umpan, parameter Departemen
Kesehatan RI Nomor 281-IIPD.03.04.LP tanggal 30 Oktober 1989, jumlah keberadaan lalat 30 per grill.
C. Sosial Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat
Analisis sosial ekonomi masyarakat didasarkan atas kuisioner, data dikumpulkan dan disederhanakan pencatatannya baik dengan coding maupun tabulasi, maka data
tersebut dianalisis. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif meliputi analisis persentase dan tabulasi silang. Analisis persentase adalah frekuensi distribusi
relatif, data dibagi dalam beberapa kelompok dan dinyatakan dalam persentase, tabulasi silang untuk melihat hubungan antara beberapa variabel. Data sosial ekonomi yang
diamati merupakan data kualitatif, sehingga dinilai berdasarkan scoring. Data yang
48
discoring tersebut merupakan data yang diskontinyu 1,2,3 …n, karena itu metode
analisis yang digunakan analisis statistik non-parametrik. Tujuan analisis adalah untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar peubah
sosial ekonomi, maka digunakan model analisis korelasi, dengan pertimbangan hubungan peubah sosial ekonomi tersebut bukanlah hubungan sebab akibat, melainkan hubungan
setaraf. Oleh karena itu dipilih metode Korelasi Rank Spearman Siegel, 1990.
D. Umur Pemanfaatan TPA
Untuk menentukan umur TPA, dilakukan studi literatur tinggi tumpukan sampah, luas pada seluruh zone serta laju penyusutan sampah. Data yang terkait dengan tinggi
tumpukan sampah dilakukan melalui studi literatur pada komponen luas dan ketinggian sampah pada seluruh zone yang kemudia n dibandingkan antara ketinggian rencana
dengan ketinggian aktual. Sedangkan penyusutan sampah dan untuk mempridiksi
penurunan ketinggian sampah sesuai dengan dimensi umurnya serta untuk menghitung umur pemanfaatan TPA digunakan studi literature
.
E. Analitik Hierarki Proses AHP