Pemberdayaan Masyarakat KAJIAN PUSTAKA

10

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

1. Pemberdayaan Masyarakat

2.1.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Konsep pemberdayaan masyarakat mengacu pada kata “empowerment” yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat dengan harapan memberikan peranan kepada individu bukan sebagai subjek, tetapi sebagai pelaku aktor yang menentukan hidup mereka Moebyanto dalam Muarifuddin, 2011: 15. Sedangkan menurut Sulistiani 2004: 77, pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atas proses untuk memperoleh dayakekuatankemampuan, dan atau proses pemberian dayakekuatan kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya. Menurut John and Peggy Hucthison 1993: 4 bahwa pemberdayaan adalah Empowerment is a social-action process that promotes participation of people, organization, and communities toward the goals of increased individual and community control, political efficacy,improved quality of community life, and social justice. Yang menyatakan bahwa pemberdayaan adalah proses sosial-tindakan yang mempromosikan partisipasi orang, organisasi, dan masyarakat menuju tujuan peningkatan individu dan kontrol masyarakat, efikasi politik, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan keadilan sosial. Pengertian pemberdayaan juga diungkapkan oleh Suharto 2010: 59. Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu- individu yang mengalami masalah kemiskinan, sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial, seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Menurut Pranarka dalam Sedamaryanti 1996: 27 konsep pemberdayaan mempunyai makna yaitu: “menekankan pada proses menstimulasi, mendorong dan memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau daya untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya. Pemberdayaan kepada kelompok atau perorangan harus mengetahui kekuatan, kelemahan dan kondisi lingkungan mereka, sehingga apa yang harus ditingkatkan dan didorong menjadi jelas. ” Secara garis besar menurut Suparjan 2003: 43, pengertian pemberdayaan masyarakat mengandung arti, yaitu: to give ability or enable to, yaitu upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pelaksaan berbagai kebijakan dan program-program pembangunan, agar kondisi kehidupan masyarakat mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan dan to give power or authority to, yang berarti memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas kepada masyarakat, agar masyarakat memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan, dalam rangka membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. Ini berarti bahwa, pemberdayaan masyarakat merpakan upaya memampukan dan memandirikan masyarakat talking control over their lives, setting their own agendas skill, building self confidence, solving problems and developing self reliance. Kemandirian merupakan proses kebangkitan kembali dan pengembangan kekuatan pada diri manusia yang mungkin sudah hilang karena ketergantungan, eksploitasi, dan subordinasi. Menurut Sumaryadi 2005: 114, pemberdayaan masyarakat merupakan upaya meningkatkan harkat lapisan masyarakat dan pribadi manusia. Upaya ini meliputi: pertama, mendorong, memotivasi, meningkatkan kesadaran akan potensinya dan menciptakan iklim atau suasana untuk berkembang. Kedua, memperkuat daya potensi yang dimiliki dengan langkah-langkah positif memperkembangkannya. Ketiga, penyedian berbagai masukan dan pembukaan akses ke peluang-peluang. Upaya yang dilakukan adalah peningkatan taraf pendidikan, derajat kesehatan, akses kepada moral, teknologi tepat guna, informasi, lapangan kerja dan pasar, dengan fasilitas- fasilitasnya. Menurut Paul dalam Suparjan Hempri, 2003:43, bahwa pemberdayaan berarti pembagian kekuasaan yang adil sehingga meningkatkan kesadaran politis dan kekuasaan kelompok yang lemah serta memperbesar pengaruh mereka terhadap proses dan hasil-hasil pembangunan. Menurut Borrini dalam Suparjan Hempri 2003: 43, pemberdayaan merupakan konsep yang mengacu pada pengaman akses terhadap sumber daya alami dan pengelolaannya secara berkelanjutan. Dari pengertian-pengertian tersebut, maka pemberdayaan dapat di maknai sebagai suatu upaya untuk membentuk manusia lebih berhasil guna peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan adanya pemberian energi atau proses tindakan agar yang bersangkutan mampu bertindak mandiri dan didukung adanya peningkatan usaha yang mengarah ke peningkatan penghasilan.

1. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Usaha Masyarakat Desa Cibeusi (Komasi) Kecamatan Ciater Kabupaten Subang

0 2 1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM AKSARA KEWIRAUSAHAAN TERNAK KELINCI (Penelitian Deskriptif di Balai Belajar Bersama Hj. Mudrikah Desa Pagersari, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal)

0 15 188

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PERTANIAN TERPADU (Studi Kasus Kelompok Tani Wijaya Kusuma Desa Kedungsari Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus)

0 11 95

ASPEK KERJA KERAS DAN SOLIDARITAS SOSIAL WANITA TANI (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero Aspek Kerja Keras Dan Solidaritas Sosial Wanita Tani (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero K

0 2 16

Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Kelompok Usaha Tani di Desa Ped.

0 1 16

Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Kelompok usaha tani di desa Ped Jurnal Udayana Mengabdi.

1 8 16

Tingkat Penerapan dan Pengatahuan Wanita Tani tentang Industri Rempeyek pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.

0 1 14

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM TERNAK KELINCI DI BALAI BELAJAR BERSAMA Hj. MUDRIKAH, DESA PAGERSARI, KECAMATAN PATEAN, KABUPATEN KENDAL.

0 1 150

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN OLEH BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) MELALUI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) “MEKAR ASRI” DI DUSUN MEKAR MUKTI DESA PASIRMUKTI KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA | yuliana | DINAMIKA 656 2582 1 PB

0 0 7

PERAN KELOMPOK WANITA TANI “SARI MAKMUR” DALAM PEMBERDAYAAN WANITA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS

0 0 16