sanksi yang jelas dan tegas. Biasanya jumlah anggota kelompok tani berkisar antara 10-25 orang anggota.
Terbentuknya kelompok tani ini di dorong oleh kesadaran dan keinginan yang kuat untuk meningkatkan penghasilan pertanian dan
perkebunan sehingga dengan sendirinya dapat merubah sosial ekonomi keluarga dan juga untuk mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lain
yang pertanian dan perkebunannya telah maju berkembang dan bahkan berprestasi.
1. Ciri-Ciri Kelompok Tani
Kelompoktani memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota; b mempunyai
pandangan dan kepentingan yang sama dalam usahatani; c memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha,
status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi; dan d ada pembagian
tugas dan
tanggung jawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama.
Adapun unsur pengikat kelompoktani adalah sebagai berikut: 1 Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya;
2 Adanya kawasan usahatani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara para anggotanya;
3 Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya;
4 Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang- kurangnya sebagian besar anggotanya; dan
5 Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk menunjang program yang telah ditentukan.
2.3.3 Fungsi Kelompok Tani
Pembinaan kelompoktani-nelayan diarahkan untuk memberdayakan petani nelayan agar memiliki kekuatan mandiri, yang mampu menerapkan
inovasi teknis, sosial dan ekonomi, mampu memanfaatkan azas skala ekonomi dan mampu menghadapi resiko usaha, sehingga memperoleh
tingkat pendapatan dan kesejahteraan yang layak, untuk itu pembinaan diarahkan agar kelompoktani dapat berfungsi sebagai kelas belajar
mengajar, sebagai unit produksi, serta sebagai wahana kerjasama menuju kelompoktani sebagai kelompok usaha Pusluhtan, 2002: 55.
1.Kelas belajar Kelompoktani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya
guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap PKS serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga
produktivitasnya meningkat,
pendapatannya bertambah
serta kehidupan yang lebih sejahtera.
2.Wahana kerjasama Kelompoktani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara
sesama petani dalam kelompoktani dan antar kelompoktani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha lainnya akan
lebih efisien
serta lebih
mampu menghadapi
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.
3.Unit produksi Usahatani yang dilakukan oleh masing-masing anggota kelompoktani,
secara keseluruhan harus dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang dapat
dikembangkan untuk
mencapai skala
ekonomi, baik
dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.
2.3.4 Klasifikasi Kelompok Tani
Pusluhtan 2002: 57, menjelaskan bahwa klasifikasi kelompoktani- nelayan ditetapkan berdasarkan nilai yang dicapai oleh masing-masing
kelompok dari
hasil evaluasi
dengan menggunakan lima jurus kemampuan kelompok.Menurut BPSDMP
1996, bahwa kelas kemampuan kelompoktani-nelayan ditetapkan berdasarkan nilai yang dicapai oleh masing-masing kelompok untuk lima
tolak ukurjurus kemampuan kelompok, yakni dengan kriteria nilai 0 sampai dengan 1000.
Berdasarkan nilai tingkat kemampuan tersebut, masing-masing kelompoktani-nelayan ditetapkan kelasnya dengan ketentuan sebagai
berikut: 1.
Kelas Pemula, merupakan kelas terbawah dan terendah, dengan nilai 0 sampai dengan 250.
2. Kelas Lanjut, merupakan kelas dimana kelompoktani-nelayan sudah
melakukan kegiatan perencanaan meskipun masih terbatas, dengan nilai 251 sampai dengan 500.
3. Kelas Madya, merupakan kelas dimana kemampuan kelompok tani-
nelayan lebih tingggi dari kelas lanjut yaitu dengan nilai 501 sampai dengan 750.
4. Kelas Utama, merupakan kelas kemampuan kelompok yang tertinggi,
dimana kelompoktani-nelayan sudah berjalan dengan sendirinya atas dasar prakarsa dan swadaya sendiri, nilainya diatas 750.
Berdasarkan SK Menteri Pertanian No.41Kpts.OT.21011992, tentang pedoman pembinaan kelompoktani-nelayan, maka pengakuan terhadap
kemampuan kelompok diatur sebagai berikut: a.
Kelas Pemula, dengan piagam yang ditandatangani oleh Kepala Desa. b. Kelas Lanjut, dengan piagam yang ditandatangani oleh Camat.
c. Kelas
Madya, dengan
piagam yang
ditandatangani oleh
BupatiWalikota. d. Kelas Utama, dengan piagam yang ditandatangani oleh Gubernur.
1. Kerangka Berfikir