Menulis Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia 3 IPA IPS Kelas 12 Agus Setiyono Parimin Retno Winarni 2009

Kemanusiaan 59 keadaan politik serta keamanan yang masih rentan, termasuk keadaan di Aceh dan Papua. Kita sadar dan amat mengetahui, jika keenam permasalahan-permasalahan mendasar itu tidak kita tangani secara sungguh-sungguh, tekun, dan konsisten, negara kita tidak akan bergerak maju, dan kesejahteraan rakyat juga tidak akan bertambah baik. Masalah kemiskinan, pengangguran, dan utang pemerintah, terutama utang luar negeri yang amat tinggi merupakan masalah yang mengalir dari masa lalu yang menjadi tantangan bersama kita masa kini. Sebelum krisis 1998, angka kemiskinan, pengangguran, dan utang luar negeri itu masih relatif tinggi. Ketika negara kita mengalami krisis, angka kemiskinan, pengangguran, dan utang pemerintah menjadi lebih tinggi lagi. Itulah sebabnya, pemerintah berupaya dengan sungguh-sungguh untuk melanjutkan upaya pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan utang pemerintah terutama utang luar negeri kita. Upaya tersebut juga telah dilakukan oleh pemerintah-pemerintah sebelumnya, yang dalam kenyataannya juga mengalami pasang-surut. …. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, 31 Januari 2007 Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

D. Menulis

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menulis resensi terhadap buku nonfiksi dengan format baku Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku Anda pernah membaca resensi buku? Tentu. Syukurlah kalau juga sering membaca resensi-resensi lain, seperti resensi film, dramateater, dan musik. Resensi, apa pun objeknya, dapat Anda jadikan batu loncatan untuk lebih mendalami sesuatu, dalam hal ini objek atau sasaran resensi, misalnya buku. Apakah resensi itu? Sebelum membahasnya, silakan baca contoh resensi buku pengetahuan berikut dengan cermat Menguak Kapitalisme Indonesia Oleh Zul Fadli Judul buku : Kebebasan, Negara, Pembangunan Pengarang : Arief Budiman Penerbit : Pustaka Avabet dan Freedom Institute Tahun terbit : 2006 Jumlah halaman : 446 Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program IPA dan IPS 60 Pada 1980-an ilmu sosial menjadi perdebatan yang menarik bagi kalangan elite intelektual di Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi kecenderungan untuk mempraktikkan ilmu-ilmu sosial yang bersifat universal. Di satu sisi sebagian kalangan berpandangan bahwa ilmu-ilmu sosial bersifat universal sehingga bisa diterapkan dalam setiap lini kehidupan manusia, tanpa mengenal batas budaya, bangsa, dan etnis tertentu. Di sisi lain ilmu sosial tidak bersifat universal. Karena setiap bangsa mempunyai sejarah berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, pandangan ilmu sosial yang bersifat universal adalah suatu hal yang mustahil untuk diterapkan. Buku berjudul Kebebasan, Negara, Pembangunan ini merupakan kumpulan tulisan Arif Budiman dari 1965-2005. Kumpulan tulisan ini mengulas tiga tema besar yang menjadi inti pemikirannya, yaitu kebebasan, negara, dan pembangunan. Dalam salah satu tulisannya, kue pembangunan yang dilaksanakan pada masa pemerintahan Orde Baru hanya menguntungkan sebagian kalangan elite tertentu saja. Menurut Arif, asumsi dasar teori modernisasi yang menyatakan untuk mengatasi kemiskinan—yang terjadi di negara ketiga adalah dengan cara memodernkan negara tersebut dengan cara melakukan pembangunan dalam segala bidang adalah usaha yang keliru. Karena kemiskinan yang terjadi di dunia ketiga justru disebabkan oleh campur tangan negara-negara luar negara kapitalis terhadap dunia ketiga. Ketergantungan yang berlebihan terhadap negara-negara maju adalah faktor utama mengapa negara-negara dunia ketiga sulit berkembang. Selain itu, proses demokratisasi di dunia ketiga berbasis pada kapitalisme karena proses terjadinya demokrasi dalam masyarakat tidak melibatkan seluruh elemen masyarakat. Doktor lulusan Universitas Harvard ini juga menampik proses demokratisasi dalam sistem kapitalisme karena tujuan lapisan menengah ke atas dan lapisan bawah dalam mendukung demokrasi ini berbeda. Kelompok masyarakat lapisan bawah mendambakan demokratisasi, selama ini mereka menjadi korban ‘pembangunan’ yang dijalankan oleh dua kekuatan yang bergabung, yaitu kekuatan ekonomi pengusaha dan politik. Kedua kekuatan inilah yang mengakibatkan tanah mereka digusur, lokasi usaha mereka dihilangkan, penertiban pedagang kali lima, pembangunan mal-mal, dan banyak lainnya. Jelas kedua kelompok ini memiliki hubungan pribadi dan sosial yang lebih dekat dengan pemerintah ketimbang dengan masyarakat lapisan bawah. Melalui buku ini, Arif Budiman menegaskan untuk menciptakan demokrasi setidaknya ada dua cara yang harus ditempuh. Pertama, mekanisme formal. Lembaga politik seperti perangkat undang-undang dan hukum, cara bekerja lembaga tinggi negara seperti parlemen, Mahkamah Agung, dan lembaga sejenisnya, dibuat menjadi demokratis. Kedua, mekanisme struktural. Cara ini beranggapan bahwa demokratisasi hanya bisa terjadi bila dapat diciptakan perimbangan kekuasaan antara masyarakat dan pemerintah. Kalau pemerintah terlalu kuat, meskipun ada lembaga formal yang menjamin terjadinya proses demokrasi, suatu hal yang sulit untuk mengharapkan proses demokrasi yang sebenarnya. Meskipun buku ini kumpulan tulisan, tidak mengurangi nilai aktualitas dalam konteks sekarang ini. Selain membahas tiga tema besar kebebasan, negara, dan pembangunan buku ini juga menyuguhkan gagasan Arif yang lain, seperti hak asasi manusia, kebebasan, kebudayaan dan sastra, media massa dan film, termasuk masalah pornografi. Kemanusiaan 61 Juga kesannya terhadap sejumlah tokoh seperti Yap Thiam, Drijarkara dan Rendra, Soedjatmoko, Pramoedya Ananta Toer, dan sejumlah tokoh bangsa lainnya. Buku ini diharapkan bisa memberikan sumbangan bagi peneliti sosial, sivitas akademik, budayawan, dan sebagainya. Zul Fadli, pencinta buku tinggal di Yogyakarta Resensi buku adalah tulisan yang berisi ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan sebuah buku yang dapat menjadi pertimbangan orang untuk menentukan membacamembeli atau tidak buku yang diresensi itu. Resensi biasanya dimuat di media massa cetak. Resensi disusun dengan sistematika sebagai berikut. Judul Resensi Identitas Buku: Judul buku, penulispengarang, penerbit, kota terbit, ketebalan halaman, gambar sampul, harga, dan sebagainya. Isi Resensi: Pengantar, gambaran umum buku dan pengarangnya, sistematikastruktur buku, kelebihankelemahan buku baik dari segi isi maupun bahasa serta tampilannya. PenutupSimpulan: Berisi anjuran atau imbauan atau pertimbangan kepada si pembaca resensi perlu atau tidaknya atau untung ruginya mereka membacamembeli buku yang diresensi tersebut. Cermati kembali resensi berjudul ”Menguak Kapitalisme di Indonesia” Analisislah berdasarkan bagian-bagiannya. Isikan dalam bagan seperti berikut No. UnsurBagian IsiInti 1. Judul resensi a. Judul Buku: Kebebasan, Negara, Pembangunan 2. Identitas b. Pengarang: Arief Budiman c. .... Uji Kompetensi 4.4 Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program IPA dan IPS 62 3. Pengantar 4. Kelemahan 5. Kelebihankeunggulan 6. Simpulan Tugas 4.2 1. Carilah sebuah buku nonfiksi 2. Buatlah resensi atas buku tersebut Ada Apa dalam Bahasa Kita? Perluasan frasa verba dengan: akan, baru, masih, sedang, dan telah Kata atau frasa verba kerja dalam penggunaannya dapat diperluas untuk menyatakan efek tertentu dengan menggunakan adverbia keterangan, seperti sedang, baru, masih, akan, telah, dan sebagainya. Perluasan dengan adverbia tersebut akan menimbulkan efek makna yang lebih tegas. Adverbia adalah kelompok kata yang berfungsi memberikan keterangan pada verba kata kerja, adjektiva kata sifat, nomina predikatif kata benda yang dalam kalimat berfungsi sebagai predikat, dan sebagainya. Kelompok adverbia tersebut memiliki fungsi sebagai berikut. No. Adverbia Fungsi 1. akan Menyatakan sesuatu yang hendak terjadi. Contoh: a. Pertandingan antara Manchester United dan AC Milan nanti malam akan berlangsung sengit dan ketat. b. Chelsea berencana akan menambah pemain tengah atau gelandang pada separuh musim ke depan. 2. baru a. Menyatakan sedang berlangsung. Biasanya untuk ragam bahasa percakapan. Ragam formalnya sedang. Contoh: Perebutan juara F1 antara tim McLaren dan Ducati baru berlangsung. ragam cakapansantai Bandingkan: Perebutan juara F1 antara tim Mclaren dan Ducati sedang berlangsung. ragam formal Kemanusiaan 63 b. Menyatakan atau berarti kemudian atau setelah itu. Contoh: 1 Setelah berjuang selama hampir tiga jam, baru Marat Safin dapat menyudahi dan memenangi pertandingan final Australia Terbuka. 2 Setelah ada kesepakatan, baru para pemain asing itu bersedia menandatangani kontrak. 3. baru saja Menyatakan belum lama berselangbelum lama antaranya. Contoh: a. Pertandingan memperebutkan jatah ke babak final antara Persebaya Surabaya dan PSMS Medan baru saja berlangsung. b. Samuel Eto’o baru saja dinobatkan sebagai pemain sepak bola terbaik Afrika tahun 2004. 4. masih Dalam keadaan belum selesai atau sedang berlangsung. Contoh: a. Pertarungan antara Chrisjon dan petinju Thailand itu masih berlangsung sengit dan seimbang. b. Pengurus PB PBSI masih berunding tentang rencana penyelenggaraan Indonesia Terbuka. 5. sedang Masih dalam melakukan sesuatu. Contoh: a. PSSI masih mempelajari kemungkinan penyelenggaraan Liga Indonesia dalam dua wilayah, Timur dan Barat. b. Rencana UEFA menggunakan jasa elektronik untuk membantu tugas wasit di lapangan masih menjadi polemik. 6. telahsudah Menyatakan perbuatan atau keadaan yang sempurna, lampau, atau selesai. Contoh: a. Tim William-BMW dengan pembalap andalannya, pasangan Mark Weber dan Nick Heidfeld, telah memastikan keikutsertaannya dalam putaran Grand Prix Australia. b. Mulai musim ini, pebasket NBA dari klub Kings, Chris Webber telah memutuskan bermain untuk klub Lakers. Catatan: Di samping sebagai adverbia, kata baru dapat pula bersifat adjektiva. Sebagai adjektiva, penggunaan baru tampak dalam kalimat berikut. 1. Rasanya perlu diciptakan jenis olahraga baru yang tepat dan bermanfaat secara optimal bagi para penderita tunanetra. Artinya, belum pernah ada sebelumnya 2. Sampai saat ini, belum ada berita baru tentang hasil pertandingan sepak bola Piala Champion Eropa. Artinya, belum pernah didengar sebelumnya Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program IPA dan IPS 64 3. Pengusaha terkenal itu mendirikan gedung baru untuk sarana olahraga para karyawannya. Artinya, belum lama selesai 4. Tahun ini, klub sepak bola Barcelona menggunakan seragam baru. Artinya, belum pernah dipakai sebelumnya Kemampuan Bersastra

A. Menulis