Pantun jenaka Pantun berdukacita Pantun nasihat

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program IPA dan IPS 68 1. Pilihlah beberapa teman untuk membacakan pantun berikut di depan kelas 2. Siswa lain menyiapkan tanggapan atau komentar. Sasaran komentar adalah kejelasan lafal, ketepatan intonasi, dan kesesuaian ekspresi. Gunakan format berikut 3. Lembar Penilaian Pembacaan Pantun Aspek yang Dinilai Nama Lafal Volume Intonasi Ekspresi Gestur Pengha- Jumlah yatan Nilai Rentang nilai 50 – 80. 4. Sampaikan amatanpenilaian Anda di depan kelas secara lisan untuk mendapatkan tanggapan dari teman lain

a. Pantun jenaka

Elok rupanya pohon belimbing, tumbuh di dekat limau tungga. Elok rasanya berbini sumbing, biar marah tertawa juga. Orang Jawa pergi ke Banda, membeli ikan dengan rebung. Orang tua berbini muda, bagai rasa menang menyabung. Lebat sungguh padi di paya, kayu tumbang tepi pangkalan. Heran sekali hati saya, burung terbang disambar ikan.

b. Pantun berdukacita

Ke balai membawa labu, labu amanat dari si tunggal. Orang memakai baju baru, hamba menjerumat baju bertambal. Kuini tumbuh di badan, ke barat condong buahnya. Kalau begini peruntungan badan, alamat melarat kesudahannya.

c. Pantun nasihat

Ganja dibawa dari hulu, elang terbang ke seberang. Janganlah kita dapat malu, kelak tidak dipandang orang. Anak gajah mandi di sumur, ambil galah dalam perahu. Orang muda jangan takabur, cobaan Allah siapa tahu. Berburu ke padang datar, mendapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Uji Kompetensi 4.5 Kemanusiaan 69 Tugas 4.5 Marilah berbalas pantun 1. Bentuklah kelas Anda menjadi dua kelompok 2. Aturlah tempat duduk Anda agar berhadapan 3. Lakukan kegiatan berbalas pantun Terlebih dahulu sepakati jenis pantun untuk setiap putaran atau terminnya, misal dimulai pantun jenaka kemudian termin berikutnya pantun nasihat, dan seterusnya 4. Setiap pantun yang terlontar harus segera dibalas oleh kelompok lain. 5. Pantun balasan pun harus segera dibuatkan balasannya kembali, begitu seterusnya. 6. Berjuanglah untuk dapat menyusun balasan atas pantun yang terlontar dari kelompok lain. 7. Dokumentasikan pantun-pantun yang telah tercipta secara spontan tersebut 8. Kegiatan ini dapat juga dilaksanakan satu orang lawan satu 1. Mengomentari laporan, baik berupa kritik maupun saran hendaknya objektif, tidak emosional, menggunakan diksi yang baik dan tepat, serta menyertakan alasan- alasan yang logis. 2. Inti sari buku adalah pokok-pokok isi buku yang dibaca. 3. Ada dua keuntungan penting dalam pidato dengan metode naskah atau membaca, antara lain, kebutuhan waktu dapat disesuaikan, materi atau isi relatif tidak akan menyimpang dari topik atau tema, jika terpaksa, pembacaan dapat dilaksanakan oleh orang lain. 4. Resensi buku adalah tulisan yang berisi ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan sebuah buku yang dapat menjadi pertimbangan orang untuk menentukan membaca membeli atau tidak buku yang diresensi itu. Resensi biasanya dimuat di media massa cetak. 5. Kata atau frasa verba kerja dalam penggunaannya dapat diperluas untuk menyatakan efek tertentu dengan menggunakan adverbia keterangan seperti sedang, baru, masih, akan, telah, dan sebagainya. Perluasan dengan adverbia tersebut akan menimbulkan efek makna yang lebih tegas. Fungsi: a. akan: menyatakan sesuatu yang hendak terjadi b. baru: Rangkuman Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program IPA dan IPS 70 1 menyatakan sedang berlangsung. Biasanya untuk ragam bahasa cakapan 2 menyatakan atau berarti kemudian atau setelah itu c. baru saja: menyatakan belum lama berselangbelum lama antaranya d. masih: menyatakan dalam keadaan belum selesai atau sedang berlangsung e. sedang: menyatakan masih melakukan sesuatu. f. telahsudah: menyatakan perbuatan atau keadaan yang sempurna, lampau, atau selesai. 6. Cerita pendek cerpen sebagaimana karya sastra lainnya terbangun atas unsur intrinsik yang meliputi tema, latarsetting, penokohan, alurplot, pesanamanat, sudut pandangpoint of view, konflikpertikaian, dan endingpengakhiran. 7. Berdasarkan sejarah atau waktu yang melingkupinya, sastra dibedakan atas sastra Melayu lamaklasik dan sastra baru. Sastra lama atau klasik berkembang pada zaman Indonesia lama. Sebaliknya, sastra yang hidup dan berkembang dalam zaman Indonesia baru disebut sastra baru. 8. Sastra Melayu Lama meliputi: a. prosa: dongeng cerita jenaka, legenda, mite, sage, cerita pelipur lara, hikayat, sejarah, epos, kitab-kitab, dan lain-lain. b. puisi: bidal, pantun, karmina, talibun, syair, gurindam, seloka, dan lain-lain. Setelah pelajaran 4 ini Anda seyogianya terampil menyampaikan kritik dan saran secara santun, merangkum buku dan menyampaikan inti sarinya dengan bahasa bakuefektif, berpidato dengan membaca teks, menulis resensi, menggunakan kata tugas akan, baru, masih, sedang, dan telah, serta menulis cerpen. Perhatikan resensi dan cerpen yang hampir setiap hari bertebaran di media massa Suatu saat Anda harus menjadi salah satu penulis pengirimnya. Refleksi E v a l u a s i Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat 1. Susunlah saran dan kritik terhadap laporan di bawah ini Ke Mana Mencari Selamat Masih ingatkah kita akan penolakan warga sejumlah desa di seputar Gunung Merapi? Awal Juni 2006, warga yang akan dievakuasi oleh satuan pelaksana di tingkat kabupaten menolak pergi. Mereka merasa bahwa Gunung Merapi masih aman untuk mereka tinggali. Kemanusiaan 71 Sementara, suatu siang di penghujung Juli 2006, ribuan karyawan di gedung-gedung tinggi perkantoran di Jakarta dengan panik berdesak-desakan turun ke lantai dasar. Penyebabnya adalah layanan pesan singkat SMS berantai, berisi pemberitahuan bahwa pada pukul 14.00 hari itu akan ada gempa besar di Jakarta. Yang menarik, ketika itu karyawan-karyawan ekspatriat tenang-tenang saja di meja masing-masing dan tetap bekerja. Sungguh berbeda cara mereka menyikapi kabar tersebut. Berkali-kali di segala kesempatan, pihak yang kompeten tentang bencana geologi selalu menekankan, gempa tidak bisa diprediksi secara rinci kapan akan terjadi. Yang baru bisa diperkirakan adalah kawasan mana yang aktif mengakumulasi energi dan kemungkinan akan terjadi gempa di sana. Soal kapan terjadi? Bisa setahun, dua tahun, bahkan mungkin baru 10 tahun lagi. Gempa sulit diprediksi karena melibatkan dua lempeng besar yang melibatkan banyak faktor, antara lain, massa jenis batuan, usia batuan, jenis kontak antarpermukaan lempeng, sudut tumbukan, dan sebagainya. Rupanya, setelah 61 tahun merdeka dan hidup di daerah rawan bencana geologis, masyarakat tetap tidak paham dan tidak mengerti tentang apa itu gempa bumi, apa itu tsunami, dan apa itu bencana gunung api. Hal itu tidak mengherankan karena paradigma penanggulangan bencana saat ini masih konvensional, dianggap sama dengan tanggap darurat dengan orientasi relief bantuan. Paradigma keliru lainnya adalah bencana dianggap ”urusan pusat”. Menilik apa yang selama ini ditegaskan pemerintah, penekanan rupanya diberikan pada pembangunan sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system TEWS. Seorang panelis tegas mengatakan, mestinya sekarang proporsinya 70:30, yaitu 70 persen untuk sosialisasi ke masyarakat dan 30 persen untuk TEWS. Yang bisa dilakukan adalah sosialisasi, penyebaran peta rawan gempa, penyebarluasan peta, sistem peringatan dini, dan tata ruang. Saat ini sejumlah lembaga swadaya masyarakat LSM telah melakukan sosialisasi, namun belum ada koordinasi dengan pihak Badan Meteorologi dan Geofisika BMG atau Departemen Kelautan dan Perikanan DKP atau lainnya. Sedangkan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral memiliki unit untuk sosialisasi. Apa yang terjadi ini walau belum sempurna merupakan cikal bakal yang baik. Tinggal diatur agar ada koordinasi jelas sehingga tidak terjadi inefisiensi. Untuk peta rawan bencana, beberapa panelis mengaku, ”Berat pelaksanaannya. Pemda tidak mau daerahnya disebut rawan bencana karena khawatir investor kabur. Jika semua orang bersikap cuek, maka tidak akan ada siapa-siapa yang bisa menolong kita. Lalu ke mana kita harus mencari selamat?” Kompas, 16 Agustus 2006 2. Anggaplah teks soal nomor 1 adalah sebuah buku. Susun inti sarinya dalam bentuk laporan membaca buku 3. Anggaplah teks soal nomor 1 adalah sebuah buku. Susunlah resensinya 4. Sebutkan unsur intrinsik yang tersurat dalam penggalan cerpen berikut Onah Agus Hernawan …. Di tengah suara dentuman, hiruk orang-orang, bunyi klakson, serta tangis dan erang yang saling meningkahi, mereka menjadi burung-burung laut yang bermigrasi. Mengungsi, mencari daratan, tepian yang lain. Ia ingin menanyakan kepada ibu ke mana bapak dan ke mana mereka akan pergi, tapi ia urung menanyakannya saat menemukan mata ibu yang kuyu dengan bibir yang bergetar menyeru nama Tuhan. Ia hanya memeluk ibu di atas kendaraan yang terseok-seok, di atas jalanan yang menanjak dan berkelok. Menjelang petang, mereka Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program IPA dan IPS 72 tiba di Bukittinggi, menumpang di rumah keluarga suami eteknya. Tapi, tak sempat mereka bermalam di sana. Mereka kembali berangkat dengan keluarga pak eteknya ikut bersama mereka. Ia, gadis kecil yang merangkak remaja dengan sepasang dada mulai membungkal dalam warna merah kesumba, lagi-lagi tak tahu ke mana orang-orang menuju. Ia hanya melihat jalanan dengan cahaya bulan jatuh di punggung gunung, di atap-atap rumah, dan petak-petak sawah. Sepanjang tanjakan, sepanjang penurunan, ia hanya bisa melamunkan menjadi seekor burung malam. Terbang di atas jalanan berkelok, lantas hilang ke balik tebing yang curam. Ia ingat saat mereka mulai memasuki Lubang Kalam. Ia memeluk ibu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, menghalau bayangan bahwa mereka akan terperangkap, tersekap di lubang yang sengap. Begitu pun saat mereka melewati Kelok Nona, atau saat merayapi Pendakian 17, ia menyurukkan kepalanya ke bawah ketiak ibu, menyembunyikan pikirannya dari dihinggapi bayangan bahwa mereka akan terperosok, jatuh, dan pecah seperti gerabah di dasar lembah. Onah juga masih mengingat saat rombongan mereka baru saja tiba di Pelayangan, sedang menunggu giliran menyeberang. Malam itu, ia terserang demam. Tubuhnya menggigil. Di dalam kendaraan, ibu rapat memeluknya. Menyelubungi tubuh mereka berdua dengan selimut tebal. Ibu membuka bajunya, kemudian menyusul membuka bajunya sendiri. Di balik selimut, mereka berdua sama-sama bertelanjang dada. Ia jelas merasakan kulit dada ibu rapat ke dadanya yang baru membungkal. ”Seperti ini, dulu, ibu mengobati Onah kalau demam tinggi. Bapak paling benci melihat ini. Bapak lebih suka menyerahkan Onah ke temannya yang jadi dokter di Gantiang. Bapakmu tidak tahu, Onah, cinta seorang ibu kadang lebih mujarab dari segala macam obat,” ujar ibu waktu itu sembari rapat mendekapnya. Sesaat kemudian, ia merasakan hangat menjalar memasuki pori-porinya, dan ia pun larut dalam lelap. Media Indonesia, 3 Desember 2006 5. Susunlah sedikitnya empat bait pantun nasihat Peribahasa Mayang menolak selendang. Melupakan orang yang telah memelihara sejak kecil Mencit seekor penggada seratus. Berhadapan dengan lawan yang banyaklebih kuat Pelajaran 5 Lalu Lintas dan Transportasi Sumber: Clipart Gallery Kecelakaan lalu lintas dan transportasi di negara kita Indonesia, masih termasuk tinggi dibandingkan dengan negara-negara berkembang lain. Kita masih sangat memandang rendah arti penting keselamatan berlalu lintas dan bertransportasi. Disiplin dan kesadaran kita masih rendah untuk dua hal itu. Dengan menggunakan dua topik tersebut sebagai payung dalam berlatih berbahasa pada pelajaran ini, semoga pemahaman Anda tentang lalu lintas semakin meningkat. Ingat, kesemrawutan lalu lintas dan transportasi merupakan penyebab kematian yang tinggi Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program IPA dan IPS 74 Kemampuan Berbahasa

A. Mendengarkan