Pendekatan RME Realistic Mathematics Education

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pendekatan RME Realistic Mathematics Education

Proses belajar mengajar di dalamnya mencakup komponen, pendekatan, dan berbagai metode pengajaran yang dikembangkan dalam proses tersebut. Dalam pembelajaran, terdapat beberapa istilah diantaranya: 2.1.1 Strategi pembelajaran adalah perencanaan dan tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar kompetensi yang diharapkan tercapai. 2.1.2 Pendekatan pembelajaran adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajarannya, yakni tercapainya kompetensi dasar yang diharapkan. 2.1.3 Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. 2.1.4 Metode mengajar adalah cara mengajar yang dapat digunakan untuk mengajarkan tiap bahan pelajaran Suyitno 2004: 2-3. Suatu pembelajaran hendaknya dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan dimana pembelajaran itu akan dilaksanakan serta melihat keadaan kondisi siswa yang menginginkan suatu materi pelajaran yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Pembelajaran harus ditunjukkan kepada semua siswa yang belajar di suatu kelas dalam lingkungan sekolah, jangan hanya fokus kepada siswa yang pintar saja melainkan kepada semuanya siswa, sehingga 9 dalam proses pembelajaran guru dapat menguasai siswa dengan baik. Dengan demikian guru yang memegang peran penting dalam proses pembelajaran harus memiliki strategi pembelajaran yang dapat ditindaklanjuti melalui pendekatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini terwujud pada Taman Kanak-Kanak TK, maka dari itu pendekatan pembelajaran pada pendidikan TK dan RA Raudhatul Athfal menurut Depdiknas 2003: 10 dilakukan dengan berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak TK dan RA hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 2.1.1.1 Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak 2.1.1.2 Berorientasi pada kebutuhan anak 2.1.1.3 Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain 2.1.1.4 Menggunakan pendekatan tematik 2.1.1.5 Kreatif dan inovatif 2.1.1.6 Lingkungan kondusif 2.1.1.7 Mengembangkan kecakapan hidup Jenis pendekatan pembelajaran macamnya diantaranya yaitu Pendekatan RME Realistic Mathematics Education yang pada dasarnya dapat mengembangkan pengetahuan siswa TK dengan baik serta memperhatikan prinsip yang ada. Pendekatan RME Realistic Mathematics Education adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika yang dikembangkan Frudental Belanda pada tahun 1970. RME dikembangkan menurut Freudenthal 1991, Menurut Ausubel, Novak dan Hanesian dalam Fitriyati 2004: 22 ada dua jenis belajar yaitu belajar bermakna meaningfull learning dan belajar menghafal rote learning. Belajar bermakna adalah suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Belajar bermakna terjadi bila pelajar mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Hal ini terjadi melalui belajar konsep, dan perubahan konsep yang telah ada, yang akan mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan struktur konsep yang telah dipunyai peserta didik. Jika konsep yang cocok dengan fenomena baru itu belum ada dalam struktur kognitif peserta didik, informasi baru harus dipelajari melalui belajar menghafal. Dalam belajar menghafal, informasi baru tidak diasosiasikan dengan konsep yang telah ada dalam struktur kognitif. Ausubel menyatakan bahwa dalam proses belajar bermakna seseorang dapat mengembangkan skema yang telah dimiliki, sehingga dalam proses belajar ini siswa mengkontruksi apa yang ia pelajari sendiri. Skema adalah abstraksi mental seseorang yang digunakan untuk mengerti sesuatu hal, menemukan jalan keluar ataupun memecahkan persoalan. Fungsi pendidikan adalah membimbing anak ke arah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa semua anak didik kepada tujuan. Tujuan proses belajar - mengajar secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh murid, hal ini disebut Faktor-faktor yang mempengarui penguasaan penuh, misalnya bakat untuk mempelajari sesuatu, mutu pengajaran, kesanggupan untuk memahami pengajaran, ketekunan, dan waktu yang tersedia untuk belajar. Siswa dalam memahami pembelajaran matematika yang telah diajarkan oleh guru selama proses belajar, maka perlu adanya suatu pendekatan agar siswa tidak mengalami kesulitan yang berarti. Namun dalam suatu pendekatan memiliki karakteristik masing-masing dalam penerapannya. Pembelajaran matematika realistis memiliki lima karakteristik seperti yang dikatakan Soedjadi 2001: 3 http:ironerozanie.wordpress.com20100303realistic-mathematic-education- rme-atau-pembelajaran-matematika-realistik-pmr diunduh pada tanggal 09 Februari 2011 pukul 11.45 sebagai berikut : 1. Menggunakan konteks, artinya dalam pembelajaran matematika relistis lingkungan keseharian atau pengetahuan yang telah dimiliki siswa dapat dijadikan sebagai bagian materi belajar yang konstektual bagi siswa. 2. Menggunakan model, artinya permasalahan atau ide dalam matematika dapat dinyatakan dalam bentuk model, baik dari model situasi nyata maupun model yang mengarah ke tingkat abstrak. 3. Menggunakan kontribusi siswa, artinya pemecahan masalah atau penemuan konsep didasarkan pada sumbangan gagasan siswa. 4. Interaktif, artinya aktivitas proses pembelajaran dibangun oleh interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan lingkungan dan sebagainya. 5. Intertwine, artinya topik-topik yang berbeda dapat diintegrasikan sehingga dapat memunculkan pemahaman tentang suatu konsep secara serentak. Acuan yang ditrerapkan oleh guru dalam menerapkan pendekatan RME Realistic Mthematics Education melalui kelima karakteristik yang telah dijabarkan di atas, maka dalam penelitian ini dipantau sebuah pembelajaran yang menggunakan pendekatan RME Realistic Mathematics Education dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni tari yang lebih mengacu pada karakteristik intertwine, yaitu adanya sebuah pengaitan antara pembelajaran matematika yang ditransformasikan melalui pembelajaran seni tari melalui penerapan pembentukan pola lantai yang dapat dijabarkan pada tiga elemen dasar tari yaitu aspek gerak, ruang dan waktu. Dalam pendekatan RME Realistic Mathematics Education siswa diberi keleluasaan dan dorongan untuk mengekspresikan pikirannya untuk mengkonstuksi pengetahuan tentang matematika dan tari untuk dirinya.

2.1 Pembelajaran Seni Tari