2. Perilaku Over Protective orang tua. Over protective
orang tua merupakan kecenderungan orang tua untuk melindungi remaja terhadap gangguan fisik maupun psikologis secara berlebihan,
kurang memberi kesempatan kepada remaja untuk membuat rencana, menyusun alternatif, mengurus keperluan-keperluannya sendiri dan mengambil keputusan.
Orang tua menghindarkan remaja melakukan pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri, orang tua memberikan kontrol secara berlebihan sehingga
remaja tidak bebas melakukan tindakan yang sebenarnya ingin dilakukan. Untuk mengtahui perilaku over protective orang tua diungkap dengan menggunakan
skala psikologi. Skala ini dikembangkan dari aspek-aspek perilaku over protective yang dikemukakan oleh Yusuf 2005:49 yang meliputi : kontak yang berlebih,
perawatan atau pemberian bantuan kepada anak yang terus-menerus, mengawasi kegiatan anak secara berlebihan, memecahkan masalah anak.
Semakin tinggi skor nilai skala perilaku over protective, maka perilaku over protective
orang tua semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah skor skala perilaku over protective maka tingkat perilaku over protective semakin
rendah.
D. Subjek Penelitian
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto:2002,108. Dari
populasi ini kemudian diambil contoh atau sampel yang diharapkan dapat mewakili populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 1
SMA Negeri 1 Semarang. Karakteristik populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Siswa kelas satu SMA N 1 Semarang. b. Orang tuanya over protective.
2. Sampel. Penelitian ini tidak menggunakan seluruh populasi dari penelitian, tapi
menggunakan sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto:2002,109. Sampel merupakan subjek yang dilibatkan secara langsung
dalam penelitian sesungguhnya dan menjadi wakil dari populasi. 3. Metode pengambilan sampel.
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive sample
, atau sampel bertujuan. Pengambilan sample berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang dipandang mempunyai hubungan yang erat dengan ciri-ciri yang
sudah diketahui sebelumnya Arikunto:2002:127. Purposive sampling adalah suatu teknik yang digunakan untuk memilih sekelompok subjek berdasar ciri-ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2002:82 . Penelitan ini tidak mengambil semua populasi, yang diambil sebagai sampel
adalah siswa yang orang tuanya over protective
E. Metode Pengumpulan Data.
Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang akan diteliti. Agar diperoleh data yang tepat maka peneliti
harus bisa memilih metode yang sesuai. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulan data dengan menggunakan alat ukur skala
psikologi. Alasan peneliti menggunakan skala psikologi adalah sebagai berikut Azwar, 2002: 5-7 :
1. Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek individu.
2. Pertanyaan sebagai stimulus tertuju pada indikator perilaku guna
memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan dari subjek yang tidak disadari oleh respon bersangkutan.
3. Responden tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan
kesimpulan apa yang sesungguhnya diungkap oleh pernyataan tersebut. Kelemahan dari skala psikologi antara lain :
1. Satu skala psikologi hanya diperuntukkan mengungkap satu atribut
tunggal. 2.
Hasil ukur skala psikologi harus teruji reliabilitasnya secara psikometris dikarenakan relevansi isi dan konteks kalimat yang digunakan sebagai
stimulus skala psikologi lebih terbuka terhadap error. 3.
Validitas skala psikolagi ditentukan oleh kejelasan konsep yang hendak diukur dan operasioanalisasinya.
Untuk mengatasi kelemahan skala psikologi tersebut maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi kawasan ukur, yaitu memilih suatu definisi dan
mengenali teori yang mendasari konstrak psikologis yang hendak diukur. 2.
Membuat kawasan ukur berdasar konstrak yang didefinisikan oleh teori- teori yang berkaitan dengan penelitian.
3. Merumuskan indikator-indikator perilaku
4. Menentukan format stimulus yang hendak digunakan yang berkaitan
dengan penskalaan dan penentuan skor. 5.
Membuat Blue Print yang kemudian digunakan untuk menyusun item. 6.
Melakukan reviu yaitu memeriksa ulang item yang telah ditulis. 7.
Melakukan uji coba item atau skala psikologi kepada responden. 8.
Menganalisis item yang telah diuji cobakan. 9.
Melakukan seleksi item. 10.
Melakukan pengujian reliabilitas. 11.
Menampilkan format skala yang menarik namun tetap memudahkan responden untuk membaca dan menjawabnya serta dilengkapi dengan
petunjuk pengerjaan. Azwar; 2002: 10-15.
Dalam skala psikologi ini disediakan empat alternative jawaban dan penyusunan pertanyaan dalam skala ini dikelompokkan menjadi item favorabel
untuk menunjukkan pernyataan positif dan unfavorabel untuk menunjukkan pernyataan negatif. Empat alternatif dipilih jawaban yaitu :
Tabel 3.1 Kriteria dan nilai alternatitif jawan skala Psikologi
Favorabel Skor
Unfavorabel Skor
SS Sangat sesuai S Sesuia
TS Tidak sesuia STS Sangat tidak sesuai
4 3
2 1
SS Sangat sesuai S Sesuai
TS Tidak sesuai STS Sangat tidak sesai
1 2
3 4
Untuk menyusun dan mengembangkan instrumen maka peneliti terlebih dahulu membuat blue print yang memuat tentang indikator dari variabel penelitian
yang dapat memberikan gambaran mengenai isi dan dimensi kawasan ukur dan akan dijadikan acuan dalam penulisan item. Blue print terdiri dari variabel X yaitu
perilaku over protective orang tua dan variabel Y yaitu penyesuaian diri remaja. Alat ukur yang diguanakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1. Skala Penyesuaian Diri.
Skala ini mengungkap tentang penyesuaian diri remaja. Tingkat penyesuaian diri remaja diukur dengan menggunakan skala psikologi yang
disusun berdasarkan pengembangan dari aspek-aspek penyesuaian diri yang dikemukakan oleh Pramadi 1996 : 240 yang terdiri dari aspek self knowledge
dan self insight, aspek self development dan self control, aspek self develepment dan self control, aspek satisfaction.
Skala ini merupakan skala tertutup dengan menggunakan sistem penilaian tertutup yang bergerak dari angka 4 menunjukkan Sangat Sesuai SS, 3
Sesuai S, 2 Tidak Sesuai TS, 1 Sangat Tidak Sesuai STS. Pertanyaan ini berlaku untuk pertanyaan atau pernyataan favorable, sedangkan pertanyaan atau
pernyataan unfavorable berlaku sebaliknya. 2. Skala perilaku Over Protective.
Skala ini mengungkap tentang perilaku over protective orang tua kepada anak. Perilaku over protective orang tua diungkap dengan menggunakan skala
psikologi yang disusun berdasarkan pengembangan dari aspek-aspek perilaku
over protective yang dikemukakan oleh Yusuf 2005:49, yang terdiri dari empat
aspek, yaitu kontak yang berlebih, perawatan atau pemberian bantuan kepada anak yang terus-menerus, mengawasi kegiatan anak secara berlebihan dan
memecahkan masalah anak. Skala ini merupakan skala tertutup dengan menggunakan sistem
penilaian tertutup yang bergerak dari angka 4 menunjukkan Sangat Sesuai SS, 3 Sesuai S, 2 Tidak sesuai TS, 1 Sangat Tidak Sesuai STS. Pernyataan ini
berlaku untuk pernyataan favorable, sedangkan untuk pernyataan unfavorable berlaku sebaliknya.
F. Validitas Dan Reliabilitas.