Kualifikasi Kelompok Tani Kelompok Tani
padi metode S.R.I System of Rice Intensification sudah baik, baik dalam hal melakukan peranan sebagai edukasi, diseminasi informasiinovasi,
fasilitasi, konsultasi, supervisi, pemantauan, maupun dalam melakukan evaluasi
.
Hermayunita 2011 dalam penelitiannya tentang Peran Penyuluh Pertanian Lapangan PPL dalam Penerapan Pertanian Organik di Kenagarian Koto
Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam, menyimpulkan bahwa penyuluh dalam penerapan pertanian organik sudah berperan. Hal ini dapat dilihat
dari penyuluh melakukan tugasnya sebagai motivator, edukator, penghubung, organisator, komunikator dan penasehat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Novianto 2012 tentang Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Program
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP di Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan petani penerima program PUAP tentang program PUAP, tingkat aktivitas pendampingan PUAP, dan tingkat partisipasi
petani penerima program PUAP dalam pelaksanaan program PUAP berhubungan sangat nyata pada taraf kepercayaan 99 dengan tingkat
keberhasilan program PUAP.
Situmorang 2012 dalam penelitiannya tentang Modal Sosial dan Keberhasilan Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis
Pedesaan di Kabupaten Manokwari, hasil penelitian ini adalah keberhasilan dari indikator output yang dicapai adalah; 100 persen dana tersalurkan ke
Gapoktan, sementara itu dana tersalurkan ke kelompok tani dan petani sebesar 86.53 persen. Ketepatan sasaran penerima bantuan tercapai 100
persen bantuan jatuh ke petani “miskin”, belum tampak adanya peningkatan kemampuan sumber daya manusia dari adanya bantuan PUAP.
Keberhasilan dari indikator outcome yang dicapai adalah; baru 5.45 persen dari petani miskin yang mendapatkan bantuan PUAP, terdapat peningkatan
pendapatan petani rata-rata sebesar 1,35 juta rupiah. Dalam 1 tahun, dan terdapat tambahan modal petani rata-rata 3,19 juta rupiah.